Bab 6 Menikah 3 Tahun Tapi Masih Belum Ada Kabar Hamil
by Kate
10:30,Sep 02,2020
Nikita Su melirik koran itu, wajahnya begitu pucat, dan dengan pahit berkata: “Wanita yang ada disana itu, bukan aku...”
Nyonya Ye sesaat terdiam, kemudian dengan emosi berkata: “Kamu itu istri Aldo, tapi dia masih mencari wanita lain di luar, kamu memangnya tidak berpikir? Nikita, kalau tidak ada kemampuan menangkap hati laki-laki, kamu lebih baik secepatnya pergi darinya, dan jangan sok menguasai kedudukan sebagai istrinya.”
Kepala tangannya semakin kuat, dan kukunya menusuk keras daging tangannya, tapi Nikita Su tetap diam tak melawan perkataannya. “Selama menikah 3 tahun kamu masih tidak ada kabar hamil, pantas saja Aldo pergi keluar mencari wanita lain.” Nyonya Ye berkata dengan dingin, “Kalau kamu masih tidak bisa hamil, cepatlah pergi menyingkir dari keluarga Ye.”
Hati Nikita Su sedang berdarah, tapi masih tidak ada kemampuan untuk melawan. Selama 3 tahun ini, Aldo tidak pernah sekalipun menyentuhnya, dan dia bagaimana bisa mempunyai anak? Dia menunduk, hanya diam menerima cacian ibu Aldo Ye.
Di saat dia mengira kalau dia akan menerima caci maki yang tak ada habisnya, sebuah suara yang berat terdengar: “Mempunyai anak itu adalah urusan kedua belah pihak.”
Nikita Su terkejut mengangkat kepalanya, berbalik dan melihat laki-laki yang berdiri di depan pintu, hati Nikita Su menjadi dingin. Leonard Li dengan satu tangan yang berada di kantong celana, melewatinya masuk ke dalam.
Melihatnya, nyonya Ye langsung dengan senyum sumringah berdiri: “Leonard, hari ini kok bisa ada waktu kosong pulang?”
Leonard Li dengan wajah dingin biasanya menjawab: “Ayah bilang ada urusan menyuruhku pulang.” Dia setelah menjawab itu, kemudian melangkah maju naik ke lantai atas.
Setelah yakin kalau dia pergi dari sana, nyonya Ye melihat Nikita Su, menatapnya tajam: “Malam ini tinggal disini, kalau masih tidak bisa mengandung, sampai saat itu tiba aku harap kamu bisa tahu diri.”
Nikita Su perlahan melepaskan gigitan bibirnya, dan menunjukan senyum pahit.
Malam hari, Aldo Ye benar-benar pulang ke rumah keluarga Ye makan malam. Melihatnya, dia menunjukan ekspresi yang tidak senang: “Kamu kenapa ada disini?”
John Ye melihat sekilas anaknya, dengan tidak puas berkata: “Dia itu istrimu, memang ada yang salah dengan kehadirannya disini? Aldo, lain kali tolong jangan buat masalah lagi, muka keluarga Ye sudah sangat malu karena ulahmu.”
Kakek Ye melihat Nikita Su, dengan penuh perhatian berkata: “Nikita, kamu kurus sekali, banyakin makannya ya.”
Nikita Su melihatnya, dengan penuh berterima kasih berkata: “Terima kasih kakek.”
Setelah selesai makan, Nikita Su dan Aldo Ye kembali ke kamar. Menutup pintu kamarnya, Aldo Ye dengan dingin berkata: “Jangan tunjukan muka sedihmu itu padaku, aku yang melihatnya sangat muak. Nikita, malam ini kamu tidur di kamar tamu.”
Sejak tahu kalau dia dari awal sudah meniduri Jeanie Su, hati Nikita Su padanya sudah mati. Selama ini, dia mengira dia bisa menanggungnya, tapi ternyata dia tak mampu.
