Bab 14 Ke Kota
by Esry
12:18,Jul 23,2022
Memasuki hutan, tidak ada orang sama sekali. Aiden Mo berhenti di sebuah pohon lalu berbalik melihat Kayla Gu yang duduk di kursi belakang. Cahaya yang masuk melalui cahaya pepohonan, menyinari wajahnya, senyumannya terlihat sangat menawan.
Melihatnya yang seperti ini, tatapan Aiden Mo menjadi lembut, suaranya juga terdengar ke telinganya.
“Sebelum datang kamu sudah membuat keputusan ingin memutuskan hubungan dengan mereka?”
Kelihatannya seperti Sony He yangingin memutuskan hubungan dengan Kayla Gu, tapi hanya Aiden Mo yang tahu, alasan mereka bisa bicara seperti itu, semua itu karena Kayla Gu yang merencanakannya membuat mereka bicara seperti itu.
“Hmm.” Kayla Gu mengangguk, “Memutuskan hubungan dengan orang seperti ini namanya menghentikan kerugian, kalau tidak kelak pasti akan sering diganggu oleh mereka.”
Dia menyentuh tempat duduk dengan senang, “Dengan adanya sepeda ini, kelak kita akan mudah untuk masuk ke kota.”
Ingin naik transportasi umum di kota, harus berjalan hingga 20 kilometer jauhnya, dengan adanya sepeda ini maka akan jauh lebih mudah.
“Ke kota?” Aiden Mo mengangkat alisnya, “Apa kamu ingin melihat kota?”
“Pergi ke pasar obat herbal.” Kayla Gu menepuk sepeda dan berucap, “Jual barang-barang ini! Apa besok kamu ada urusan? Kalau besok kamu ada waktu, temani aku pergi ke kota.”
“Barang ini benar-benar bisa dijual?
“Memangnya kamu kira aku hanya ingin mengelabui Sony? Aku harus membuatnya menyesal! Kelak setelah tahu barang yang kubawa ini adalah barang bagus, setelah dia menyadarinya nanti, dia telah memutuskan hubungan denganku dan membuang pohon uangnya, nantinya aku akan menantikan dirinya yang meratapi nasib.”
Apa dia bisa menjadi sebuah pohon uang? Hanya dengan akar honeypot yang bisa ditemukan di mana-mana ini?
Aiden Mo sedikit tidak percaya, tapi melihat Kayla Gu yang begitu percaya diri, dia juga mempercayainya.
Mendongal dan melihat langit sejenak, Aiden Mo langsung memutuskan, “Pergi sekarang saja! Musim panas langit akan gelap lebih lama, jadi seharusnya kita sudah pulang sebelum langit gelap.”
Barang ini bisa dijual tentu saja hal yang baik, tapi jika tidak bisa dijual maka dia harus membuat Kayla Gu tidak boleh terus bermimpi di siang bolong.
“Baiklah!” Kayla Gu tersenyum dengan sangat indah.
Aiden Mo menoleh dan mengingatkan dengan lembut, “Duduk yang benar, jalanan gunung tidak rata.”
Kayla Gu langsung melingkarkan tangan di pinggangnya, lalu tersenyum berucap, “Tenang saja, aku tidak semanja itu!”
“Berangkat!”
“Hmm!”
……
Fisik Aiden Mo benar-benar kuat, mengendarai 20 km jalanan gunung, bahkan memboncengnya, tapi napasnya tidak terengah-engah sedikit pun. Sebaliknya dirinya yang hanya duduk, kenapa rasanya sekujur tubuhnya lelah?
Setelah tiba, mereka memarkirkan sepeda di tempat parkir bis umum, lalu naik bis umum ke kota.
Di bis tidak ada tempat duduk kosong, bahkan berdiri pun sedikit berdesakan. Kenek di depan terus berteriak dengan kuat, “Mundur ke belakang! Mundur ke belakang! Nanti akan ada orang yang naik bis!”
Kayla Gu kakinya lemas dan tidak berdiri dengan stabil, di saat bis berdesakan, sang sopir juga menyetir dengan ugal-ugalan, beberapa kali dia hampir jatuh dan beberapa kali juga Aiden Mo segera menariknya kembali.
Di depan ada orang yang melambaikan tangan ingin naik bis, sang sopir langsung menginjak rem, tubuh Kayla Gu kembali terhuyung dan menabrak seorang pria bertubuh besar yang berjanggut yang sedang duduk.....
Di saat darurat, Aiden Mo melangkah maju, berdiri dengan stabil, menarik Kayla Gu dan memeluknya.
