Bab 9 Melihatmu Hanya Akan Membuatnya Merasa Jijik
by Kate
10:30,Sep 02,2020
Nafas hangatnya berhembus di wajahnya, Nikita Su berusaha keras memendekan badan, menarik jarak di antara mereka: “Aku ingin menghidupi diriku sendiri.” Kalau dia menggantungkan dirinya pada Aldo Ye, maka dia cepat atau lambat akan terlantar di jalanan bersama para gelandangan.
Melihat sorot matanya yang sedih dan kecewa, alis Leonard Li mengkerut. Nikita Su kemudian melangkahkan kakinya ke belakang, hanya heelsnya licin dan dia dengan membelalakan matanya siap untuk jatuh ke tanah, Leonard Li melihat itu dengan sigap memeluk pinggangnya menariknya: “Hati-hati.”
Karena tarikannya, tubuh Nikita Su seluruhnya jatuh ke tubuhnya, bibirnya menempel di kemeja Leonard Li, mencium tulang selangkanya. Leonard Li tak bersuara dan dari tulang selangkanya terasa nafas yang begitu hangat.
Nikita Su dengan cepat tersadar, langsung mendorongnya dan melangkah mundur, kemudian menunduk hormat: “Paman, maaf, maaf sekali...”
Dalam pelukannya telah kehilangan kehangatannya, Leonard Li sesaat hilang fokus. Dia kemudian berbalik, dan dengan tenang berkata: “Aku akan mencoba memikirkannya, dalam satu minggu ini, segera kumpulkan gambar proposal desainnya.”
Nikita Su dengan bahagia kembali memberinya hormat dan berterima kasih, dengan tersenyum berkata: “Terima kasih direktur Li, aku akan berusaha dengan giat untuk memberikan yang terbaik.” Sambil mengatakan itu, Nikita Su dengan exciter pergi berlari ke arah lift.
Bayangan seseorang yang menyenangkan hilang dari matanya, Leonard Li baru akhirnya pergi melangkah masuk ke ruangannya. Girno Chen terdiam di tempat, dengan shock melihat apa yang terjadi barusan: “Direktur ternyata juga bisa berubah pikiran?”
Setelah meninggalkan perusahaan Li, Nikita Su bersiap kembali ke perusahaannya dan menyiapkan proposalnya, dan waktu menghentikan taksi, hpnya berdering. Melihat nomor penelepon, senyum di bibirnya menjadi kaku: “Halo, ibu, ada apa?”
Kembali ke rumah yang sudah lama tak dia kunjungi, melihat Jeanie Su yang dengan manja bersender pada nyonya Su, alis Nikita Su tertaut. “Ibu, ada apa sampai memaksaku pulang cepat?” Nikita Su duduk di sebelahnya, sambil menunjukan senyum tipis.
Dia kemudian membuang beberapa foto ke atas meja, dan melihat foto Aldo Ye bersama Jeanie Su berciuman hot. Melihat foto itu, hati Nikita Su kembali terasa sakit. Mengapa, setiap kali tak pernah berhenti menyadarkannya, tentang hubungan mesra diantara Aldo Ye dan Jeanie Su?
“Wajah Jeanie terekspos, ini kalau sampai ke khalayak ramai, pasti akan memperburuk nama Jeanie. Nikita, kalau Aldo memang tak mencintaimu, ya sudahlah, cerai saja, berikan dia pada adikmu.” Nyonya Su tanpa goyah mengatakan itu.
Nikita Su membesarkan bola matanya, ekspresi wajahnya begitu tak percaya: “Apa? Jelas-jelas Jeanie yang sudah menggoda Aldo, kenapa harus aku ikut merestui mereka?” Walaupun dia memang mau bercerai, tapi dia tidak akan menggunakan alasan ini untuk bercerai.
Nyonya Su mengerutkan dahinya, dengan tidak senang berkata: “Selama Jeanie menginginkan itu, kamu harus ikut merestuinya dan mendukungnya, sekalipun itu laki-laki.”
