Bab 7 Beribu Macam Pembelaan
by Esry
12:17,Jul 23,2022
Pada saat ini, Merina Wang juga datang sambil berlari terengah-engah. Begitu memasuki pintu, dia melihat wajah menantu yang telah susah payah dia dapatkan sudah bengkak. Saat mendengar dari orang sekitar kalau Calista Zhao yang memukulnya hingga seperti ini, Merina Wang langsung emosi, dia menunjuk Calista Zhao yang sedang duduk di bangku dengan keringat dingin, dan langsung mengutuknya.
"Calista Zhao! Kamu sungguh bintang pembawa sial ya! Kamu ini dilahirkan untuk membunuh Keluarga Mo kami ya? Lihat perbuatanmu ini, kamu memukul menantuku hingga dia terduduk di lantai, sementara kamu duduk tinggi di atas bangku, dan hanya melihat cucuran keringatmu yang banyak sudah tahu betapa besar pukulan yanh kamu lakukan pada menantuku! Kamu ini benar-benar wanita beracun ya!"
Setelah Merina Wang selesai mengutuk Calista Zhao, dia berbalik dan berteriak kepada penduduk desa yang sedang menonton: "Semuanya lihat lah betapa kejamnya Calista Zhao ini! Menantuku datang baik-baik ke sini untuk membeli barang, tapi dia malah memukulinya hingga seperti ini! Jika kelak ada orang yang menikahi Calista Zhao, maka bersiaplah ibu mertuanya setiap hari menahan emosi!"
Seseorang di antara kerumunan juga angkat bicara: "Iya, si Calista Zhao ini sudah keterlaluan! Aku melihatnya dengan mata kepalaku sendiri, dia mendorong istri seperti orang gila, dan memukul istri Aiden Mo hingga menangis, kasihan sekali istri Aiden..."
"Benar kata ibu Aiden Mo. Siapa pun yang kelak menikahi Calista Zhao akan sama dengan membawa pulang harimau ke rumah."
Di antara sekelompok orang ini ada calon ibu mertua Calista Zhao, Ana Li! Hubungan antara Calista Zhao dan putranya belum dipublikasikan, tetapi Ana Li tahu tentang hubungan ini. Calon ibu mertua ini setelah mendengar apa yang dikatakan orang-orang buru-buru keluar dari kerumunan.
Calista Zhao tadi terlalu fokus bertengkar dengan Kayla Gu hingga tidak menyadari kehadiran Ana Li, tetapi sekarang dia tiba-tiba melihat bayangan Ana Li yang melarikan diri dari kerumunan. Calista Zhao seketika menjadi tidak tenang dan ingin mengejar menjelaskan apa yang terjadi kepada Ana Li, tetapi orang-orang yang menonton mereka begitu penuh dan padat, dia sama sekali tidak bisa keluar dari sana.
“Aku tidak menindasnya!” Calista Zhao berdiri sambil berpegang pada meja kasir, kakinya dan beberapa bagian tubuhnya masih pegal dan mati rasa, saat berdiri kedua kakinya masih sedikit bergetar, dia dengan suara lantangnya berusaha membela diri: "Dia duluan yang mencari masalah denganku! Sekarang seluruh tubuhku mati rasa dan sakit, tidak tahu apakah karena sangking emosi dengannya jadi muncul penyakit aneh ini! Aku mau dia bawa aku ke rumah sakit kota untuk melakukan pemeriksaan!"
Pada saat ini, kepala desa dan Chandra Mo juga telah tiba di lokasi. Kepala desa meminta Chandra Mo untuk tetap diam. Dia berdiri di belakang kerumunan, mencoba menyatu dengan keadaan dan memahami situasi di sana dengan jelas.
“Cuih! Kau sungguh tak tahu malu!” Merina Wang melompat dan menyemburkan amarahnya, kebenciannya pada Calista Zhao pas sekali bisa dilampiaskan bersama dengab kejadian hari ini.