Kali ini Aiden Mo tidak seperti sebelumnya yang menarik Kayla Gu lalu melepaskan tangannya, Aiden Mo tidak melepaskannya, tangannya terus berada di pinggang Kayla Gu, tidak peduli seguncang apa pun bis itu, kali ini tubuhnya tidak terhuyung lagi.
Aiden Mo menunduk dan berbisik di telinganya, “Daripada kamu masuk ke pelukan orang lain, lebih baik aku memelukmu dengan erat.”
“!” Kayla Gu sangat terkejut, bukankah Aiden Mo sangat pemallu? Kenapa bisa memelyknya di saat banyak orang yang melihat? Berani sekali!
Orang-orang yang satu bis dengan mereka menatap mereka dengan merendahkan, pria dan wanita paruh baya yang duduk di kursi belakang juga langsung berucap, “Anak muda zaman sekarang tidak tahu malu. Apa tidak tahu ini tempat umum? Kalau putriku berani seperti ini, aku akan mematahkan kakinya!”
Tubuh Aiden Mo sedikit membeku saat mendengar ucapan ini, tangannya juga sedikit mengendur. Mendengar orang lain membicarakan Kayla Gu yang tidak baik, Aiden Mo merasa tidak terima, dia ingin melepaskan tangannya tapi takut Kayla Gu tidak bisa berdiri dengan stabil.
Di saat sedang ragu, Kayla Gu menahan tangannya yang mengendur lalu menoleh para asal suara dengan kesal, “Kami suami istri yang sah! Apanya yang tidak tahu malu? Aku tidak bisa berdiri dengan stabil, apa salahnya suamiku memelukku? Kamu bisa duduk dengan tenang, jadi jangan berkomentar! Atau kamu saja yang berdiri, coba saja apa bisa berdiri dengan stabil atau tidak?”
“Liihatlah kamu ini.” Seorang wanita paruh baya merassa kesal, “Aku hanya bicara saja karena tidak terbiasa melihatnya, apa harus bereaksi berlebihan seperti ini?”
Kayla Gu memicingkan matanya lalu tersenyum dingin, “Kamu tidak terbiasa melihatnya? Kalau tidak terbiasa mengurung diri saja di rumah dan jangan keluar! Ini bukan rumahmu, jadi kamu tidak berhak mengatur orang lain! Di dunia ini ada banyak hal yang tidak terbiasa kamu lihat! Apa kamu bisa mengurus semuanya?”
Wanita paruh baya itu tidak bisa berkata-kata karena ucapan Kayla Gu, tidak ada satu orang pun di dalam bis yang membelanya. Tidak hanya itu, bahkan ada orang yang menatapnya dengan merendahkan. Membuat wanita paruh baya itu merasa malu dan langsung turun dari bis di stasiun berikutnya.
Orang baik kebanyakan seperti ini, jika sikapnya keras orang lain tidak akan berani mengatakan apa pun. Jika dia hanya menahan kekesalan, maka mereka akan semakin merendahkan dan menertawakannya.
Sekarang mereka tahu jika Kayla Gu tidak mudah untuk disinggung, setelah wanita paruh baya itu turun dari bis, orang di dalam bis tidak ada yang berani menatap mereka lagi.
Aiden Mo mengacungkan jempol padanya sambil tersenyum, tapi Kayla hanya tersenyum padanya, “Apa kamu terkejut? Sebenarnya biasanya aku ini sangat lembut.”
“Aku tahu.” Bersikap lembut pada orang terdekat, dan bersikap keras pada orang yang tidak bersahabat, bukanlah hal yang salah.
Aiden Mo semakin menyukai istrinya ini, bisa menikahinya rasanya seperti mendapatkan harta karun.
……
Akhirnya tiba di stasiun terakhir.
Aiden Mo mengandeng tangan Kayla Gu lalu turun dari bis.
Di pinggir jalan berdiri seorang pria muda, di pinggungnya terdapat tas kain, wajahnya terlihat tampan, dia tadi turun dari bis ini juga, hanya saja orang lain yang turun dari bis langsung pergi, sekarang dirinya berdiri di pinggir jalan menunggu orang di belakang bis untuk turun.
Melihat Kayla Gu turun, dia langsung menghampiri Kayla Gu dengan senang.
“Kayla! Ternyata benar kamu! Tadi aku duduk di depanmu, aku mendengar suaramu yang sedang bertengkar, tapi terlalu banyak orang jadi tidak bisa melihat dengan jelas situasi di belakang bis. Ditambah lagi, dulu kamu tidak pernah bicara dengan kerkas, kukira aku salah dengar. Tidak disangka ternyata benar-benar kamu!”
Dia menunduk menatap Aiden Mo dan Kayla Gu bergandengan, lalu terkejut, “Kalian...... kenapa bergandengan tangan?”
