Bab 5 Penjual Tahu Cantik Yang Ditindas

by Boris Drey 11:01,May 17,2023

Hati Lina Ding juga memiliki perasaan yang sama.

Dirinya telah tinggal sendirian selama beberapa waktu, sekarang tiba-tiba memiliki seorang tetangga seorang pria tampan, dirinya juga merasa hidupnya menjadi lebih berwarna.

Melihat Valtino Hu kembali, dirinya segera bertanya, “Apa kamu sudah makan malam? Lihatlah tubuhmu penuh dengan keringat, baskom di depan ada air, cepatlah mandi!”

Valtino Hu tertawa dengan senang. “Masih menanyakan makan malam, aku bahkan tidak makan siang!”

“Aish, kalau begitu kamu pergi ke mana, hingga semalam ini baru pulang. Aku akan memasakkan telur untukmu.”

“Tidak perlu!”

Valtino Hu berkata di dalam hati, ‘Lebih baik kamu tidak perlu merusak telurnya. Pagi tadi aku telah melihat kemampuan memasakmu.’

“Biar aku saja, malam ini kita tidak akan makan telur, tapi makan hidangan laut!”

Lina Ding baru melihat keranjang ikannya penuh dengan hasil laut.

Seketika aroma amis laut memenuhi penciumannya.

“Kamu mendapatkan barang laut sebanyak ini di mana? Aku telah melihat penduduk desa menangkap hasil laut, tapi tidak sebagus ini!”

Valtino Hu tersenyum, “Setiap orang memilliki caranya masing-masing, mereka bermalas-malasan, jadi tidak bisa mendapatkan hasil laut yang besar!”

Valtino Hu berucap sambil menuangkan tiram, teripang dan kerang ke dalam air bersih untuk dicuci.

Lalu memerintahkan Lina Ding untuk mencucinya, kemudian dirinya mengambil baskom dan pergi ke rumah Melani Tian si penjual tahu cantik untuk mengambil tahu karena dirinya akan memasak tahu panggang tiram laut.

Saat ini langit telah gelap, lampu di rumah Melani Tian telah menyala.

Gerbangnya terbuka setengah, Valtino Hu langsung berjalan masuk ke dalam.

Ruangan di luar dapur adalah ruang tahu, sedangkan mereka tinggal di ruang belakang.

Suaminya Melani Tian bekerja di luar kota, dalam satu tahun dia sangat jarang berada di rumah.

Di rumah hanya ada seorang istri yang sangat rajin, tidak bermalas-malasan, belajar membuat tahu dan membuka ruang tahu di rumah.

Karena Melani Tian putih dan cantik, jadi mendapatkan julukan “Penjual Tahu Cantik”.

Valtino Hu masuk ke dalam, di ruang tahu tidak ada orang, jadi dia berjalan lagi ke dalam.

“Kakak, apa ada di rumah?”

Lalu terdengar teriakan Melani Tian dari dalam, “Pergi sana!”

Valtino Hu tercengang, dirinya datang untuk mengambil tahu, bukannya tidak membayar, apa harus memakinya seperti ini?

Valtino Hu mengulurkan kepalanya melihat ke dalam, seketika dia tersentak.

Terlihat seorang pria bertubuh besar sedang menindih Melani Tian di atas sofa, kepalanya bahkan telah masuk ke dalam kaosnya.

Melani Tian yang ditindih tidak bisa bangun, kedua kaki putihnya bergerak sembarangan di udara.

“Dasar Denson berengsek, cepat pergi. Kalau suamiku pulang, dia pasti akan membunuhmu!”

“Hehe, kalau aku takut pada suamimu, maka aku tidak akan masuk ke dalam. Semua orang mengatakan kamu putih, cepat tunjukkan padaku!”

Denson Yang telah berusia 40 tahun lebih, dulu dia adalah kepala desa, tapi dipecat karena mengkorupsi dana untuk pemberantas kemiskinan.

Malam ini dia minum alkohol, ketika melewati ruang tahu, kebetulan melihat Melani Tian sedang menuang air di luar.

Ketika Melani Tian membungkuk, dia melihat ke dalam kaosnya, seketika niat jahatnya langsung muncul.

Melani Tian berbalik, akhirnya dia langsung ikut berjalan masuk ke rumahnya.

Meskipun Melani Tian menjaga rumah sendirian, tapi dirinya bukanlah wanita tidak benar.

Melihat Denson Yang mabuk, dia segera memapahnya, tapi tidak disangka pria itu malah langsung menyerangnya seperti binatang buas.

Valtino Hu memukul punggung Denson Yang dengan baskom yang ada di tangannya.

“Paman Denson, kamu tidak tahu malu sekali. Apa istrimu, Kak Lydia mengetahuinya?”

Denson Yang terkejut karena diganggu tiba-tiba, dirinya segera melompat dari posisinya.

“Siapa?”

Saat menoleh dan ternyata Valtino Hu, dirinya langsung murka. “Dasar pemabuk, cepat pergi. Kalau tidak aku akan menghajarmu sampai babak belur!”

Valtino Hu tersenyum dingin, “Biasanya aku diam saja, dan kalian menganggapku pengecut? Kalian boleh menindasku, kita ini penduduk desa yang sama, aku tidak mempermasalahkannya. Tapi jangan menindas orang yang lemah dihadapanku, hatiku ini cukup lunak, jadi aku tidak tahan melihat hal seperti ini!”

“Sialan, siapa suruh punya hati lunak. Aku akan menghajarmu sampai mati!”

