Bab 11 Tidak Boleh Masuk

by Kate 10:30,Sep 02,2020
Dengan menggeret koper, Nikita Su pergi keluar dari vila. Setelah berjalan jauh beberapa meter, dia kembali menatap rumah yang penuh dengan kesedihan itu. Kali ini, dia akan mengubur cintanya.

Nikita Su sampai di hotel, untuk sementara ini berencana tinggal disana baru kemudian mencari dan menyewa apartemen. Saat resepsionis menerima kartu identitasnya, dia kemudian mengembalikan kartunya dan dengan wajah bersalah berkata: “Maaf nona, kami barusan menerima pemberitahuan untuk tidak boleh menerima nona menginap disini.”

Nikita Su awalnya melihatnya merasa aneh, tapi kemudian mengerti, dan dia tidak ingin menyusahkannya, mengambil kembali kartu identitasnya, dan terus pergi ke hotel selanjutnya. Hanya setelah mengelilingi beberapa hotel, tetap tidak ada 1 hotelpun yang mau menerimanya.

Nikita Su duduk di kursi panjang alun-alun kota, wajahnya sudah memerah karena sinar matahari yang terik. Aldo Ye kali ini benar-benar mendorongnya sampai tak mempunyai jalan lagi. Seluruh hotel dan apartemen di kota A, dia bahkan tak mau membiarkannya untuk bisa menyewanya. Hehe, jadi maksudnya ingin membuatnya menjadi gelandangan, lalu mau tak mau kembali ke sisinya begitu?

Nikita Su mengelap keringat yang bercucuran di dahi, berdiri dan menggeret kopernya, berencana mencari tempat yang nyaman untuk beristirahat baru nanti pergi mencari tempat lagi.

Di lantai dasar perusahaan Li, Leonard Li dengan wajah tanpa ekspresi keluar, sorot matanya terlihat begitu dingin. “Direktur, itu bukannya keponakanmu, dia menggeret koper seperti itu untuk apa?” Girno Chen tiba-tiba mengeluarkan suara.

Mengikuti arah tatapan matanya, ternyata benar melihat Nikita Su sedang jalan menggeret koper, dan dengan wajah yang kelelahan pergi menuju kafe yang tak jauh darinya. Dia kemudian melihat pelayan yang menghentikannya, tidak tahu mengatakan apa. Melihat itu, alis Leonard Li tertaut.

“Aku hanya ingin minum kopi, kenapa tidak boleh masuk?” Tanya Nikita Su dengan tidak puas.

Melihat keringatnya yang bercucuran, pelayan walaupun tengah tersenyum, tapi dari sorot matanya terlihat penuh penghinaan: “Nona maaf ya, kafe kami ini kafe bintang 5, pengeluaran minum disini sangat besar, dan kami hanya menerima tamu VIP. Nona kalau hanya ingin istirahat, bisa pergi ke kafe yang do seberang sana.”

Ternyata mereka mengira dia tidak ada uang? Mood yang awalnya sudah tidak enak, dan api emosinya semakin naik. Kedua tangannya berkacak pinggang, Nikita Su dengan kukuh berkata: “Aku hari ini pokoknya mau duduk disini.”

Melihatnya yang kukuh, pelayan mengambil walkie talkienya dan tak tahu mengatakan apa, tak lama satpam datang. “Bawa nona pengganggu ini jauh-jauh dari sini.” Ucap pelayan itu pada satpam.

Kedua mata Nikita Su melotot, baru mau mengatakan sesuatu, melihat pelayan itu langsun merubah mimiknya dan melihat ke belakangnya. “Selamat datang direktur Li, silahkan masuk.”

Dia menoleh melihat Leonard Li di belakangnya, kemudian melihat pelayan yang sudah berubah mimiknya dari yang di awal tadi, dalam kepalanya sudah ada suatu ide. Dia tiba-tiba menggandengnya, dengan mata tersenyum, dan tertawa berkata: “Paman kamu akhirnya datang juga.”

Tatapannya beralih pada tangan ramping yang menggandengnya, alis Leonard Li tertaut, tapi tidak menyingkirkan tangannya: “Hm.”

Melihatnya yang tak menangkisnya, bulu mata Nikita Su bergetar, mengeluarkan ekspresi sedih: “Paman, ini tidak memperbolehkan aku masuk...”

Oom...Mendengar nama panggilannya pada pelayan, Girno Chen hampir mengeluarkan suara tawanya. Dia melihat wajah pelayan yang memuram, tapi hanya bisa tersenyum.

Leonard Li memandang pelayan itu dengan dingin, kemudian berkata: “Oh begitu?”

Melihat itu, pelayan dengan cepat membungkukan badan, dan meminta maaf: “Maafkan aku direktur Li, aku tidak tahu kalau nona ini...Keponakanmu.”

Mendengar panggilan itu, Leonard Li masih seperti biasa merasa tidak puas. “Masuklah.” Dia menolehkan kepala, melihat wanita kecil di sampingnya, wajahnya sudah memerah, sepertinya habis kena terik matahari?

Nikita Su baru mau masuk tapi tiba-tiba berhenti, dengan tidak enak berkata: “Paman, aku sebaiknya tidak masuk saja lah, karena oom ini barusan bilang, ini adalah kafe bintang 5, hanya boleh tamu VIP yanh masuk sini. Orang sepertiku yang hanya mau mencari tempat istirahat, hanya bisa pergi ke kafe kecil seberang sana.”

Wajah Leonard Li terlihat tanpa ekspresi, tidak tahu apa yang dipikirkannya. Dia tiba-tiba berbalik, keluar dari sana: “Hm, ayo pergi.”

Melihat kedatangan pemilik kafe, perasaan tidak senang Nikita Su seketika berubah menjadi puas. Baru mau mengambil koper, tapi Girno Chen telah mengambil langkah dulu: “Nona Su, biar aku saja.”

Keluar dari kafe, Nikita Su melepaskan gandengannya, dengan happy berkata: “Akhirnya kekesalanku berhasil terlampiaskan juga, terima kasih ya.”

Melihat tangan yang terlepas dari gandengan, Leonard Li seketika terlihat gagal fokus.

Download APP, continue reading

Chapters

451