Bab 4 Langit Runtuh

by Glen Valora 17:52,Jun 10,2021
"Apa? Pimpinan, apa yang terjadi?" Pelapor terus bertanya kepada Lucas.

Lucas tampak seolah-olah menua 10 tahun, dia melambaikan tangannya dengan lemah dan berkata: "Telpon ke Pimpinan Satu, bilang sama dia, langit mungkin sudah mau runtuh..."

"Telpon ke Pimpinan Satu?" Eskpresi bawahan Lucas berubah menjadi semakin pucat, dia segera berlari ke salah satu ruang rahasia, di dalam itu ada telpon internal yang paling dirahasiakan.

Ketakutan dan kemarahan yang mengerikan memenuhi hati Lucas, dia marah orang tidak diketahui yang berani melukai anak The Conqueror Sky Temple ! Hal itu bahkan dilakukan di Kota Zanarkand! Bagaimana kalau Putri benar-benar tidak bisa selamat? Berpikir sampai sini, Lucas tidak bisa menahan tapi menggigil dengan gemetar. Dia tidak berani membayangkan apa yang akan terjadi, langit benar-benar akan runtuh, benar akan runtuh...

"Pimpinan, telpon sudah terhubung..." Di depan pintu ruang rahasia, bawahan Lucas melapor. Lucas mengangguk, menyeret tubuhnya yang kecapekan untuk berjalan ke dalam ruang rahasia dan mengangkat telpon...

...

Sampingkan Lucas sini, seiring waktu berjalan, di sisi lain, ribuan anggota Sky Temple sudah berada di dalam pesawat, ataupun mengendarai mobil untuk bergegas ke Guadosalam.

2 jam kemudian, organisasi kekuatan teratas di seluruh dunia juga menerima berita seluruh anggota Sky Temple berkumpul. Semuanya merasa sangat ketakutan dan segera mengumpulkan anggotanya untuk membuat berbagai rencana. Karena mau apa pun yang dilakukan Sky Temple, yang pasti adalah pasti masalah besar. Kesalahan apa pun akan berdampak besar pada mereka.

Malam ini, karena satu telpon First, di seluruh dunia ada terlalu banyak orang yang tidak bisa tidur. Semua orang terus menunggu berita dari Guadosalam, pasukan teratas juga bekerja mati-matian untuk membantu sebisanya, mental semua orang mencapai puncak ketegangan....

Kondisi kekuatan eksternal begitu, sementara Kota Zanarkand yang berada di pusat masalah semakin parah. Kasus besar yang terjadi di Kota Zanarkand pada 1 jam lebih lalu membaut semua orang tidak bisa tidur, membuat seluruh sistem keamanan Kota Zanarkand mulai bekerja.

Sementara pada saat ini, di sebuah vila dengan dekorasi kelas atas dan lingkuangan tenang yang terletak di bukit pinggiran Kota Zanarkand, Darco yang berwajah pucat telah sadar diri. Iya, dia hanya pingsan selama 1 jam karena kemarahan yang menyerang hatinya. Kemampuan Darco terlalu kuat, ditambah First mereka juga memberi Darco obat terbaik pada pertolongan pertama. Darco sudah sadar diri, tapi putrinya Lulu masih belum sadar diri.

Lulu berbaring di atas tempat tidur putih, semua kotoran di tubuhnya telah dibersihkan. Jarum infus tertusuk di lengannya yang kurus dan kecil. Lulu ketiduran dengan nyenyak, sampai sudut bibirnya tampak sedikit terangkat. Sementara lengan lainnya yang tidak tertusuk jarum memeluk sebuah boneka beruang berbulu kecil. Di sebelah tempat tidur Lulu, duduk seorang dokter wanita yang lembut. Waktu dipanggil kemari pada tengah malam, dokter wanita merasa agak tidak senang. Tapi waktu dia melihat Darco yang kosong dengan posisi berdiri sambil memeluk Lulu yang tidak sadar diri, dokter wanita merasa sangat tercengang. Dia tidak bisa mengungkapkan perasaannya, hanya merasa matanya mulai berair.

Dokter wanita segera memeriksa tubuh Lulu dan tidak menemukan hal yang tidak serius. Jadi dia meresepkan obat cair dan duduk di kamar Lulu menemaninya.