Nikita Su dengan emosi tak stabil berdiri: “Aku tidak sudi! Dari kecil sampai sebesar ini, asalkan ada barang yang aku sukai, dia pasti akan selalu memintaku untuk memberikannya padanya. Dan sekarang bahkan suamiku sendiri, dia masih tetap ingin merebutnya?”
Semakin mengatakan itu emosinya semakin tak stabil, saat teringat dengan adegan mereka bercinta di ranjang mereka, rasa pengkhianatan itu kembali datang menyerangnya. Setelah menahannya puluhan tahun, dia kali ini sudah tak ingin menahannya lagi.
Jeanie Su mendecis, dengan suara menghina berkata: “Cuma badan burukmu itu, bisa memuaskan Aldo? Kamu tidak tahu saja, saat dia berada di atasku, betapa puasnya dia, betapa bahagianya dia. Melihatmu, hanya membuatnya merasa jijik.”
Melihat sikap angkuhnya itu, emosi Nikita Su semakin tersulut, dia mengangkat tangannya, tapi sebelum tangannya mendarat di wajah Jeanie Su, dia mendengar suara ancaman nyonya Su: “Nikita, kamu berani?”
Melihat wajah nyonya Su yang seolah ingin mencekiknya sampai mati, Nikita Su akhirnya hanya bisa menarik tangannya: “Jeanie, cukup hentikan sampai disini ya. Anjing kalau sudah panik dia pasti bisa melompati dinding, jadi kamu janganlah membully orang sampai separah ini.” Setelah mengatakan itu, Nikita Su berbalik, pergi dari sana.
“Selama kamu tidak mau memberikan Aldo padaku, kamu jangan harap bisa menapaki rumah keluarga Su.” Jeanie Su berteriak mengancammya.
Nikita Su mengelapkan tangannya menggertakan gigi, tanpa menoleh lagi pergi meninggalkan rumah itu.
Melihat kepergiannya yang begitu kukuh, Jeanie Su dengan khawatir bertanya: “Bu, coba kamu lihat anak itu kali ini masih mau mendengarkan kita tidak? Aku tidak mau menjadi wanita simpanan Aldo, aku mau menjadi nyonya Ye.”
Nyonya Su menepuk punggung tangannya: “Jeanie, tenang saja, asalkan kamu menginginkannya, ibu pasti akan membantumu sampai kamu mendapatkannya.”
Melihat sorot matanya yang sedih dan kecewa, alis Leonard Li mengkerut. Nikita Su kemudian melangkahkan kakinya ke belakang, hanya heelsnya licin dan dia dengan membelalakan matanya siap untuk jatuh ke tanah, Leonard Li melihat itu dengan sigap memeluk pinggangnya menariknya: “Hati-hati.”
Karena tarikannya, tubuh Nikita Su seluruhnya jatuh ke tubuhnya, bibirnya menempel di kemeja Leonard Li, mencium tulang selangkanya. Leonard Li tak bersuara dan dari tulang selangkanya terasa nafas yang begitu hangat.
Nikita Su dengan cepat tersadar, langsung mendorongnya dan melangkah mundur, kemudian menunduk hormat: “Paman, maaf, maaf sekali...”
Dalam pelukannya telah kehilangan kehangatannya, Leonard Li sesaat hilang fokus. Dia kemudian berbalik, dan dengan tenang berkata: “Aku akan mencoba memikirkannya, dalam satu minggu ini, segera kumpulkan gambar proposal desainnya.”
Nikita Su dengan bahagia kembali memberinya hormat dan berterima kasih, dengan tersenyum berkata: “Terima kasih direktur Li, aku akan berusaha dengan giat untuk memberikan yang terbaik.” Sambil mengatakan itu, Nikita Su dengan exciter pergi berlari ke arah lift.
Bayangan seseorang yang menyenangkan hilang dari matanya, Leonard Li baru akhirnya pergi melangkah masuk ke ruangannya. Girno Chen terdiam di tempat, dengan shock melihat apa yang terjadi barusan: “Direktur ternyata juga bisa berubah pikiran?”
Setelah meninggalkan perusahaan Li, Nikita Su bersiap kembali ke perusahaannya dan menyiapkan proposalnya, dan waktu menghentikan taksi, hpnya berdering. Melihat nomor penelepon, senyum di bibirnya menjadi kaku: “Halo, ibu, ada apa?”