“Kamu yang memukulnya dan kamu masih berani minta dia bawa kamu ke dokter? Mata semua orang di sini tajam! Dan semua orang melihat kamu memukuli menantuku! Lihat dirimu, mana ada luka di tubuhmu? Coba lihat lagi menantuku, wajahnya sudah bengkak seperti bola! Kalau mau pemeriksaan harusnya kamu yang bawa menantuku ke dokter untuk periksa! Tidak hanya pergi periksa tapi kamu juga harus memberikan kompensasi! Menantuku tidak bisa membiarkanmu memukulinya tanpa alasan dan seenaknya!"
“Dia pantas mendapatkannya!” Calista Zhao teringat apa yang dikatakan Kayla Gu padanya tadi, emosinya naik lagi, “Dia pantas dipukul! Aku menyesal karena barusan memukulnya begitu ringan!”
Mendengar itu Merina Wang yang emosi sudah gemetaran, dia menunjuk Calista Zhao dan mengertakkan gigi gerahamnya: "Kalau bukan karena usiamu yang masih begitu muda, aku pasti akan sudah menamparm!"
Suasana hati Calista Zhao saat ini sedang buruk. Sekarang Ana Li juga sudah tidak ada di sana, dia jadi lebih tidak peduli akan apapun. Calista Zhao kemudian meletakkan wajahnya di depan Merina Wang dan berteriak: "Mau pukul aku! Pukul, kalau kamu memang berani, pukul aku sampai mati!"
"Aku, aku..." Tangan Merina Wang gemetar, dia benar-benar ingin mengangkat tangannya dan menampar Calista Zhao wanita sialan ini.
Untungnya Aiden Mo menarik Merina Wang ke samping dengan tepat waktu, meskipun Kayla Gu terus menarik sudut bajunya dan memberi isyarat agar dia tidak maju, tapi si Calista Zhao ini sangat menjengkelkan dan dia tidak bisa menahan dirinya untuk tidak maju.
Dia berdiri di depan Calista Zhao dan berkata dengan suara tegas, "Minta maaf pada istriku! Dan juga, berapa banyak kamu memukulnya, dia hari ini juga harus memukulnya balik!"
Ini adalah pertama kalinya Aiden Mo melihat Calista Zhao sejak dia keluar dari penjara, karena sebelumnya dijebak oleh Calista Zhao hingga berakhir di penjara dan dihina banyak orang. Dia bahkan tidak mau muncul di setiap tempat yang kemungkinan besar ada Calista Zhao.
Tapi hari ini dia tidak ingin bersembunyi lagi, siapa yang menyuruhnya menindas istrinya?
Dan dari awal Aiden Mo juga tidak pernah menyentuh tangannya, semuanya hanya omong kosongnya, tapi semakin seperti ini semakin Calista Zhao tidak bisa terlihat kecut di hadapan Aiden Mo.
“Aku tidak mau minta maaf! Aku hari ini memukulnya terus kenapa?” Setelah mengatakan itu Calista Zhao sendiri ketakutan, karena dia melihat tangan Aiden Mo mengepal, dia bahkan mendengar suara keletukan tulang...
Mata Aiden Mo sangat tajam, dan hati Calista Zhao bergetar saat melihatnya.
"Aku ulangi sekali lagi! Pergi dan minta maaf pada istriku!"
Setelah berpikir kalau Aiden Mo tidak akan berani memukul seorang wanita di depan begitu banyak orang, Calista Zhao menelan ludahnya dan berkata, "Kami dua wanita berkelahi, kamu sebagai pria untuk apa ikut campur?"
"Aiden Mo..." Kayla Gu tiba-tiba bersuara, dia mengangkat tangannya untuk memanggilnya, Aiden Mo berbalik dan matanya langsung melembut saat melihatnya, dia berlari dua langkah dan jongkok di sampingnya, kemudian dengan suara yang hangat bertanya, "Aku bantu lampiaskan kemarahanmu ya? Hari ini, sekalipun aku harus mempertaruhkan hidupku dan tertangkap lagi, tidak apa-apa asal aku bisa membantu melampiaskan amarah ini!"
Keadaan di sekitar sangat sunyi, semua orang sangat serius menyaksikan pertunjukan ini. Setelah Calista Zhao mendengar ini, dia panik dan kakinya mundur dua langkah. Dia benar-benar takut Aiden Mo akan kalap dan memukulnya.