Darco membuka pintu dengan lembut, menatap ke putrinya yang berbaring di atas tempat tidur dengan sakit hati. Anak putrinya sangat imut, tidak ada kata-kata yang bisa mendeskripsikan seberapa imutnya dia. Pada detik itu, hati Darco terasa sangat hangat.

Dokter wanita yang sedang menemani Lulu baru menyadari keberadaan Darco ketika dia berjalan sampai hadapannya. Dia menatap ke Darco dengan mulut terbuka dan wajah tidak percaya!

Karena dia tahu seberapa parahnya luka Darco. Pria ini memiliki terlalu banyak luka tersembunyi, ditambah terlalu sedih dan marah, semuanya menyerang ke bagian hati. Sesuai dengan perhitungannya, Darco setidaknya akan koma 2 sampai 3 hari. Dia tidak menyangka pria ini bisa sadar diri hanya dalam 1 jam. Seberapa kuatnya pria ini....

Pria ini tidak hanya kuat, tetapi juga sangat misterius. Waktu First mereka datang mencarinya, pria-pria yang gagah itu sampai menangis. Semuanya berlutut kepada dokter, meminta dia untuk menyelamatkan Darco dan gadis kecil. Dokter wanita sama sekali tidak bisa mengungkapkan seberapa kagetnya dia dengan kata-kata.

"Kamu...." Dokter wanita bersuara secara refleks, waktu dia baru mau bulai berbicara, Darco pun meletakkan jarinya di depan mulut, meminta dokter wanita untuk diam dulu, Darco menunjuk ke Lulu, kemudian meunjuk ke luar pintu. Jadi, dokter wanita pun mengikuti Darco keluar dari kamar.

"Tuan, lukamu terlalu parah. Lebih baiknya jangan sembarang gerak dulu. Besok pergi ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan lengkap..." Setelah keluar dari kamar, dokter wanita pun berkata kepada Darco dengan alis mengerut.

Darco berkata dengan tatapan yang dipenuhi kesedihan: "Baik, aku akan pergi. Luka ini bukan apa-apa bagiku, aku sudah terbiasa. Oh iya dokter, bagaimana dengan anak putriku? Apakah kesehatannya ada masalah?" Berkata sampai belakang, nada suara Darco menjadi sangat khawatir.

Kata-kata Darco membuat dokter kaget lagi. Sudah terbiasa dengan luka seperti ini? Orang ini orang seperti apa? Waktu menjumpai Darco lagi, aura di tubuh Darco sangat dingin dan mendominasi. Tapi sekarang membuat orang terasa seperti baru saja menghirup angin musim semi! Dokter wanita menebak Darco adalah seorang tentara, tentara berdarah besi yang bertempur!

Dokter menahan kekagetan di dalam hatinya dan berkata: "Tenang saja. Gadis kecil tidak apa-apa. Hanya agak terkejut saja. Biarkan dia tidur dan tambahkan nutrisinya. Tenang saja, dia baik-baik saja, sungguh baik-baik saja...." Tidak tahu kenapa, dokter wanita terus mengulangi kata-kata gadis kecil baik-baik saja. Secara tidak sadar dia sangat takut pria di depannya khawatir tentang anak gadis itu.

Kata-kata dokter membuat Darco menghela nafas lega dan berkata: "Terima kasih dokter. Masih harus minta anda menjaga Lulu untuk sementara. Tenang saja, untuk biaya, aku akan membayar 10x lipat untuk anda..."

Dokter wanita menghela nafas panjang, menggelengkan kepalanya: "Uang tidak masalah, tenang saja, aku akan menjaga gadis kecil dengan baik. Tenang saja, kamu juga harus istirahat..."

Darco mengangguk dan mengucapkan terima kasih kepada dokter lagi, kemudian dokter pun kembali ke kamar untuk temani Lulu.

Waktu berjalan sampai ruang tamu, First pun bertanya dengan cemas: "The Conqueror, bagaimana dengan luka anda?"

Darco mengangguk: "Baik-baik saja. Sudah cari tahu semuanya? Sonya... dia dimana sekarang?" Waktu menyebut nama Sonya, hati Darco muncul perasaan bersalah yang berat.

