Bab 5 Siapakah Dia?

by Glen Valora 17:53,Jun 10,2021
Ibnu pun mundur ke belakang secara tidak sadar. Adegan di hadapannya sekarng benar-benar menumbangkan semua pengetahuannya. Alex itu siapa? Dia adalah komandan tertinggi di pusat perang Guadosalam dan dia begitu menghormati pria di hadapannya? Setelah merasa kaget, Ibnu pun mulai merasa sangat ketakutan. Masalah di sini tidak bisa diselesaikan oleh pemimpin kecil Kepolisian seperti dia. Masalah kali ini terlalu besar, sampai orang berkuasa seperti Alex saja datang ke Kota Zanarkand yang kecil ini. Pada detik ini, secara refleks Ibnu merasa sudah mau terjadi hal besar....

Berpikir sampai sini, Ibnu tidak bisa menahan keringat dinginnya. Dia segera berputar balik badan dan berteriak kepada bawahannya: "Mundur, mundur, simpan senjata, simpan senjata, mundur, mundur, mundur..."

Sementara mau Alex ataupun Darco, tidak ada yang mempedulikannya. Alex masih berlutut di atas lantai sambil menangis.

Sampai sekarang, Alex tetap tidak bisa melupakan adegan Darco dan para anggota Sky Temple menyelamatkannya di pertempuran tahun itu, dia tidak akan bisa melupakan untuk selamany, Darco memimpin para anggota Sky Temple membantu tentara Guadosalam bertempur. Mau mengalami luka parah pun mereka tidak menyerah., hal itu dikarenakan satu kalimat dari Darco, kata-kata itu juga merupakan peraturan utama di Sky Temple, yaitu "Siapa pun yang menyinggung Guadosalam, mau seberapa jauh pun dia berada, tetap harus dibunuh!"

Meskipun setelah itu Alex mengundurkan diri dari Sky Temple setelah itu, dia tetap mendengar berita tentara para Sky Temple terus memusnahkan pasukan musuh yang mencoba untuk melawan Guadosalam. Bisa dibilang, mau dari sisi apa pun, Darco tetap adalah orang yang Alex paling hormati di kehidupan ini!

Meskipun bukan dewa perang resmi Guadosalam, Darco adalah dewa perang yang diam-diam melindungi Guadosalam! Meskipun dia bukan tentara Guadosalam, dalam beberapa tahun ini dia memimpin anggota Sky Temple mengorbankan terlalu banyak untuk Guadosalam, banyak sampai tidak bisa dihitung. Tapi putri kandung orang ini malah disakiti seperti itu! Kalau bisa, Alex ingin membunuh sampah-sampah itu dengan tangannya sendiri pada detik ini!

Pada saat ini, First juga berjalan keluar, dia berteriak kepada Alex dengan dingin: "Alex, apakah kamu tidak salah? Bawa Kepolisian Guadosalam kemari? Apakah kamu masih ingat penyelamatan The Conqueror kepadamu berkali-kali? Kamu benar-benar sudah buta! Kalau kamu berani beraksi hari ini, aku akan menyelesaikan kamu di sini juga! Kamu boleh coba..."

Alex mengangkat kepalanya dan menatap ke First dengan wajah yang dibasahi air mata: "Saudara First, maaf. Saya mohon percaya orang-orang ini tidak dibawa kemari olehku. Selain itu, aku sudah menyerahkan pernyataan pengunduran diri kepada pusat perang Guadosalam pada 1 jam lalu. Saya minta untuk kembali ke tim lagi! Alex meminta untuk kembali ke tim!"

Ibnu sudah tercengang, kata-kata Alex sudah membuat dia kehilangan kemampuan untuk berpikir. Dia segera memimpin timnya untuk mundur, mundur lagi...

Mendengar kata-kata Alex, First juga tercengang untuk sejenak. Sementara Darco menatap ke Alex dengan dalam dan berkata: "Sky34, niatmu patut dipuji. Tapi, kamu tidak perlu mengundurkan diri. Pusat perang Guadosalam juga tidak akan setuju kamu pergi begitu saja. Aku masih ada urusan lain, kamu dan First tinggal di sini saja..." Begitu selesai berkata, Darco pun berjalan ke arah luar. Waktu melewati Alex, dia menepuk bahu Alex dengan kuat.

Alex yang biasanya selalu berhati dingin tiba-tiba menangis lagi. Karena Darco memanggil dia Sky34 lagi. Panggilan ini adalah sebutan Alex waktu masih sebagai anggota Sky Temple. Darco tidak memanggil namanya, tapi memanggilnya dengan sebutan anggota Sky Temple, hal ini berarti di dalam Darco, dia masih menganggap Alex sebagai teman perangnya.

"Baik! The Conqueror!" Alex berteriak sambil berlutut dengan postur tubuh yang tegak.

Waktu Darco berjalan sampai sisi Ibnu, Ibnu sudah ketakutan sampai kakinya lemas. Dia tidak pernah mendengar tentang Sky Temple. Tapi nama yang bisa membuat Alex berlutut dan merasa bangga sudah bisa menjelaskan banyak hal. Waktu menghadapi Darco, Ibnu merasakan tekanan yang tidak bisa diungkapkan sedang menekannya. Ibnu sama sekali tidak bisa menjelaskan perasaan seperti ini, rasanya seperti seorang raja yang tidak memiliki saingan sedang berjalan ke arahnya.

Setelah Darco berjalan jauh darinya, kedua kaki Ibnu langsung lemas dan dia langsung jatuh ke lantai. Tidak tahu sejak kapan, bajunya sudah dibasahi keringat dingin dan wajahnya memucat.