Siapa orang ini? Kayla Gu menatap pria di hadapannya dengan bungung, dia mencari pria ini di dalam ingatannya......
Melihatnya yang seperti ini, tatapan Aiden Mo menjadi lembut, suaranya juga terdengar ke telinganya.
“Sebelum datang kamu sudah membuat keputusan ingin memutuskan hubungan dengan mereka?”
Kelihatannya seperti Sony He yangingin memutuskan hubungan dengan Kayla Gu, tapi hanya Aiden Mo yang tahu, alasan mereka bisa bicara seperti itu, semua itu karena Kayla Gu yang merencanakannya membuat mereka bicara seperti itu.
“Hmm.” Kayla Gu mengangguk, “Memutuskan hubungan dengan orang seperti ini namanya menghentikan kerugian, kalau tidak kelak pasti akan sering diganggu oleh mereka.”
Dia menyentuh tempat duduk dengan senang, “Dengan adanya sepeda ini, kelak kita akan mudah untuk masuk ke kota.”
Ingin naik transportasi umum di kota, harus berjalan hingga 20 kilometer jauhnya, dengan adanya sepeda ini maka akan jauh lebih mudah.
“Ke kota?” Aiden Mo mengangkat alisnya, “Apa kamu ingin melihat kota?”
“Pergi ke pasar obat herbal.” Kayla Gu menepuk sepeda dan berucap, “Jual barang-barang ini! Apa besok kamu ada urusan? Kalau besok kamu ada waktu, temani aku pergi ke kota.”
“Barang ini benar-benar bisa dijual?
“Memangnya kamu kira aku hanya ingin mengelabui Sony? Aku harus membuatnya menyesal! Kelak setelah tahu barang yang kubawa ini adalah barang bagus, setelah dia menyadarinya nanti, dia telah memutuskan hubungan denganku dan membuang pohon uangnya, nantinya aku akan menantikan dirinya yang meratapi nasib.”
Apa dia bisa menjadi sebuah pohon uang? Hanya dengan akar honeypot yang bisa ditemukan di mana-mana ini?
Aiden Mo sedikit tidak percaya, tapi melihat Kayla Gu yang begitu percaya diri, dia juga mempercayainya.
Mendongal dan melihat langit sejenak, Aiden Mo langsung memutuskan, “Pergi sekarang saja! Musim panas langit akan gelap lebih lama, jadi seharusnya kita sudah pulang sebelum langit gelap.”
Barang ini bisa dijual tentu saja hal yang baik, tapi jika tidak bisa dijual maka dia harus membuat Kayla Gu tidak boleh terus bermimpi di siang bolong.
“Baiklah!” Kayla Gu tersenyum dengan sangat indah.
Aiden Mo menoleh dan mengingatkan dengan lembut, “Duduk yang benar, jalanan gunung tidak rata.”
Kayla Gu langsung melingkarkan tangan di pinggangnya, lalu tersenyum berucap, “Tenang saja, aku tidak semanja itu!”
“Berangkat!”
“Hmm!”
……
Fisik Aiden Mo benar-benar kuat, mengendarai 20 km jalanan gunung, bahkan memboncengnya, tapi napasnya tidak terengah-engah sedikit pun. Sebaliknya dirinya yang hanya duduk, kenapa rasanya sekujur tubuhnya lelah?
Setelah tiba, mereka memarkirkan sepeda di tempat parkir bis umum, lalu naik bis umum ke kota.
Di bis tidak ada tempat duduk kosong, bahkan berdiri pun sedikit berdesakan. Kenek di depan terus berteriak dengan kuat, “Mundur ke belakang! Mundur ke belakang! Nanti akan ada orang yang naik bis!”
Kayla Gu kakinya lemas dan tidak berdiri dengan stabil, di saat bis berdesakan, sang sopir juga menyetir dengan ugal-ugalan, beberapa kali dia hampir jatuh dan beberapa kali juga Aiden Mo segera menariknya kembali.
Di depan ada orang yang melambaikan tangan ingin naik bis, sang sopir langsung menginjak rem, tubuh Kayla Gu kembali terhuyung dan menabrak seorang pria bertubuh besar yang berjanggut yang sedang duduk.....
Di saat darurat, Aiden Mo melangkah maju, berdiri dengan stabil, menarik Kayla Gu dan memeluknya.
Kali ini Aiden Mo tidak seperti sebelumnya yang menarik Kayla Gu lalu melepaskan tangannya, Aiden Mo tidak melepaskannya, tangannya terus berada di pinggang Kayla Gu, tidak peduli seguncang apa pun bis itu, kali ini tubuhnya tidak terhuyung lagi.
