Bab 6 Kevin Levandi Yang Terkejut

by Glen Valora 17:53,Jun 10,2021
Sesaat kemudian Kevin baru berdiri secara perlahan, berjalan ke kejauhan dengan wajah pucat dan tubuh membungkuk. Kali ini dia seperti sudah menjadi lebih tua 10 tahun, dia sama sekali tidak bisa membayangkan, seberapa besar amarah Sky Temple kali ini.

Dan amarah ini sama sekali tidak bisa dihentikan oleh dia yang hanya seorang kepala departemen kecil. Bahkan orang bodoh juga tidak akan percaya sama sekali jika Sky Temple ini tidak ada hubungannya dengan Guadosalam, jika tidak mengapa pemilik Sky Temple dan juga 4 Dewa Langit 9 Ksatria Temple adalah orang dari Guadosalam?

“Pimpinan Levandi? Apa yang terjadi sebenarnya? A… Apa yang harus kita lakukan?” Ibnu, Pimpinan Polisi Kriminal Kota Zanarkand bertanya kepada Kevin setelah menegak seteguk air.

Kevin baru tersadarkan, menatap dia dengan pahit dan berkata, “Jangan tanya, teruskan perintah untuk masalah hari ini, semua orang yang datang hari ini, tidak ada satupun yang boleh menceritakannya keluar! Suruh mereka tanda tangan surat perjanjian kerahasiaan! Dan apa yang harus kita lakukan? Ayo pergi, pergi semuanya, pulang dan tutup pintu, jangan urus dan lakukan apapun hari ini…”

Wajah Ibnu terlihat pucat dan berkata, “Pimpinan Levandi, tapi Pimpinan Furkan menyuruhku bawa orang ke bawah gunung untuk menjaga tempat ini... Jadi sekarang aku pergi atau tidak?”

Kevin menghentikan langkahnya, dia berpikir sebentar lalu berkata, “Kalau begitu sisakan beberapa orang, kamu tinggal, tidak peduli apapun yang terjadi, kamu jangan ikut campur, dengarkan arahan dari Jenderal Furkan....”

“Laksanakan!” Ibnu mengangguk, lalu membawa beberapa orang naik ke mobil dan turun gunung untuk berpatroli, dan Kepolisian yang tersisa dibawa pergi oleh Kevin, langit di Zanarkand sudah akan hancur, dia harus membuat persiapan untuk masalah berikutnya.

Bahkan dalam hatinya sekarang sudah memiliki keinginan untuk membunuh Anima, kalian Keluarga Seymour begitu hebat, tapi mengapa tidak mencari masalah dengan orang lain? Hah? Bersikeras mencari masalah dengan Sky Temple !! Benar-benar cari mati! Tapi ini hanyalah dalam pikirannya saja, amarah Sky Temple sudah sangat tinggi sekarang, dia tidak berani untuk berpartisipasi lagi.

Dan Darco yang saat ini keluar dari vila segera pergi menuju tempat tinggal Sonya. Darco terus mengingat kembali sosok Sonya dalam ingatannya, tatapan mata dan hatinya sangat kacau.
Gadis yang suka tersenyum itu, baru saja menyelesaikan kuliah 6 tahun yang lalu, memiliki tujuan penuh pada dunia, juga penuh harapan pada kehidupan. Dia suka tersenyum, lembut, baik hati, cantik. Jelas-jelas tahu jika Darco sedang dikejar oleh pembunuh, dia masih terus membantu tanpa ragu. Dan bahkan pada akhirnya tanpa sadar melukainya, dia masih tidak mengeluh juga. Saat Darco pergi, dia masih memberikan semua uang miliknya.

Tapi yang tidak disangka oleh Darco, sejak kejadian terakhir kali, Sonya ternyata hamil, dan melahirkan anak yang diberi nama Lulu. Saat ini pikiran Darco teringat kembali dengan kejadian ketika First memberitahunya berita ini, kekacauan dan rasa bersalah dalam hatinya sudah tidak dapat diekspresikan dengan kata-kata lagi. Gadis kuat seperti Sonya ini, hanya Tuhan yang tahu bagaimana dia melewati semua ini selama bertahun-tahun, bagaimana seorang gadis merawat Lulu untuk bertahan hidup.

“Maaf... Tapi kelak tolong berikan aku kesempatan menjaga kamu dan Lulu, aku Darco akan bersikap baik kepada kalian selamanya... Maaf Sonya... Maaf” Darco bergumam dalam hati dengan matanya yang memerah.

10 menit kemudian, Darco sampai ke depan sebuah vila di timur kota, dia bertemu dengan Seven yang terus menjaga di sini, Seven takut terjadi sesuatu lagi pada Sonya, jadi dia menjaga di sini. Dia terkejut saat melihat kedatangan Darco.

