Bab 12 Mulai Memperbaiki Hidup

by Boris Drey 11:01,May 17,2023

Saat ini Valtino Hu merasa sedikit malu, dia memang memiliki ponsel, tapi speakernya rusak, tidak ada kartu, dan hanya digunakan sebagai alarm.

Valtino Hu tersenyum sejenak, “Tidak perlu, Kakak. Kamu berikan saja kartu namamu padaku. Belakangan ini aku mau ganti nomor, nanti setelah aku menggantinya aku akan meneleponmu!”

“Baiklah.”

Yani Chen segera menyerahkan kartu namanya pada Valtino Hu.

Valtino Hu tidak memperhatikan kartu nama itu dan hanya melihat nama yang tertera di kartu nama tersebut.

“Yani Chen...... Nama yang bagus, pantas saja kamu cantik.”

Mendengar Valtino Hu memuji dirinya, meskipun dia sudah berusia 30 tahun, Yani Chen tetap tersenyum malu.

Melihat Valtino Hu berjalan keluar, punggungnya yang tegap itu sungguh mempesona.

Valtino Hu berjalan keluar dari perusahaan obat herbal, lalu berjalan ke stasiun bis.

Tiba-tiba dia melihat di seberang ada toko pakaian dalam wanita, seketika dia teringat dengan adegan pakaian dalam Lina Ding yang mengambang di danau.

Tanpa sadar dia berjalan menyebrangi jalanan, kemudian berjalan masuk ke toko itu.

“Halo, Kakak. Apa ingin membelikan barang untuk istrimu?”

Pelayan menyambutnya dengan ramah, Valtino Hu hanya menganggukkan kepalanya. Dirinya seorang pria dewasa datang membeli pakaian dalam wanita, tentu saja dia merasa sedikit canggung.

“Berapa ukuran istrimu?”

Pelayan itu bertanya sambil mengikuti di belakang Valtino Hu yang sedang melihat-lihat deretan pakaian dalam.

“Kira-kira……”

Valtino Hu melihat pelayan wanita itu, dadanya tidak kecil, kalau ditangkup dengan satu tangan pasti tidak akan muat, akhirnya dia berkata, “Tidak jauh berbeda denganmu, mungkin sedikit lebih besar.” Valtino Hu berujar sambil mengulurkan tangan membuat gerakan.

Pelayan wanita itu tersenyum, berkata, “Kakak sungguh sangat perhatian, aku mengerti dengan maksudmu.”

Sang pelayan mencari beberapa model dengan ukuran cup C, lalu bertanya, “Coba dilihat, mana yang kamu sukai?”

“Aku beli satu yang kualitasnya paling bagus!”

Akhirnya Valtino Hu menghabiskan 180 Yuan untuk membeli dua warna model terbaru, lalu membungkusnya.

Hari ini Valtino Hu telah memperoleh uang sebesar 1.600 Yuan, bagi orang Desa H yang miskin ini adalah pemasukan yang luar biasa besar.

Selain menjual biji-bijian di musim gugur, ternak kuda dan sapi dijual, orang di desa tidak pernah mendapatkan uang sebesar ini dalam satu hari.

Valtino Hu langsung ke pasar untuk melihat-lihat daging sapi.

Dulu ketika di Kota T, dia paling suka makan daging sapi rebus.

Namun, beberapa tahun ini hidupnya sangat miskin, dia bahkan lupa kapan terakhir kali makan daging.

Valtino Hu bertanya pada penjual, “Kakak, berapa harga tendon sapi ini?”

Penjual melirik Valtino Hu dengan tatapan merendahkan, “Tenderloin sapi lebih murah, 23 Yuan untuk 0,5 kg, kalau daging tendon lebih mahal, 36 Yuan!”

“Berikan aku 2,5 kg tendon sapi!”

2,5 kg seharga 180 Yuan, apa pria malang ini punya uang?

Melihat kaos Valtino Hu yang sudah berlubang, penjual merasa kalau Valtino Hu seperti pemulung.

Terutama di belakangnya juga membawa keranjang ikan. Sejak dirinya berjualan, dia belum pernah melihat orang seperti ini membeli daging sapi.

Mungkin Valtino Hu menyadari keraguan si penjual, lalu langsung mengeluarkan setumpuk uang dari dalam sakunya dan mengeluarkan dua lembar nominal paling besar dan diletakkan ke atas daging.

“Sekalian tolong berikan aku tulang sapi juga, aku akan merebusnya untuk dijadikan kaldu nanti.”

“Baiklah!”

Tatapan penjual itu langsung berbinar, sepertinya dirinya telah salah menilai. Walaupun pria ini tidak punya uang, tapi dia tukang makan!

2,5 kg daging dan satu potong tulang yang besar dimasukkan ke dalam keranjang ikan.

Valtino Hu juga menghabiskan 100 Yuan lagi untuk membeli pinggang babi.

