Bab 9 Skandal Kantor

by Boris Drey 11:01,May 17,2023
Asal tahu saja Grand Kingdom Hotel ini hotel termewah di Kota Y dan dinilai sebagai hotel bintang lima.

Jadi mereka tidak khawatir dengan harga mahal, yang mereka khawatirkan adalah barang tidak cukup.

Bahkan hanya sebuah tomat pun harus dipilih dengan teliti, tidak boleh ada yang jelek.

Melihat tiram dan kepiting Valtino Hu, itu pasti lebih berkualitas dari yang diberikan oleh pemasok sekarang, jadi Siska Luan berniat untuk menggambil pasokan darinya dalam waktu lama.

Alasan lainnya juga karena dia menyukai Valtino Hu.

Pria ini tadi telah menyelamatkannya dan tidak meminta bayaran, hal ini membuat Siska Luan merasakan kalau Valtino Hu adalah orang yang ebrbeda, rasanya kalau bekerja sama dengan orang seperti ini, seharusnya hal-hal licik tidak akan terjadi.

Siska Luan bertanya sejenak, “Kalau aku memesan barang denganmu, setiap hari kamu bisa mengirimkan berapa banyak?”

“Kalau terlalu banyak, aku tidak bisa menjaminnya. Ditambah lagi jalanan di gunung kami sulit untuk dilalui, aku tidak bisa mengangkut terlalu banyak barang sekali jalan. Kalau aku datang setiap dua atau tiga hari sekali, setidaknya aku bisa mengangkut beberapa puluh kilogram sekali jalan!”

“Mengangkut? Di mana rumahmu?”

Siska Luan yang mendengarnya sedikit tercengang, dia belum pernah mendengar pemasok yang mengirim barang dengan cara diangkut!

“Rumahku ada di Desa H, ada di bawah Gunung Cincin.”

“Gunung Cincin? Jalanan di sana tidak bisa dilewati mobil, aku tahu tempat miskin itu!”

Selesai berkata, Siska Luan merasa perkataannya tidak pantas, lalu tersenyum berujar, “Baiklah, kalau begitu barang yang hari ini kamu bawa dulu ke departemen logistik untuk ditimbang.”

Lalu berkata pada para wanita penyambut tamu yang tadi menangkap kepiting yang kabur, “Kalian bantu dia membawanya, antarkan ke belakang dapur, lalu suruh departemen logistik untuk meninbangnya, setelah itu berikan nota dan ambil uangnya di departemen keuangan yang ada di lantai atas!”

Wanita penyambut tamu itu memaki di dalam hati, hari ini dirinya cukup seial. Lebih baik tadi dia menyuruhnya untuk langsung saja masuk ke dapur, membuat sekujur tubuhnya menjadi bau amis saja!

Sang manajer telah angkat bicara, tidak ada yang berani menentangnya. Wanita penyambut tamu dan pelayan wanita segera mengangkat keranjang ikan itu, lalu membawa Valtino Hu berjalan ke belakang dapur.

Setelah meninbang di belakang dapur, kepiting besar itu tootalnya 7,5 kg, harganya 750 Yuan.

Tiram totalnya 14 kg, harganya 420 Yuan.

Sisanya ada kerang kecil yang tidak begitu berharga, ditimbang bersamaan, lalu dijual dengan harga 10 Yuan untuk 0,5 kg, totalnya 230 Yuan.

Departemen logistik menuliskan sebuah nota yang jumlahnya pas 1.400 Yuan.

Kepala koki di dapur telah menandatanganinya, lalu menyuruhnya membawa nota ini naik ke atas.

Ke di lantai 12 untuk meminta tanda tangan kepala keuangan, lalu pergi ke kasir akuntan untuk mengambil uangnya.

Ini adalah pertama kalinya Valtino Hu menjual barang ke hotel, tidak disangka untuk mengambil uang saja serumit ini.

Namun, kali ini adalah penjualan terbanyaknya, hatinya merasa sangat senang.

Ditambah lagi sebelumnya dia telah menjual teripang dengan harga 200 Yuan, pedapatannya hari ini sangat banyak.

Pendapatan kepala dewa selama satu bulan hanya dua ribu Yuan, ditambah dengan pendapatan kemarin, meskipun hanya dua hari, tapi sudah mendapatkan 1.600 Yuan lebih.

Dulu dia hanya mengangkut sedikit barang, jadi tidak bisa menjual mahal di pasaran. Dirinya juga suka memberikan bonus pada orang lain, jadi setiap pulang hanya membawa beberapa ratus Yuan.

Dengan petunjuk dari bibi pencuci sayuran di dapur, dirinya telah menemukan lift untuk menuju ke atas.

Dia masuk ke dalam lift dengan senang.

Tidak disangka, baru saja naik lift, dia bertemu dengan wanita yang pusarnya terlihat ketika naik mobil sebelumnya.