Denson Yang terbiasa merajalela, dirinya tidak akan peduli pada Valtino Hu dan lansgung melayangkan sebuah tinjuan.

Saat ini Valtino Hu telah membuka tahap pertama, Jurus Seni Bela Dirinya telah aktif, dia telah memahami berbagai cara bertempur. Dirinya juga pernah menjadi tentara khusus, jadi tidak asing lagi dengan perkelahian.

Pukulan Denson Yang tidak mengenainya sama sekali, malah pinggangnya terkena tendangan Valtino Hu.

Sekujur tubuh Denson Yang terpental hingga keluar pintu dan terjatuh di tengah ruang tahu, satu sepatu kulitnya bahkan terpental hingga masuk ke kolong kasur.

Valtino Hu menghampirinya, mencengkeram Denson yang dan langsung memasukkan kepalanya ke dalam ampas tahu.

Menekan kepalanya dengan satu tangan sambil memaki, “Aku paling benci pada orang yang suka menindas orang lain. Sejak awal aku sudah tidak menyukaimu, hari ini aku akan mencekikmu sampai mati!”

Denson Yang memberontak, tapi tetap saja tidak bisa terbebas.

Bahkan Valtino Hu sendiri merasa bingung, kemampuan bereaksi dan peningkatan kecepatannya terlalu besar.

Tinggi Denson Yang adalah 180 cm, seorang pria bertubuh kekar yang beratnya hampir 100 kg, dirinya menekan tubuhnya hanya dengan satu tangan tanpa kesulitan sama sekali!

Saat ini Melani Tian berjalan keluar setelah merapikan pakaiannya.

Dia segera menarik Valtino Hu, “Valtino, sudahlah. Jangan sampai membunuhnya. Cepat lepaskan tanganmu!”

Valtino Hu juga tidak ingin sampai membunuh Denson Yang, akhirnya melepaskan tangannya.

Denson Yang langsung kabur dari sana dengan kepala yang penuh dengan ampas tahu, lalu ketika sampai di pintu, dia berbalik dan memaki, “Valtino, urusan kita belum selesai!”

“Kutunggu kamu!”

Valtino Hu telah kembali ke desa selama tiga tahun dan tidak pernah menyinggung siapa pun.

Meskipun ada orang yang menindasnya, dirinya hanya bisa menahan diri agar bisa berkultivasi dengan tenang.

Saat ini tahap pertama telah terbuka, tahu jika berlatih hingga menjadi Jurus Keabadian itu hanya masalah waktu, batu yang mengganjal di hatinya telah hilang. Dirinya memutuskan mulai hari ini, dia tidak akan pernah menahan diri lagi.

Lalu berbalik berucap pada Melani Tian, “Kakak, apa kamu akan menuntut pria itu? Aku akan membantumu menjadi saksi. Kujamin dia akan masuk penjara.”

Melani Tian mengulurkan tangan menarik lengan Valtino Hu, “Valtino, kakak mohon padamu sesuatu!”

Valtino Hu menatap si penjual tahu cantik yang putuh. “Soal masalah apa?”

“Masalah hari ini, bisakah kamu membantu Kakak menjaga rahasia? Jangan katakan pada siapa pun!”

Valtino Hu menatapnya dengan bingung. “Apa maksudmu? Kalian berdua tidak saling menginginkan, ‘kan?”

“Sembarangan! Aku takut kalau masalah ini tersebar, kamu tahu kan kalau lidah manusia itu sangat tajam! JIka suamiku kembali dan mendengar masalah ini, siapa yang bisa menjelaskannya!”

Valtino Hu menganggukkan kepala.

“Kakak, benar juga katamu, kita tidak tahu apa yang dipikirkan orang! Mungkin hari ini Denson minum terlalu banyak. Kurasa biasanya dia juga tidak akan berani seperti ini, kalau begitu kali ini akan kubiarkan dia!”

Valtino Hu berucap sambil mengambil tahu, setelah membayar, dirinya langsung berjalan keluar dan menoleh sejenak untuk melihat Melani Tian.

Melani Tian mengenakan kaos kebesaran yang melewati bokongnya, bagian bawahnya menunjukkan kedua kakinya yang putih.

Seketika Valtino Hu bertanya, “Tapi Kakak, kamu tidak mengenakan bawahan apa pun, tadi Denson tidak berhasil melakukan aksinya, ‘kan?”

“Berhenti kamu, kamu jangan bicara sembarnagan!”

Melani Tian berucap sambil menyibakkan kaos kebesarannya, di dalamnya terdapat celana dalaman denim.

“Lihat baik-baik, siapa bilang aku tidak memakai celana apa pun! Kamu jangan sembarangan bicara, aku ahrus menunjukkannya padamu untuk menutup mulutmu!”

Valtino Hu merasa senang, “Kakak, kamu menggunakan celana untuk menutup mulutku!”

“Tidak peduli bagaimanapun, kamu tidak boleh mengatakan masalah ini!”

Valtino Hu mengerti akan maksud Melani Tian, seorang wanita di rumah, takut muncul gosip yang tidak benar.

Jika masalah ini tersebar, pasti ceritanya akan berubah. Kalau sampai suaminya tidak percaya, maka bisa saja mereka bertengkar hingga bercerai!

Valtino Hu kembali sambil membawa tahu, terlihat jari Lina Ding penuh dengan darah dan sedang membalut lukanya sendiri.

Valtino Hu terkejut dan segera bertanya, “Kak Lina, apa kamu juga bertemu dengan orang jahat?”

Download APP, continue reading

Chapters

45