Bab 58 Memukul Songgi

Dito sangat bingung. Melirikku sekilas, tatapannya seolah ingin menembus tubuhku, dan bertanya, "Kenapa harus pergi? Bukankah ini sama saja dengan masuk ke dalam mulut harimau? Apakah kamu benar-benar begitu yakin?"

Senyum percaya diri tersungging di sudut mulutku. Aku dengan santai melepaskan tanganku di bahu Dito, bersandar di kursi, dan menyalakan sebatang rokok dengan santai, "Dito, cukup percayakan saja padaku, aku tidak memberitahumu, karena takut kamu terlalu emosional, dan cederamu...