Kayla Gu melihat waktunya kurang lebih memegang tangan Aiden Mo, ada air mata di dalam matanya, dia dengan sedih berkata, "Tidak boleh, aku tidak ingin kamu dengan begitu impulsif melakukan hal bodoh. Aku tidak percaya lagi, kalau tempat di desa ini tidak ada tempat yang bisa diminta keadilan? Ayo kita pergi cari kepala desa, semua orang di sini juga sudah melihat apa yang terjadi, mereka semua bisa menjadi saksi bagi kita. Calista Zhao dia benar-benar keterlaluan... "
Air mata Kayla Gu yang berlinang melelehkan hati besi Aiden Mo, jari-jari kasarnya menyeka air mata di sudut matanya, setiap menghapus satu air matanya, akan ada lagi air mata lain yang mengalir...
Tidak hanya Aiden Mo, tetapi semua orang yang hadir menghela napas ikut kasihan melihatnya.
Kepala desa pun keluar dari kerumunan, semua orang terkejut saat melihat kepala desa datang.
Kepala desa pertama kali memelototi Calista Zhao, dan kemudian berkata kepada Kayla Gu: "Aku sudah ada di sini dari tadi, istri Aiden Mo, ketidak adilanmu ini aku sudah melihatnya, kejadian ini memang murni masalah Calista Zhao. Dia sangat keterlaluan! Sudah salah masih menolak mengakui kesalahan! Kamu tenang saja, Desa Q kita desa yang menjunjung keadilan. Coba kamu katakan, mau kamu selesaikan bagaimana masalah ini?"
Ketika Calista Zhao mendengar ini, dia langsung menangis dan berkata, "Dia duluan yang memakiku! Semua yang terjadi karena dia yang memintanya!"
Sekarang setelah ada dukungan, Merina Wang tidak lagi beradu mulut dengan Calista Zhao. Semakin mereka tenang semakin membuat Calista Zhao terlihat jelek dan tidak berpendidikan.
Merina Wang pada saat ini dengan suara yang berkata kepada kepala desa: "Kepala desa, menantuku ini terpelajar, dia tidak mungkin memaki orang lain. Kalau kamu tidak percaya, kamu bisa menanyakannya pada orang di sekitar, mereka semua menonton kejadian ini, dan insiden hari ini murni dari Calista Zhao sendiri yang sengaja mencari kesalahan."
"Calista Zhao! Kamu sungguh bintang pembawa sial ya! Kamu ini dilahirkan untuk membunuh Keluarga Mo kami ya? Lihat perbuatanmu ini, kamu memukul menantuku hingga dia terduduk di lantai, sementara kamu duduk tinggi di atas bangku, dan hanya melihat cucuran keringatmu yang banyak sudah tahu betapa besar pukulan yanh kamu lakukan pada menantuku! Kamu ini benar-benar wanita beracun ya!"
Setelah Merina Wang selesai mengutuk Calista Zhao, dia berbalik dan berteriak kepada penduduk desa yang sedang menonton: "Semuanya lihat lah betapa kejamnya Calista Zhao ini! Menantuku datang baik-baik ke sini untuk membeli barang, tapi dia malah memukulinya hingga seperti ini! Jika kelak ada orang yang menikahi Calista Zhao, maka bersiaplah ibu mertuanya setiap hari menahan emosi!"
Seseorang di antara kerumunan juga angkat bicara: "Iya, si Calista Zhao ini sudah keterlaluan! Aku melihatnya dengan mata kepalaku sendiri, dia mendorong istri seperti orang gila, dan memukul istri Aiden Mo hingga menangis, kasihan sekali istri Aiden..."
"Benar kata ibu Aiden Mo. Siapa pun yang kelak menikahi Calista Zhao akan sama dengan membawa pulang harimau ke rumah."
Di antara sekelompok orang ini ada calon ibu mertua Calista Zhao, Ana Li! Hubungan antara Calista Zhao dan putranya belum dipublikasikan, tetapi Ana Li tahu tentang hubungan ini. Calon ibu mertua ini setelah mendengar apa yang dikatakan orang-orang buru-buru keluar dari kerumunan.