Aiden Mo menunduk dan berbisik di telinganya, “Daripada kamu masuk ke pelukan orang lain, lebih baik aku memelukmu dengan erat.”
“!” Kayla Gu sangat terkejut, bukankah Aiden Mo sangat pemallu? Kenapa bisa memelyknya di saat banyak orang yang melihat? Berani sekali!
Orang-orang yang satu bis dengan mereka menatap mereka dengan merendahkan, pria dan wanita paruh baya yang duduk di kursi belakang juga langsung berucap, “Anak muda zaman sekarang tidak tahu malu. Apa tidak tahu ini tempat umum? Kalau putriku berani seperti ini, aku akan mematahkan kakinya!”
Tubuh Aiden Mo sedikit membeku saat mendengar ucapan ini, tangannya juga sedikit mengendur. Mendengar orang lain membicarakan Kayla Gu yang tidak baik, Aiden Mo merasa tidak terima, dia ingin melepaskan tangannya tapi takut Kayla Gu tidak bisa berdiri dengan stabil.
Di saat sedang ragu, Kayla Gu menahan tangannya yang mengendur lalu menoleh para asal suara dengan kesal, “Kami suami istri yang sah! Apanya yang tidak tahu malu? Aku tidak bisa berdiri dengan stabil, apa salahnya suamiku memelukku? Kamu bisa duduk dengan tenang, jadi jangan berkomentar! Atau kamu saja yang berdiri, coba saja apa bisa berdiri dengan stabil atau tidak?”
“Liihatlah kamu ini.” Seorang wanita paruh baya merassa kesal, “Aku hanya bicara saja karena tidak terbiasa melihatnya, apa harus bereaksi berlebihan seperti ini?”
Kayla Gu memicingkan matanya lalu tersenyum dingin, “Kamu tidak terbiasa melihatnya? Kalau tidak terbiasa mengurung diri saja di rumah dan jangan keluar! Ini bukan rumahmu, jadi kamu tidak berhak mengatur orang lain! Di dunia ini ada banyak hal yang tidak terbiasa kamu lihat! Apa kamu bisa mengurus semuanya?”
Wanita paruh baya itu tidak bisa berkata-kata karena ucapan Kayla Gu, tidak ada satu orang pun di dalam bis yang membelanya. Tidak hanya itu, bahkan ada orang yang menatapnya dengan merendahkan. Membuat wanita paruh baya itu merasa malu dan langsung turun dari bis di stasiun berikutnya.
Orang baik kebanyakan seperti ini, jika sikapnya keras orang lain tidak akan berani mengatakan apa pun. Jika dia hanya menahan kekesalan, maka mereka akan semakin merendahkan dan menertawakannya.
Sekarang mereka tahu jika Kayla Gu tidak mudah untuk disinggung, setelah wanita paruh baya itu turun dari bis, orang di dalam bis tidak ada yang berani menatap mereka lagi.
Aiden Mo mengacungkan jempol padanya sambil tersenyum, tapi Kayla hanya tersenyum padanya, “Apa kamu terkejut? Sebenarnya biasanya aku ini sangat lembut.”
“Aku tahu.” Bersikap lembut pada orang terdekat, dan bersikap keras pada orang yang tidak bersahabat, bukanlah hal yang salah.
Aiden Mo semakin menyukai istrinya ini, bisa menikahinya rasanya seperti mendapatkan harta karun.
……
Akhirnya tiba di stasiun terakhir.
Aiden Mo mengandeng tangan Kayla Gu lalu turun dari bis.
Di pinggir jalan berdiri seorang pria muda, di pinggungnya terdapat tas kain, wajahnya terlihat tampan, dia tadi turun dari bis ini juga, hanya saja orang lain yang turun dari bis langsung pergi, sekarang dirinya berdiri di pinggir jalan menunggu orang di belakang bis untuk turun.
Melihat Kayla Gu turun, dia langsung menghampiri Kayla Gu dengan senang.
“Kayla! Ternyata benar kamu! Tadi aku duduk di depanmu, aku mendengar suaramu yang sedang bertengkar, tapi terlalu banyak orang jadi tidak bisa melihat dengan jelas situasi di belakang bis. Ditambah lagi, dulu kamu tidak pernah bicara dengan kerkas, kukira aku salah dengar. Tidak disangka ternyata benar-benar kamu!”
Dia menunduk menatap Aiden Mo dan Kayla Gu bergandengan, lalu terkejut, “Kalian...... kenapa bergandengan tangan?”
Siapa orang ini? Kayla Gu menatap pria di hadapannya dengan bungung, dia mencari pria ini di dalam ingatannya......
Xi'an Perfect Planet Internet Technology Co., Ltd. (西安完美星球网络科技有限公司) © 2020 www.readmeapps.com All rights reserved