Nikita Su dari tasnya mengeluarkan surat perceraian, kemudian dengan datar berkata: “Aldo, kita cerai saja.”
Aldo Ye melihat surat cerai yang sudah di tanda tangani, bola matanya membesar: “Kamu serius? Nikita, kamu bilang kalau kamu akan terus menungguku sampai aku mau memaafkanmu? Kenapa, sekarang sudah mau menyerah?”
Nikita Su mengangkat kepalanya, menatap laki-laki yang familiar tapi juga begitu asing, dia menunjukan senyum yang terpaksa: “Maaf, aku menyesal. Kamu sudah begitu yakin akan kekotoranku, dan aku masih menunggumu juga sudah tak ada gunanya. Kamu begitu menyukai Jeanie, ya sudah aku akan mendukungmu.”
Suaranya belum sepenuhnya jatuh di udara, tapi Aldo Ye langsung menimpa tubuhnya di ranjang, kemudian dengan marah berkata: “Kamu mimpi saja! Aku sudah bilang, seumur hidup ini jangan harap bisa lari dari genggamanku! Aku dulu begitu mencintaimu, tapi sekarang aku begitu membencimu.”
Air matanya membuat tatapan mata Nikita Su kabur, dia dengan menahan sesak berkata: “Saat kamu bercinta dengan wanita lain, kamu memangnya tidak ada memikirkan perasaanku? Aku kira aku bisa menunggumu sampai mau kembali melihatku, tapi ternyata aku tak bisa...”
“Nah saat kamu berbaring di bawah tubuh lelaki lain, melahirkan anak untuknya, kamu ada tidak memikirkan kalau aku ini suamimu! Nikita, kamu sungguh benar-benar murahan!” Aldo Ye mengatakan itu dengan berteriak. Dia sebenarnya tidak ingin membahas itu, dia tidak ingin membuat lukanya kembali berdarah.
Air mata tak berhenti mengalir, Nikita Su menggelengkan kepala, dan berkata: “Bukan begitu, bukan begitu...Aldo, aku dengan orang itu...”
Nyonya Ye sesaat terdiam, kemudian dengan emosi berkata: “Kamu itu istri Aldo, tapi dia masih mencari wanita lain di luar, kamu memangnya tidak berpikir? Nikita, kalau tidak ada kemampuan menangkap hati laki-laki, kamu lebih baik secepatnya pergi darinya, dan jangan sok menguasai kedudukan sebagai istrinya.”
Kepala tangannya semakin kuat, dan kukunya menusuk keras daging tangannya, tapi Nikita Su tetap diam tak melawan perkataannya. “Selama menikah 3 tahun kamu masih tidak ada kabar hamil, pantas saja Aldo pergi keluar mencari wanita lain.” Nyonya Ye berkata dengan dingin, “Kalau kamu masih tidak bisa hamil, cepatlah pergi menyingkir dari keluarga Ye.”
Hati Nikita Su sedang berdarah, tapi masih tidak ada kemampuan untuk melawan. Selama 3 tahun ini, Aldo tidak pernah sekalipun menyentuhnya, dan dia bagaimana bisa mempunyai anak? Dia menunduk, hanya diam menerima cacian ibu Aldo Ye.
Di saat dia mengira kalau dia akan menerima caci maki yang tak ada habisnya, sebuah suara yang berat terdengar: “Mempunyai anak itu adalah urusan kedua belah pihak.”
Nikita Su terkejut mengangkat kepalanya, berbalik dan melihat laki-laki yang berdiri di depan pintu, hati Nikita Su menjadi dingin. Leonard Li dengan satu tangan yang berada di kantong celana, melewatinya masuk ke dalam.
Melihatnya, nyonya Ye langsung dengan senyum sumringah berdiri: “Leonard, hari ini kok bisa ada waktu kosong pulang?”
Leonard Li dengan wajah dingin biasanya menjawab: “Ayah bilang ada urusan menyuruhku pulang.” Dia setelah menjawab itu, kemudian melangkah maju naik ke lantai atas.