First menjawab dengan nada suara agak marah: "Menjawab pertanyaan The Conqueror, 4 tahun lalu, setelah melahirkan Putri, Ratu dikeluarkan dari keluarganya. Merasa tidak berdaya, Ratu datang ke Kota Zanarkand untuk bekerja di sebuah hotel pada 2 tahun lalu. Baru-baru ini tuan muda dari Keluarga Seymour Kota Zanarkand, Anima Seymour, menyukai Ratu dan mengejarnya. Setelah ditolak, Anima menjadi marah dan menangkap Putri untuk mengancam Ratu menurutnya. Untungnya Ratu memiliki seorang teman baik yang memiliki latar belakang keluarga bagus di Kota Zanarkand, namanya Remi Sako. Remi jemput Ratu ke rumahnya"

First berhenti sejenak, melirik ekspresi Darco sebelum lanjut berkata: "Tapi belasan menit lalu, Anima menyadari masalah kita membunuh bawahan Anima. Saat ini dia bawa sekelompok orang ke Remi sana mencari Ratu. Demi menghindar terjadi kebahayaan, aku sudah mengirim 2 saudara kita bergegas ke rumah Remi..."

Darco menyipitkan matanya, niat pembunuhan sudah muncul. Ketika dia mau mengatakan sesuatu, dari depan pintu berdering suara bertengkar. Darco mengerutkan alisnya dan First segera keluar melihat. 2 menit kemudian, First kembali lagi dan berkata: "The Conqueror, Alex Furkan sudah datang, Alex yang 4 tahun lalu memisah diri dengan kita untuk kembali ke Guadosalam. Saat ini dia adalah komandan tertinggi di pusat perang Guadosalam. Apakah mau membiarkan dia masuk?"

Darco berpikir sejenak sebelum berkata: "Aku sebentar lagi sudah mau keluar, kita pergi lihat dia mau buat apa saja" Pada saat Darco berkata sampai sini, suara rem mendadak berdering dari luar dan suara itu menjadi semakin dekat. Darco mengerutkan alisnya.

Ekspresi First berubah, aura membunuh yang dingin tiba-tiba keluar dari tubuhnya: "Alex, kamu sangat berani!"

Sementara di luar gerbang vila, beberapa tentara Sky Temple sedang menghadapi Alex beserta puluhan Polisi dari Kepolisian dengan senjata lengkap. Meskipun jumlah orang Alex melebihi puluhan lipat, tentara Sky Temple sama sekali tidak tampak takut. Karena kalau sungguh mau berperang, mereka yakin bisa menyelesaikan musuh dalam waktu beberapa kedipan mata!

Tentara Sky Temple yang bersenjata lengkap juga membuat ekspresi sekelompok Kepolisian yang berada di belakang Alex berubah. Mereka tidak sangka sekelompok orang yang membunuh orang pada 2 jam lalu ternyata begitu ganas!

Alex menoleh ke pemimpin Kepolisian yang bernama Ibnu Tahir dan memarahinya: "Pergi sana! Kalian datang sini buat apa? Siapa yang beri kalian keberanian seperti itu? Semuanya pulang! Pulang sekarang!"

Ibnu sudah tidak bisa mendeskripsikan seberapa kagetnya dia, orang-orang ini membunuh orang, dia membawa timnya datang menangkap orang. Ada apa yang salah dengan hal ini? Kenapa Alex berkata seperti itu? Lagian, Alex adalah orang dari pusat perang, kenapa dia bisa muncul di sini? Hanya saja, jangankan Ibnu yang sebagai atasan, mau pemilik Kepolisian Kevin Levandi pun tidak berani membantah Alex.

Ibnu pun menanyakan keraguan di dalam hatinya: "Pimpinan, apa yang terjadi? Orang-orang di dalam vila ini berasal dari mana?"

Pada saat ini, Darco yang mengenakan jaket hitam berjalan keluar. Melihat Alex yang berdiri di tengah sekelompok polisi, Darco berkata kepadanya: "Sky 34, ataupun Jenderal Furkan, apakah kamu datang menangkap aku?"

Nada suara Darco sangat tenang. Tapi kata-katanya membuat tubuh Alex bergetar dengan ketakutan, detik selanjutnya, dia langsung berputar balik badan dan berlutut di hadapan Darco, air matanya mengalir: "Tidak berani. Saya hanya, saya dengar anda mengalami luka, jadi saya datang menjenguk anda beserta Putri...."

Ya tuhan.... gelombang yang besar muncul di hati Ibnu beserta polisi Kota Zanarkand yang menyaksikan adegan ini..…

Download APP, continue reading

Chapters

802