“The Conqueror? Kamu sudah sadar? Bagaimana dengan lukamu?” Seven segera bertanya pada Darco dengan khawatir.

Darco berkata sambil melihat vila tempat Sonya berada di depannya ini: “Tidak masalah, Anima sudah datang?”

Seven menggeleng: “Belum sampai, tapi dari laporan saudara yang lain, dia akan segera sampai, Ratu The Conqueror keluar...” Saat Seven sedang berbicara, tiba-tiba tatapan matanya langsung beralih, dia berkata pada Darco sambil menunjuk pintu besar di depannya.

Darco menatap tajam dan melihat Sonya berjalan keluar bersama seorang wanita. Sonya yang sekarang sangat berbeda dari yang dia ingat, Sonya memakai celana jins yang sudah sangat tua, seluruh tubuhnya penuh dengan aura yang sangat lelah, tapi tetap saja tidak bisa menutupi kecantikannya, Darco merasa sakit hati saat melihatnya, dia lalu melambaikan tangan bermaksud menyuruh Seven mundur sedikit bersamanya.

Dan di pintu besar vila, Remi berusaha keras menarik lengan Sonya, membujuk dengan susah payah: “Sonya, tunggu satu hari lagi, satu hari lagi saja, besok ayahku akan pulang, aku sudah menceritakan masalahmu pada ayah, dia pasti bisa membantumu, Sonya jangan gegabah, jika kamu pergi bersama dengan Anima bajingan itu, hidupmu akan hancur, Sonya aku mohon padamu, tunggu satu hari lagi, satu hari saja...”

Remi menatap sahabatnya yang kompetitif ini dengan tatapan rumit, sahabatnya ini, walau sudah begitu lama datang ke Zanarkand, dia lebih memilih menjadi pelayan daripada mencarinya untuk meminta bantuan. Dan saat anak dia dibawa pergi beberapa hari yang lalu, dia baru bersedia datang mencarinya.

Mata Sonya bengkak dan merah, terlihat sangat terluka, dia berkata sedih dengan air mata yang terus mengalir: “Remi, kamu sudah lihat sendiri video yang dikirimkan Anima, dia membiarkan Lulu minum air kotor, Lulu masih begitu kecil, aku sebagai ibunya bersalah padanya, Remi sampaikan maafku pada paman, aku tidak bisa melihat Lulu menerima penderitaan seperti itu, dan Anima sudah memberiku batas waktu terakhir kalinya, jika aku tidak pergi lagi, dia benar-benar akan membunuh Lulu, huu.. mungkin... ini adalah takdirku...kamu jangan bujuk aku lagi....”

Remi menggeleng: “Sonya, sampai sekarang kamu masih tidak ingin beritahu aku siapa ayah Lulu? Sudah seperti ini, dia masih tidak muncul?”

Tatapan Sonya menegang, rasa sakit terlihat lebih dalam lagi pada tatapan matanya, dia menghela napas dan berkata: “Dia? Aku tidak tahu di mana dia, dan sampai sekarang dia juga tidak tahu aku sudah melahirkan seorang putri untuknya.. Saat itu dia pingsan karena terluka parah, saat dia sadar, dia tidak ingat apa pun, dia juga sangat menderita, jadi aku tidak memberitahunya...”

Mulut Remi menganga, ekspresi wajahnya terlihat tidak bisa percaya, dia melihat sahabat yang kompetitif di depannya ini, untuk sesaat tidak tahu harus berkata apa, hanya bisa menarik tangan tidak membiarkan dia pergi. Dan di saat Remi ingin menarik Sonya untuk masuk ke dalam, tiba-tiba 3 mobil Benz warna hitam datang dan berhenti di depan mereka.

Setelah itu sekelompok orang berpakaian hitam turun dari mobil benz dan berjalan kemari, pria yang memimpin memakai jas putih, kepalanya masih terbalut dengan kain kasa, pria ini terlihat dingin, tatapan matanya membunuh, banyak aksesoris yang sangat mahal di pakaiannya, tapi dia tidak terlihat seperti orang baik, itu dia, dia adalah... Anima!

Anima berdiri tidak bergerak setelah turun dari mobil, dia berkata Sonya sambil tersenyum dingin: “Cih, Sonya, apa kamu menyesal dengan keputusanmu dulu? Jika kamu ikut denganku, kamu akan hidup enak, benih liar itu juga bisa sekolah, aku akan urus sekolah terbaik untuknya, tidak baguskah seperti itu? Haruskah sampai membuat kekacauan seperti ini? Hah?”

Saat Sonya melihat Anima, tatapan matanya penuh dengan niat membunuh yang sangat dalam, dia mengepalkan tangannya erat-erat, seluruh tubuhnya sampai gemetar....