Calista Zhao tadi terlalu fokus bertengkar dengan Kayla Gu hingga tidak menyadari kehadiran Ana Li, tetapi sekarang dia tiba-tiba melihat bayangan Ana Li yang melarikan diri dari kerumunan. Calista Zhao seketika menjadi tidak tenang dan ingin mengejar menjelaskan apa yang terjadi kepada Ana Li, tetapi orang-orang yang menonton mereka begitu penuh dan padat, dia sama sekali tidak bisa keluar dari sana.
“Aku tidak menindasnya!” Calista Zhao berdiri sambil berpegang pada meja kasir, kakinya dan beberapa bagian tubuhnya masih pegal dan mati rasa, saat berdiri kedua kakinya masih sedikit bergetar, dia dengan suara lantangnya berusaha membela diri: "Dia duluan yang mencari masalah denganku! Sekarang seluruh tubuhku mati rasa dan sakit, tidak tahu apakah karena sangking emosi dengannya jadi muncul penyakit aneh ini! Aku mau dia bawa aku ke rumah sakit kota untuk melakukan pemeriksaan!"
Pada saat ini, kepala desa dan Chandra Mo juga telah tiba di lokasi. Kepala desa meminta Chandra Mo untuk tetap diam. Dia berdiri di belakang kerumunan, mencoba menyatu dengan keadaan dan memahami situasi di sana dengan jelas.
“Cuih! Kau sungguh tak tahu malu!” Merina Wang melompat dan menyemburkan amarahnya, kebenciannya pada Calista Zhao pas sekali bisa dilampiaskan bersama dengab kejadian hari ini.
“Kamu yang memukulnya dan kamu masih berani minta dia bawa kamu ke dokter? Mata semua orang di sini tajam! Dan semua orang melihat kamu memukuli menantuku! Lihat dirimu, mana ada luka di tubuhmu? Coba lihat lagi menantuku, wajahnya sudah bengkak seperti bola! Kalau mau pemeriksaan harusnya kamu yang bawa menantuku ke dokter untuk periksa! Tidak hanya pergi periksa tapi kamu juga harus memberikan kompensasi! Menantuku tidak bisa membiarkanmu memukulinya tanpa alasan dan seenaknya!"
“Dia pantas mendapatkannya!” Calista Zhao teringat apa yang dikatakan Kayla Gu padanya tadi, emosinya naik lagi, “Dia pantas dipukul! Aku menyesal karena barusan memukulnya begitu ringan!”
Mendengar itu Merina Wang yang emosi sudah gemetaran, dia menunjuk Calista Zhao dan mengertakkan gigi gerahamnya: "Kalau bukan karena usiamu yang masih begitu muda, aku pasti akan sudah menamparm!"
Suasana hati Calista Zhao saat ini sedang buruk. Sekarang Ana Li juga sudah tidak ada di sana, dia jadi lebih tidak peduli akan apapun. Calista Zhao kemudian meletakkan wajahnya di depan Merina Wang dan berteriak: "Mau pukul aku! Pukul, kalau kamu memang berani, pukul aku sampai mati!"
"Aku, aku..." Tangan Merina Wang gemetar, dia benar-benar ingin mengangkat tangannya dan menampar Calista Zhao wanita sialan ini.
Untungnya Aiden Mo menarik Merina Wang ke samping dengan tepat waktu, meskipun Kayla Gu terus menarik sudut bajunya dan memberi isyarat agar dia tidak maju, tapi si Calista Zhao ini sangat menjengkelkan dan dia tidak bisa menahan dirinya untuk tidak maju.
Dia berdiri di depan Calista Zhao dan berkata dengan suara tegas, "Minta maaf pada istriku! Dan juga, berapa banyak kamu memukulnya, dia hari ini juga harus memukulnya balik!"
Ini adalah pertama kalinya Aiden Mo melihat Calista Zhao sejak dia keluar dari penjara, karena sebelumnya dijebak oleh Calista Zhao hingga berakhir di penjara dan dihina banyak orang. Dia bahkan tidak mau muncul di setiap tempat yang kemungkinan besar ada Calista Zhao.
Tapi hari ini dia tidak ingin bersembunyi lagi, siapa yang menyuruhnya menindas istrinya?