Setelah yakin kalau dia pergi dari sana, nyonya Ye melihat Nikita Su, menatapnya tajam: “Malam ini tinggal disini, kalau masih tidak bisa mengandung, sampai saat itu tiba aku harap kamu bisa tahu diri.”
Nikita Su perlahan melepaskan gigitan bibirnya, dan menunjukan senyum pahit.
Malam hari, Aldo Ye benar-benar pulang ke rumah keluarga Ye makan malam. Melihatnya, dia menunjukan ekspresi yang tidak senang: “Kamu kenapa ada disini?”
John Ye melihat sekilas anaknya, dengan tidak puas berkata: “Dia itu istrimu, memang ada yang salah dengan kehadirannya disini? Aldo, lain kali tolong jangan buat masalah lagi, muka keluarga Ye sudah sangat malu karena ulahmu.”
Kakek Ye melihat Nikita Su, dengan penuh perhatian berkata: “Nikita, kamu kurus sekali, banyakin makannya ya.”
Nikita Su melihatnya, dengan penuh berterima kasih berkata: “Terima kasih kakek.”
Setelah selesai makan, Nikita Su dan Aldo Ye kembali ke kamar. Menutup pintu kamarnya, Aldo Ye dengan dingin berkata: “Jangan tunjukan muka sedihmu itu padaku, aku yang melihatnya sangat muak. Nikita, malam ini kamu tidur di kamar tamu.”
Sejak tahu kalau dia dari awal sudah meniduri Jeanie Su, hati Nikita Su padanya sudah mati. Selama ini, dia mengira dia bisa menanggungnya, tapi ternyata dia tak mampu.
Nikita Su dari tasnya mengeluarkan surat perceraian, kemudian dengan datar berkata: “Aldo, kita cerai saja.”
Aldo Ye melihat surat cerai yang sudah di tanda tangani, bola matanya membesar: “Kamu serius? Nikita, kamu bilang kalau kamu akan terus menungguku sampai aku mau memaafkanmu? Kenapa, sekarang sudah mau menyerah?”
Nikita Su mengangkat kepalanya, menatap laki-laki yang familiar tapi juga begitu asing, dia menunjukan senyum yang terpaksa: “Maaf, aku menyesal. Kamu sudah begitu yakin akan kekotoranku, dan aku masih menunggumu juga sudah tak ada gunanya. Kamu begitu menyukai Jeanie, ya sudah aku akan mendukungmu.”
Suaranya belum sepenuhnya jatuh di udara, tapi Aldo Ye langsung menimpa tubuhnya di ranjang, kemudian dengan marah berkata: “Kamu mimpi saja! Aku sudah bilang, seumur hidup ini jangan harap bisa lari dari genggamanku! Aku dulu begitu mencintaimu, tapi sekarang aku begitu membencimu.”
Air matanya membuat tatapan mata Nikita Su kabur, dia dengan menahan sesak berkata: “Saat kamu bercinta dengan wanita lain, kamu memangnya tidak ada memikirkan perasaanku? Aku kira aku bisa menunggumu sampai mau kembali melihatku, tapi ternyata aku tak bisa...”
“Nah saat kamu berbaring di bawah tubuh lelaki lain, melahirkan anak untuknya, kamu ada tidak memikirkan kalau aku ini suamimu! Nikita, kamu sungguh benar-benar murahan!” Aldo Ye mengatakan itu dengan berteriak. Dia sebenarnya tidak ingin membahas itu, dia tidak ingin membuat lukanya kembali berdarah.
Air mata tak berhenti mengalir, Nikita Su menggelengkan kepala, dan berkata: “Bukan begitu, bukan begitu...Aldo, aku dengan orang itu...”
Xi'an Perfect Planet Internet Technology Co., Ltd. (西安完美星球网络科技有限公司) © 2020 www.readmeapps.com All rights reserved