“Lihat apa! Kemari! Jika tidak aku akan bunuh anakmu!” Anima tidak senang Sonya menatapnya seperti itu. Lalu berteriak keras kepadanya, dia juga sangat panik karena satu jam yang lalu dia mendapat kabar jika anak kecil itu sudah ditolong oleh orang lain, jadi dia takut waktu akan terus tertunda, langsung memberikan ancaman terakhir kepada Sonya, dan Sonya menyerah seperti yang diharapkan.

Sonya menggertakkan giginya, bahkan darah segar mengalir dari sudut bibirnya, tapi dia akhirnya melepaskan tangan Remi, berjalan ke arah Anima.....

“Sonya!” Remi berteriak keras kepada Sonya. Tubuh Sonya gemetaran untuk sesaat, sebutir air matanya langsung jatuh di atas lantai, tapi dia tidak berbalik.

“Cih.... Remi, jangan kira karena kamu adalah anak Bertran Sako maka kamu berani ikut campur dengan urusanku! Jika membuatku marah, aku akan bertindak padamu juga! Bijaksanalah sedikit!” Setelah Anima memaki Remi sambil menyipitkan matanya, dia melihat Sonya sudah naik ke mobil dan duduk di kursi belakang, dia juga ikut naik, menutup pintu dan menginjak pedal gas, mobil itu berputar di tempat lalu berjalan menjauh....

“Sonya....” Remi melihat Sonya yang dibawa pergi oleh Anima, tidak perlu dipikirkan juga dia sudah tahu jika hidup sahabatnya ini sudah berakhir, kelak hanya ada kegelapan, tidak ada sedikitpun cahaya.

Dan Anima yang di dalam mobil saat ini, berkata kepada Sonya sambil tersenyum dingin: “Jangan lupa janjimu padaku....”

Sonya yang duduk di kursi belakang menatap Anima dengan mata yang bengkak dan merah, dia sangat ingin membunuhnya, rasa benci dalam dirinya terhadap Anima sudah masuk sampai ke tulang, tapi anaknya masih berada di tangan Anima¸ jadi Sonya bahkan tidak berani mengucapkan kata makian untuk Anima.

Dia sudah putus asa, benar-benar putus asa, dia menutup mata dan menundukkan kepala. Tapi tiba-tiba dia teringat dengan kata-kata “Di mana ayah Lulu? Kenapa masih tidak datang saat terjadi masalah sebesar ini?” yang diucapkan Remi tadi.

“ Darco, apa kamu masih hidup? Mungkin seumur hidup kamu tidak akan tahu jika kamu masih punya seorang anak di dunia ini, jika kamu masih hidup, apa ada kesempatan bertemu dengan Lulu kelak? Darco di mana kamu? Apa kamu bisa datang menolongku dan Lulu? Bisakah?” Sonya diam-diam berkata dalam hati, tapi sebenarnya dia tahu, ini adalah hal yang tidak mungkin, Darco sama sekali tidak tahu jika dia hamil dan melahirkan Lulu, bagaimana mungkin dia bisa muncul?

Tapi detik berikutnya, Sonya yang sangat putus asa dan tidak memiliki sedikitpun harapan lagi, tiba-tiba mendengar teriakan keras Anima: “Sial, apa orang bodoh ini cari mati? Berdiri di tengah jalan? Masih tidak pergi? Aku akan kabulkan karena kamu sangat ingin mati!” Emosi Anima malam ini sangat besar, sudah hampir kehilangan akal sehatnya, jadi saat dia melihat ada orang yang tidak takut mati berdiri di tengah jalan pada malam hari seperti ini, dan masih menatapnya lagi, emosinya langsung naik, menginjak pedal gas dengan kuat dan menabrak orang itu.

Dan teriakan dari Anima, membuat Sonya tanpa sadar membuka matanya, dia melihat sosok bayangan orang di depan itu, tapi pikiran Sonya rasanya seperti meledak keluar...

Tidak menunggu dia bereaksi, mobil Anima sudah berjalan dengan cepat ke depan orang itu. Lalu terjadilah kejadian yang membuat semua orang terkejut dan tidak bisa percaya.

Pria yang berdiri di depan mobil itu mengangkat tangan kanannya, lalu memukul lantai dengan kuat, bersamaan dengan suara keras itu, mobil yang diduduki oleh Anima dan Sonya langsung berhenti,dan setengah dari mobil bagian belakang terangkat tinggi.....

Ketika badan mobil terangkat, tubuh Sonya menjadi menopang ke depan, dan dia bisa melihat dengan semakin jelas wajah dan tatapan mata pria ini. Di... Dia adalah Darco !

Mata Sonya menjadi merah saat dia melihat Darco, dan mata Darco juga merah saat melihat dia, mereka berdua saling memandang dari jauh melalui kacaa jendela mobil, memandang dari jauh.…

Download APP, continue reading

Chapters

802