Bab 10 Raja Melawan Raja

by Glen Valora 17:53,Jun 10,2021
Waktu berlalu dengan lambat, saat jam 4 pagi hari, kelompok pertama petarung top tingkat tinggi Sky Temple sudah berkumpul di dalam beberapa bandara di Ciputro Fly Port Guadosalam, setelah melakukan pertemuan singkat, mereka bergegas berangkat menuju Kota Zanarkand tanpa berhenti….

Tidak hanya mereka, Ksatria Sky Temple yang awalnya berada dalam Guadosalam saat ini satu per satu juga mulai memasuki kota, setelah mereka masuk ke kota, mereka berpencar dan bersembunyi sesuai dengan perintah dari Seven.

Satu persatu kelompok orang kuat tingkat tinggi Sky Temple, akhirnya mulai berkumpul di Guadosalam setelah melewati beberapa jam perjalanan!

Dan Darco tentu saja sudah mendapat informasi tentang berkumpulnya mereka, dia bisa bertindak tanpa ragu di Guadosalam walaupun sendirian, tapi setelah datangnya para tentara Sky Temple, dia semakin tidak perlu takut lagi.....

Langit perlahan menjadi terang, Darco tidak kembali ke dalam rumah, dia duduk dengan tenang di halaman vila, menonton Seven yang terus membuat Anima pingsan lalu membangunkannya lagi, juga memaksa Anima memakan banyak kotoran. Darco menonton adegan ini dengan tatapan dingin, dia ingin sampah ini tahu apa yang disebut dengan lebih baik mati daripada hidup…..

Dan Remi yang berada di sisinya saat ini sudah sangat tercengang, dia sudah mengerti sekarang, masalah ini sudah tidak bisa diredakan lagi. Memang hatinya juga sangat puas saat Darco membalas dendam pada Anima. Tapi selanjutnya Auron dan seluruh Keluarga Seymour tidak akan melepaskan Darco.

Remi pergi setelah menggertakkan gigi dan mengetuk kakinya, ayahnya akan pulang di pagi hari, satu-satunya yang bisa dia lakukan sekarang adalah menyuruh ayahnya untuk membantu Darco, asalkan... asalkan Darco tidak membuat Anima mati, masalah ini masih ada sedikit kesempatan terakhir untuk diredakan!

Hanya saja Darco menanyakan sedikitpun tentang niat baiknya ini, ini membuat Remi merasa kesal, tapi dia tidak berdaya. Dia bahkan sudah siap untuk menarik Keluarga Sako-nya masuk dalam masalah ini!

Hari sudah pagi, First sudah mengantarkan Sonya dan Lulu ke Kota Kilika di jam 7 pagi, juga sudah mengurus mereka untuk tinggal di sebuah hotel yang memiliki suasana lumayan bagus.
Sonya tidak tenang, matanya sangat merah, dia bahkan tidak berani untuk menutup matanya kemarin malam. Bagaimanapun mereka memang sudah pergi, tapi Darco masih berada di sana. Apakah ada kebencian dalam hatinya kepada Darco ? Tentu saja ada, dia sudah menanggung terlalu banyak sendirian selama 5 tahun ini, bisa dibilang kemunculan Darco dulu, langsung mengubah seluruh hidupnya, tidak peduli dirinya bersedia atau tidak.

Tapi kemarin malam, Darco menempatkan dirinya sendiri ke dalam bahaya untuk membawa keluar Sonya dan Lulu, ini membuat rasa khawatir dalam hati Sonya terus muncul tanpa henti.
Saat Sonya ingin bertanya kepada First tentang Darco, Lulu yang berada di atas ranjang sudah bangun. Lulu melihat Sonya yang berdiri di depannya, tapi dia tidak melihat Darco, ayah yang pertama kali dia jumpai kemarin malam.

“Ibu, di mana ayah?” Lulu hanya bertanya satu kalimat seperti itu saja, sudah langsung membuat Sonya yang sangat kuat itu berlinangan air mata......

Ekspresi wajah Lulu berubah, air matanya juga jatuh, dia menangis sambil berkata: “Ibu, aku mau ayah, aku mau ayah, mau ayah….”

Yang ada dalam pikiran Lulu sekarang hanyalah adegan saat Darco muncul di depannya kemarin malam, memeluknya. Dia sangat rindu pada Darco. Tapi saat ini dia malah melihat Sonya berdiri bersama seorang pria asing, dan pria itu bukan ayahnya.