Orang di desa yang memelihara babi, mereka tidak rela memakannya. Mereka akan menjualnya ketika tahun baru. Biasanya mereka akan makan biji-bijian, dalam satu tahun sangat jarang terlihat ada orang yang makan daging.

Memikirkan Lina Ding adalah seorang gadis kota, kalau bekerja di desa pasti akan sangat kesulitan. Kemudian dia kembali pergi ke toko make-up untuk membelikan sunscreen, shampo, lipstik, hand cream, dan lain-lain untuknya.

Saat menghitung pembayaran, si penjual menagih 400 Yuan lebih hingga membuat Valtino Hu terkejut.

Ternyata produk kecantikan semahal ini?

Jauh lebih mahal dibanidngkan alkohol yang diminumnya.

Penjual wanita yang melihatnya terkejut, mengejeknya kalau produk yang dibelinya ini bukan barang kelas atas. Jika barang kelas atas, mungkin uangnya tidak akan cukup.

Valtino Hu langsung memaki di dalam hati. Hatinya berkata, ‘Tungguh setelah aku punya uang, aku akan membeli seluruh tokomu, dan juga membeli dirimu, kemudian aku akan menidurimu hingga beberapa malam, dengan begitu kamu tidak akan berani menatapku seperti itu lagi!’

Melihat uangnya yang hanya tersisa 600 Yuan, dia membeli lagi satu botol alkohol dan sim card, totalnya jadi tersisa 500 Yuan. Dia merasa uangnya menghilang dengan cepat.

Uang yang ada di tangannya habis dalam sekejap!

Dia kembali membawa satu botol alkohol di tangannya dan berjalan ke arah bis untuk pulang.

Dia berjalan melewati pegunungan dengan santai, tidak terburu-buru seperti tadi pagi, ketiba tiba di rumah waktu sudah menunjukkan pukul empat sore.

Ketika masuk ke desa, dia bertemu dengan Botak Wang dari desa sebelah. Pria itu melihat Valtino Hu membawa daging dan alkohol, seketika bertanya, “Ada apa Valtino? Apa sudah menjadi kaya?”

“Tidak, aku hanya memperoleh sedikit uang dari tangkapan hasil laut, jadi ingin memperbaiki gizi.”

Botak Wang menyesap air liurnya. “Kalau tidak ada orang yang menemanimu minum, aku belum makan malam. Kalau tidak daging sebanyak ini kamu juga tidak bisa menghabiskannya.”

“Terima kasih, kalau tidak habis aku bisa menyimpannya di dalam sumur. Lagi pula Kepala Desa Ding tinggal di seberangku, kami berdua adalah rekan makan.”

Valtino Hu telah pulang, Botak Wang melihat tidak ada kesempatan untuk memanfaatkannya, kemudian berkata pada penduduk yang sedang ada di bawah pohon, “Pria ini bisa dapat berapa banyak uang dari hasil tangkapan laut, makan dan minum sesukanya, pantas saja dia miskin!”

Biasanya penduduk desa yang menangkap hasil laut, mengambil beberapa kerang dan hasil laut lainnyayang hidup, lalu menjualnya di kota, karena orang desa suka menindas dan tidak bisa membeli dengan harga tinggi.

Jika berjalan lancar bisa mendapatkan seratusan Yuan, kalau tidak lancar dan uang mereka dirampas penjual ikan yang lain, sudah lelah bekerja tapi tidak menghasilkan uang apa pun, jadi mereka tidak bersedia melakukannya.

Jadi ketika Valtino Hu mengatakan uang itu hasil dari tangkapan laut, semua orang sedikit tidak mempercayainya.

Akan tetapi, Kepala Desa Ding tinggal di rumahnya, banyak orang yang merasa iri padanya.

Para penduduk desa juga tahu, wanita cantik seperti Lina Ding tidak mungkin tinggal lama di desa miskin ini.

Semua orang menebak dia datang demi uang, menjadi kepala desa selama dua tahun, hanya melakukan sedikit prestasi, kemudian dia akan kembali ke kota untuk meningkatkan pekerjaannya.

Valtino Hu berjalan masuk sambil membawa keranjang ikan, Lina Ding segera menyambutnya.

“Astaga, kenapa kamu membeli barang sebanyak ini?”

“Untuk merubah hidup. Sudah kukatakan, mulai hari ini aku harus mencari uang.”

Lina Ding senang melihatnya, tapi mendengar Valtino Hu membawa barang seberat puluhan kilogram dan berjalan sejauh itu, dirinya juga merasa kasihan.

“Lain kali bawalah barang lebih sedikit, uang juga bukan diperoleh hanya dalam satu hari.”

Melihat Valtino Hu mengeluarkan pencuci muka, sunscreen dan produk kecantikan lainnya, Lina Ding tertegun. Hatinya berkata apa pria ini menggunakan barang-barang seperti ini juga?

Download APP, continue reading

Chapters

45