Dan dari awal Aiden Mo juga tidak pernah menyentuh tangannya, semuanya hanya omong kosongnya, tapi semakin seperti ini semakin Calista Zhao tidak bisa terlihat kecut di hadapan Aiden Mo.
“Aku tidak mau minta maaf! Aku hari ini memukulnya terus kenapa?” Setelah mengatakan itu Calista Zhao sendiri ketakutan, karena dia melihat tangan Aiden Mo mengepal, dia bahkan mendengar suara keletukan tulang...
Mata Aiden Mo sangat tajam, dan hati Calista Zhao bergetar saat melihatnya.
"Aku ulangi sekali lagi! Pergi dan minta maaf pada istriku!"
Setelah berpikir kalau Aiden Mo tidak akan berani memukul seorang wanita di depan begitu banyak orang, Calista Zhao menelan ludahnya dan berkata, "Kami dua wanita berkelahi, kamu sebagai pria untuk apa ikut campur?"
"Aiden Mo..." Kayla Gu tiba-tiba bersuara, dia mengangkat tangannya untuk memanggilnya, Aiden Mo berbalik dan matanya langsung melembut saat melihatnya, dia berlari dua langkah dan jongkok di sampingnya, kemudian dengan suara yang hangat bertanya, "Aku bantu lampiaskan kemarahanmu ya? Hari ini, sekalipun aku harus mempertaruhkan hidupku dan tertangkap lagi, tidak apa-apa asal aku bisa membantu melampiaskan amarah ini!"
Keadaan di sekitar sangat sunyi, semua orang sangat serius menyaksikan pertunjukan ini. Setelah Calista Zhao mendengar ini, dia panik dan kakinya mundur dua langkah. Dia benar-benar takut Aiden Mo akan kalap dan memukulnya.
Kayla Gu melihat waktunya kurang lebih memegang tangan Aiden Mo, ada air mata di dalam matanya, dia dengan sedih berkata, "Tidak boleh, aku tidak ingin kamu dengan begitu impulsif melakukan hal bodoh. Aku tidak percaya lagi, kalau tempat di desa ini tidak ada tempat yang bisa diminta keadilan? Ayo kita pergi cari kepala desa, semua orang di sini juga sudah melihat apa yang terjadi, mereka semua bisa menjadi saksi bagi kita. Calista Zhao dia benar-benar keterlaluan... "
Air mata Kayla Gu yang berlinang melelehkan hati besi Aiden Mo, jari-jari kasarnya menyeka air mata di sudut matanya, setiap menghapus satu air matanya, akan ada lagi air mata lain yang mengalir...
Tidak hanya Aiden Mo, tetapi semua orang yang hadir menghela napas ikut kasihan melihatnya.
Kepala desa pun keluar dari kerumunan, semua orang terkejut saat melihat kepala desa datang.
Kepala desa pertama kali memelototi Calista Zhao, dan kemudian berkata kepada Kayla Gu: "Aku sudah ada di sini dari tadi, istri Aiden Mo, ketidak adilanmu ini aku sudah melihatnya, kejadian ini memang murni masalah Calista Zhao. Dia sangat keterlaluan! Sudah salah masih menolak mengakui kesalahan! Kamu tenang saja, Desa Q kita desa yang menjunjung keadilan. Coba kamu katakan, mau kamu selesaikan bagaimana masalah ini?"
Ketika Calista Zhao mendengar ini, dia langsung menangis dan berkata, "Dia duluan yang memakiku! Semua yang terjadi karena dia yang memintanya!"
Sekarang setelah ada dukungan, Merina Wang tidak lagi beradu mulut dengan Calista Zhao. Semakin mereka tenang semakin membuat Calista Zhao terlihat jelek dan tidak berpendidikan.
Merina Wang pada saat ini dengan suara yang berkata kepada kepala desa: "Kepala desa, menantuku ini terpelajar, dia tidak mungkin memaki orang lain. Kalau kamu tidak percaya, kamu bisa menanyakannya pada orang di sekitar, mereka semua menonton kejadian ini, dan insiden hari ini murni dari Calista Zhao sendiri yang sengaja mencari kesalahan."
Xi'an Perfect Planet Internet Technology Co., Ltd. (西安完美星球网络科技有限公司) © 2020 www.readmeapps.com All rights reserved