Juga beberapa pria paruh baya berpakaian rapi di dalam lift, mereka adalah petinggi dan tamu-tamu hotel.

Begitu Valtino Hu masuk ke lift, wanita yang pusarnya terlihat itu langsung menutup hidungnya.

“Kenapa aku sial sekali, bertemu lagi denganmu. Sekujur tubuhmu bau amis!”

Valtino Hu meliriknya sejenak, “Hmm, terlihat jelas kalau kamu sial.”

Kemudian dia berdiri di sampingnya, wanita yang tidak menghormati orang lain seperti ini, secantik apa pun juga tidak pantas dihormati oleh orang lain.

Tiba di lantai 12, wanita yang pusarnya terlihat itu langsung mendorong Valtino Hu keluar dari lift, seperti jika sedikit lama di sana maka dirinya akan mati karena menahan bau.

Valtino Hu keluar dari lift, melihat di lantai ini ada puluhan pintu ruangan, dirinya merasa sedikit bingung.

Dia berjalan mengikuti lorong itu lalu mencari di setiap tulisan yang ada di pintu, kemudian terlihatlah papan pintu yang bertuliskan departemen keuangan.

Pintunya terbuka, di dalamnya ada sebuah meja yang di belakangnya duduk seorang pria gemuk berkacamata.

Saat ini, wanita yang pusarnya terlihat itu sedang berbicara dengannya.

“Kepala Lu, apa kamu tahu, pagi ini saat aku kembali dari desa, aku bertemu penjual ikan yang bau di mobil. Tadi aku bertemu dengannya lagi di lift, membuatku kebauan. Sejak kecil aku benci bau seperti ini.”

Kepala Lu yang gemuk itu menatap lurus ke arah pusarnya, lalu berujar dengan tidak fokus, “Haha. Mina, kepulanganmu kali ini membuatmu jadi kurus. Kemarilah, biarkan aku memegangmu, apa daging di bokongmu juga berkurang atau tidak!”

“Menyebalkan, pintunya masih terbuka!”

Mina si wanita yang pusarnya terlihat itu meliukkan tubuhnya, lalu menoleh untuk menutup pintu, tapi dia menemukan Valtino Hu sedang berdiri di depan pintu, seketika membuatnya marah.

“Hei, apa kamu mengikutiku?”

“Aku datang untuk mencairkan uang.”

“Mencairkan uang apa?”

“Tadi aku ke dapur mengantarkan kepiting dan......”

Belum Valtino Hu menyelesaikan perkataannya, pintu langsung dibanting hingga tertutup rapat oleh Mina.

Apa Valtino Hu serendah itu hingga diremehkan oleh orang.

Dia mengulurkan tangan ingin mengetuk pintu, tapi suara di dalam ruangan terdengar sedikit aneh.

Kenapa terdengar suara seperti sedang bermesraan?

Jelas-jelas pria gemuk dan wanita yang pusarnya terlihat itu tidak seumuran, kenapa mereka bermesraan seperti ini?

Valtino Hu mleihat sejenak pintu yang terkunci, ketika menjadi tentara dia pernah belajar cara membuka kunci pintu, kunci seperti ini dapat dia buka dengan mudah.

Dia menemukan sebuah kawat di keranjang ikannya, lalu memasukkannya ke lubang kunci.

Kemudian ditekuk menjadi dua, lalu diselipkan ke celah pintu dan pintu langsung terbuka.

Dia membuka sedikit pintu itu, terlihat dua orang yang ada di dalamny asedang berpelukan dan berciuman dengan panas.

“Mina, kamu benar-benar menjadi kurus...... Bahkan dadamu menjadi lebih kecil dari kakak iparmu!”

“Aduh, menyebalkan, kamu membuatku kesakitan......”

Sepasang anjing ini, mengangkap ruang kantor menjadi tempat bermesraan!

Valtino Hu langsung mengeluarkan ponselnya dan menjulurkannya ke dalam.

Ponselnya adalah ponsel model lama, selama beberapa tahun ini dia terus di dalam rumah dan tidak banyak berkomunikasi, jadi dia tidak pernah menggunakan ponsel. Ponselnya tidak ada SIM card, jadi hanya digunakan sebagai jam saja.

Saat ini, dia menggunakan ponselnya untuk mendorong pintu dan masuk ke dalam.

Kedua orang itu terkejut dan buru-buru berjauhan.

“Siapa?”

Saat Kepala Lu melihat Valtino Hu, seketika dia marah besar.

“Siapa yang menyuruhmu masuk? Bagaimana kamu bisa masuk ke dalam?”

Valtino Hu mengangkat ponselnya, lalu tersenyum berucap, “Aku datang untuk merekam video, menurut kalian video ini ditunjukkan kepada manajer atau lebih baik diunggah ke internet?”

Download APP, continue reading

Chapters

45