Sonya tidak bisa menahan rasa sedihnya saat teringat dengan adegan Darco yang dikepung oleh ratusan orang saat dia pergi. Apakah anaknya tidak akan bisa bertemu dengan ayahnya lagi padahal baru melihatnya sekali? Hanya saja dia tidak berani berkata jujur pada Lulu saat ini, dia hanya menyeka air mata di wajah Lulu dan berkata: “Lulu, masih ada yang harus dilakukan oleh ayah, beberapa hari lagi sudah bisa pulang...”

Lulu tidak berbicara lagi setelah menatap Sonya, dia menundukkan kepalanya dan terdiam beberapa saat sebelum berkata: “Bohong, ayah pasti memukul orang-orang jahat itu, ibu, apa ayah akan baik-baik saja? Lulu mau ayah, mau ayah....” air mata Lulu mulai jatuh lagi setelah dia selesai berbicara.

Ternyata dia tahu semuanya, mengerti dengan semuanya….

First yang berdiri di samping pintu mendongakkan kepala dan menarik napas dalam, pria kuat dan berdarah besi yang terus bertarung dalam medan perang itu juga hampir meneteskan air mata. Dia mengendalikan emosinya sendiri lalu berjalan ke depan ranjang Lulu, menundukkan badan dan berkata sambil tersenyum kepada Lulu: “Namamu Lulu’kan? Ayahmu adalah kakakku, Lulu jangan khawatir, paman jamin padamu, ayahmu akan segera pulang mencarimu dalam waktu dua atau tiga hari lagi, paman adalah tentara, tidak akan berbohong padamu...”

Lulu mendongak dan menatap First, bertanya dengan polosnya: “Paman, jangan berbohong pada Lulu, ayahku benar-benar bisa memukul orang jahat itu dan kembali mencari Lulu’kan? Dia tidak akan seperti dulu tidak mau Lulu lagi? Paman beritahu ayah, Lulu sangat patuh, jika dia merasa Lulu melakukan dengan tidak baik di satu tempat, Lulu akan berubah, Lulu benar-benar akan berubah....”

First mendongak dan menggertakkan giginya, dia seorang pria berdarah besi tidak mampu melihat anak yang begitu pengertian seperti ini berbicara dengan sangat dewasa. Sesaat kemudian, mata First memerah, dia mengangguk kepada Lulu dan berkata: “Ehm! Paman bersumpah, ayahmu akan pulang dua atau tiga hari lagi, paman tidak akan berbohong pada Lulu....”

Melihat First yang terus berjanji padanya, Lulu akhirnya percaya pada First untuk sementara waktu. Lalu Lulu menarik First untuk meminta dia bercerita tentang Darco, jadi First membuat sebuah cerita saat mereka menjadi tentara di luar dan menceritakannya pada Lulu....

Bagaimanapun tubuh Lulumasih sangat lemah, setelah dia makan dan mendengar cerita selama 2 jam, dia tertidur lagi...

First dengan hati-hati menyelimuti Lulu. Dia lalu keluar dan berjalan ke bawah, menyalakan sebatang rokok dan menghisapnya dalam-dalam, dia mendongakkan kepalanya menatap langit, dia sekarang sangat ingin melenyapkan sekelompok orang Keluarga Seymour itu dengan tangannya sendiri....

“Kamu berbohong pada Lulu’kan? Tapi aku juga sangat berterima kasih padamu, kamu kembali saja, jika…jika dia masih hidup, suruh dia cepat kabur, tinggalkan Kota Zanarkand, tinggalkan Guadosalam, ja... jangan kembali lagi…” Sonya yang tidak tahu kapan muncul di samping First, berbicara dengan sangat rumit.

First segera mematikan rokoknya, berkata dengan sangat serius pada Sonya : “Kakak ipar, apapun yang terjadi tolong percaya pada kakak, percayalah kakak pasti akan kembali dengan selamat, pasti!!!”

Sonya tersenyum sedih, dia berbalik lalu naik ke atas.... Lubuk hatinya yang paling dalam tidak percaya, ayah Anima adalah orang kaya pertama di Kota Zanarkand, memiliki dukungan orang yang kuat di Kota Zanarkand bahkan di seluruh Pusat. Lalu kenapa jika Darco adalah anggota dari militer? Bahkan Darco masih memukul Anima sampai cacat, jadi bagaimana mungkin Auron bisa melepaskan dia?