Kembali ke rumah yang sudah lama tak dia kunjungi, melihat Jeanie Su yang dengan manja bersender pada nyonya Su, alis Nikita Su tertaut. “Ibu, ada apa sampai memaksaku pulang cepat?” Nikita Su duduk di sebelahnya, sambil menunjukan senyum tipis.
Dia kemudian membuang beberapa foto ke atas meja, dan melihat foto Aldo Ye bersama Jeanie Su berciuman hot. Melihat foto itu, hati Nikita Su kembali terasa sakit. Mengapa, setiap kali tak pernah berhenti menyadarkannya, tentang hubungan mesra diantara Aldo Ye dan Jeanie Su?
“Wajah Jeanie terekspos, ini kalau sampai ke khalayak ramai, pasti akan memperburuk nama Jeanie. Nikita, kalau Aldo memang tak mencintaimu, ya sudahlah, cerai saja, berikan dia pada adikmu.” Nyonya Su tanpa goyah mengatakan itu.
Nikita Su membesarkan bola matanya, ekspresi wajahnya begitu tak percaya: “Apa? Jelas-jelas Jeanie yang sudah menggoda Aldo, kenapa harus aku ikut merestui mereka?” Walaupun dia memang mau bercerai, tapi dia tidak akan menggunakan alasan ini untuk bercerai.
Nyonya Su mengerutkan dahinya, dengan tidak senang berkata: “Selama Jeanie menginginkan itu, kamu harus ikut merestuinya dan mendukungnya, sekalipun itu laki-laki.”
Nikita Su dengan emosi tak stabil berdiri: “Aku tidak sudi! Dari kecil sampai sebesar ini, asalkan ada barang yang aku sukai, dia pasti akan selalu memintaku untuk memberikannya padanya. Dan sekarang bahkan suamiku sendiri, dia masih tetap ingin merebutnya?”
Semakin mengatakan itu emosinya semakin tak stabil, saat teringat dengan adegan mereka bercinta di ranjang mereka, rasa pengkhianatan itu kembali datang menyerangnya. Setelah menahannya puluhan tahun, dia kali ini sudah tak ingin menahannya lagi.
Jeanie Su mendecis, dengan suara menghina berkata: “Cuma badan burukmu itu, bisa memuaskan Aldo? Kamu tidak tahu saja, saat dia berada di atasku, betapa puasnya dia, betapa bahagianya dia. Melihatmu, hanya membuatnya merasa jijik.”
Melihat sikap angkuhnya itu, emosi Nikita Su semakin tersulut, dia mengangkat tangannya, tapi sebelum tangannya mendarat di wajah Jeanie Su, dia mendengar suara ancaman nyonya Su: “Nikita, kamu berani?”
Melihat wajah nyonya Su yang seolah ingin mencekiknya sampai mati, Nikita Su akhirnya hanya bisa menarik tangannya: “Jeanie, cukup hentikan sampai disini ya. Anjing kalau sudah panik dia pasti bisa melompati dinding, jadi kamu janganlah membully orang sampai separah ini.” Setelah mengatakan itu, Nikita Su berbalik, pergi dari sana.
“Selama kamu tidak mau memberikan Aldo padaku, kamu jangan harap bisa menapaki rumah keluarga Su.” Jeanie Su berteriak mengancammya.
Nikita Su mengelapkan tangannya menggertakan gigi, tanpa menoleh lagi pergi meninggalkan rumah itu.
Melihat kepergiannya yang begitu kukuh, Jeanie Su dengan khawatir bertanya: “Bu, coba kamu lihat anak itu kali ini masih mau mendengarkan kita tidak? Aku tidak mau menjadi wanita simpanan Aldo, aku mau menjadi nyonya Ye.”
Nyonya Su menepuk punggung tangannya: “Jeanie, tenang saja, asalkan kamu menginginkannya, ibu pasti akan membantumu sampai kamu mendapatkannya.”
Xi'an Perfect Planet Internet Technology Co., Ltd. (西安完美星球网络科技有限公司) © 2020 www.readmeapps.com All rights reserved