First menghela nafas lega dan berjalan ke depan Alex untuk membantu dia berdiri, dia mengangguk Alex dan berkata: "Alex, bagus! Sini adalah tempatmu, orang-orang Kepolisian di luar sana, aku serahin kepadamu. Putri baik-baik saja, tapi dia masih sedang koma, jangan sampai mereka menganggu Putri tidur..."

Alex mengangguk dengan kuat: "Iya, serahkan kepadaku saja. Meskipun sudah mengundurkan diri, aku tetap adalah komandan tertinggi dari pusat!"

Begitu selesai berkata, Alex pun menghampiri Ibnu dan berkata dengan ekspresi dingin: "Suruh orangmu mundur semua! Mundur sampai kaki gunung untuk memastikan keamanan di sini. Selain hal itu, jangan campur tangan masalah apa pun. Kemudian telpon ke atasanmu Kevin, suruh dia datang jumpa aku. Beri tahu dia, kalau aku tidak melihat orangnya dalam 10 menit, tanggung jawab atas konsekuensinya!"

Tubuh Ibnu gemetar, dia tahu tingkah laku malam ini adalah kesalahan besar. Jangankan Darco, Alex sendiri saja sudah bisa menghancurkan Kota Zanarkand yang kecil ini!

Berpikir sampai sini, Ibnu pun segera mengangguk dan menelpon kepada Kevin. Setelah telpon terhubung, suara Kevin langsung berdering tanpa menunggu Ibnu bicara duluan: "Sialan Ibnu, kenapa tidak angkat telponmu? Kamu tidak buat apa pun terhadap orang di dalam vila kan? Kamu jangan sembarang bertingkah, aku akan segera tiba, segera! Kamu bubarkan semua orangmu, cepat, cepat, cepat!!!"

Mendengar suara Kevin yang panik, rasa takut yang hebat mulai memenuhi hati Ibnu sehingga dia segera menjawab: "Tidak, pimpinan, aku tidak buat apa pun. Aku akan segera bubarkan mereka sekarang..."

Tidak lama setelah Ibnu mematikan telpon, mobil tingkat teratas yang dimiliki Kepolisian pun tiba di tempat. Kevin yang berambut putih turun dari mobil dengan wajah yang pucat. Dia benar-benar sangat ketakutan. Ibnu memang tidak tahu Sky Temple adalah keberadaan seperti apa, tapi Kevin sebagai penanggung jawab keamanan tertinggi di suatu tempat tentu saja tahu.

Beberapa hari lalu Kevin baru saja mendengar berita Sky Temple memusnahkan Black Sky yang selalu bermusuhan dengan Guadosalam. Padahal Kevin lumayan gembira dengan hal ini, tapi berita 3.000 anggota Sky Temple bergegas kumpul ke dia sini membuat Kevin sangat ketakutan. Dia segera mencari tahu kejadian malam ini di Kota Zanarkand, kemudian segera datang ke tempat ini...

Hanya saja, Kevin juga tercengang sejenak setelah melihat Alex. Benar-benar terjadi masalah besar, kalau tidak komandan tertinggi dari pusat perang tidak akan datang ke sini secara pribadi! Kevin sangat ketakutan, sampai dia bisa berjalan dengan baik.

Kevin berjalan ke depan Alex dan bertanya dengan suara gemetar: "Pimpinan Furkan, maaf. Aku tahu ada sesuatu yang terjadi di sini, ribuan anggota Sky Temple sedang bergegas kumpul di sini.... Bolehkah anda beri tahu aku, yang di dalam vila itu siapa?"

Kevin menelan air liurnya dengan kesusaha, kemudian menyeka keringat dingin di wajahnya. Ribuan anggota Sky Temple sedang bergegas ke sini, berkata yang tidak enak di dengar, kalau terjadi konflik, seluruh Kota Zanarkand akan hancur begitu saja!"


Alex mendengus dengan dingin dan berteriak kepada Kevin dengan wajah yang sangat marah: "Semuanya karena tingkah laku kalian yang sialan! Bagaimana kamu mengurus masalah kemanan di sini biasanya? Kevin, aku tidak ingin bicara banyak dengan kamu. Sekarang, suruh orangmu jangan bertingkah. Dalam beberapa hari selanjutnya, jangan tanya ataupun campur tangan hal apa pun!"

Wajah Kevin menjadi semakin pucat, dia bertanya dengan ketakutan: "Pimpinan Furkan, tolong beri tahu aku, apa, apa yang terjadi?"

Alex melirik ke arah vila dan berkata: "Apa yang terjadi? Orang Kota Zanarkand sangat hebat, mengurung gadis kecil berusia 4 tahun lebih ke dalam kandang babi, bahkan memukulinya? Hahaha Kevin, kamu sudah habis. Kalau bukan aku tidak boleh beraksi sekarang, aku akan selesaikan kamu pada detik ini!"

Mau seberapa bodohnya Kevin pun dia juga sudah sadar gadis kecil di dalam vila memiliki identitas yang tidak biasa. Secara refleks dia bertanya: "Pimpinan Furkan, gadis kecil itu siapa?"

Alex mendengus dengan marah dan menatap ke Kevin dengan tatapan seolah-olah sedang menatap mayat: "Dia siapa? Baik, aku beri tahu kamu, dengar baik-baik, dia adalah Putri Sky Temple, putri kandungnya... The Conqueror Sky Temple ! Jangankan Sky Temple, meskipun mereka tidak datang, aku juga tidak akan melepaskan kalian!"

"Boom...." Waktu mendengar Alex berkata gadis kecil itu adalah putri kandung The Conqueror Sky Temple, kepala Kevin meledak dan dia langsung jatuh ke tanah dengan lemas... Pada detik ini, pemikiran di dalam otaknya hanya satu, yaitu langit di Kota Zanarkand... sudah runtuh..…

Download APP, continue reading

Chapters

802