……

Pada waktu yang bersamaan, suasana sangat serius di dalam vila Keluarga Seymour yang terletak di pusat Kota Zanarkand, langit yang sudah mendung selama satu malam, pagi ini akhirnya hujan juga. Karena Kota Zanarkand terletak di bagian Selatan, kebetulan juga sedang musim hujan, jadi hujan di luar sangat deras, area rumah Keluarga Seymour juga sangat luas, area lima mil dari pusat kota semuanya adalah milik Keluarga Seymour.

Halaman rumah Keluarga Seymour sekarang sudah penuh dengan orang, dari pintu masuk sampai ke aula besar Keluarga Seymour penuh dengan penjaga berjas hitam yang berdiri tegak, menjaga dengan sangat ketat. Suasana di bagian dalam aula besar vila milik Auron bahkan lebih tertekan lagi.

Ada beberapa tetua Keluarga Seymour yang duduk di dalam aula besar, mereka semua adalah para pembicara di berbagai industri bisnis Kota Zanarkand, bahkan Magus yang tiba larut malam juga hanya bisa duduk di luar. Saat ini kursi utama aula diduduki oleh seorang pria yang memakai jas tunik hitam, punggungnya besar, mata cekungnya yang memiliki tatapan dalam, dia selalu memancarkan aura pemimpin yang alami, tidak pemarah tapi memiliki temperamen yang agung, dia adalah pemimpin Keluarga Seymour, Auron !

Magus melihat hujan yang semakin deras di luar, dan Auron yang terus diam setelah dia datang melapor kemarin malam. Magus benar-benar tidak tahan lagi, dia berdiri dan berkata kepada Auron : “Kakak, ayo cepat kumpulkan orang dan tolong Anima! Apa kita benar-benar akan tunggu sampai tiga hari lagi?”

Auron menundukkan kepala sambil memutar cincin giok di ibu jarinya, dia mendongak dan menatap Magus: “Lakukan panggilan video ke ponsel Anima....”

Magus langsung mengangguk senang, selanjutnya dua bawahannya langsung menempatkan layar proyektor di tengah-tengah ruang tamu, Magus langsung menekan nomor telepon Anima.
Darco yang berpakaian serba hitam masih duduk di halaman vila pinggir sungai dekat lereng bukit, Seven berdiri di belakangnya sambil memegang sebuah payung besar, dan di depan Darco ada Anima yang sedang meraung menyedihkan dalam kandang babi....

“The Conqueror, orang Keluarga Seymour melakukan panggilan video untuk Anima.. mau jawab?” Seven berkata pada Darco sambil memegang ponsel Anima.

Darco berkata: “Bukan untuk Anima, tapi untukku, jawab saja....”

Panggilan video tersambung, sosok tubuh Auron muncul di depan Darco, dia menatap Darco sambil berkata: “Aku adalah Auron , kamu adalah Darco yang dari militer itu?”

Darco menyipitkan mata sambil berkata: “Benar, aku adalah Darco, ada apa?”

Auron juga menyipitkan matanya, dia berkata dengan suara tenang: “Hujan di Zanarkand tidak akan turun sampai tiga hari, dan aku juga tidak bisa tunggu sampai tiga hari, aku beri kamu waktu 10 jam untuk mengumpulkan orang, 10 jam kemudian, orang Keluarga Seymour’ku akan berkunjung ke sana.”

Darco tersenyum datar, dia memajukan tubuhnya dan berkata kepada Auron : “Aku tidak tahu jelas apakah hujan di Zanarkand bisa turun sampai tiga hari atau tidak, tiga hari adalah waktu yang aku berikan untuk kalian Keluarga Seymour melakukan persiapan, karena kamu bilang 10 jam, kalau begitu aku tunggu kamu di sini 10 jam lagi, aku minta kalian untuk bawa peti mati yang cukup….” Darco langsung memutuskan telepon setelah selesai bicara.

Dan tatapan mata Auron yang berada dalam vila Keluarga Seymour saat ini terlihat sangat sengit, niat membunuh dalam tubuhnya juga mulai meningkat tidak terkendali…..

Download APP, continue reading

Chapters

802