Bab 11 Menginginkan Sepeda

by Esry 12:17,Jul 23,2022
Kayla Gu tersenyum demgan manis, “Tentu saja aku harus membawa sesuatu kalau datang mengunjungi Paman dan Bibi! Selama ini Paman dan Bibi selalu menjagaku, bagaimana mungkin aku tidak membalas budi?”

Dia sengaja menekankan kata ‘menjagaku’, Aiden Mo mengernyitkan alisnya saat menyadari sesuatu dari ucapannya.

Di perjalanan ke sini, Kayla Gu tidak mengatakan apa pun, hanya mengatakan saat tiba di rumah pamannya nanti, dia cukup memperhatikan gerak-geriknya, sisanya tidak peduli dipedulikan. Jadi dia hanya berdiri di samping Kayla Gu sambil memegang barang dan tidak mengatakan apa pun.

Kayla Gu tersenyum dengan begitu indah, bahkan mengucapkan kalimat sungkan seperti ini, membuat Sony He dan keluarganya merasa terkejut. Mereka sekeluarga telah bersiap menyambut Kayla Gu yang menangis, tapi tidak disangka, dia malah tersenyum dengan begitu indah.

Mereka ingat bagaimana marahnya dan menentangnya Kayla Gu saat dinikahkan dan merobek surat penerimaannya. Kenapa sekarang dia berubah menjadi seperti orang lain?

Akan tetapi, perubahan karakter Kayla Gu yang tiba-tiba ini, tidak peduli bagi mereka. Sekarang yang mereka pedulikan adalah apa yang dibawanya kali ini.

Dessy Yu menyikut Sony He lalu memaksakan senyumannya, “Kamu cepat bantu Aiden membawa barang masik ke dalam! Aiden telah membawanya sepanjang jalan, jadi dia pasti lelah.”

“Oh, iya iya.”

Jika pamannya membawa barang yang dibawanya kali ini, dia pasti akan membawanya ke dalam rumah dan mengintip isi di dalamnya. Kayla Gu tidak akan membiarkannya, jika benda ini dilihat lebih dulu, maka tidak akan seru lagi.

Sony He mengulurkan tangan ingin mengambil alih, Kayla Gu langsung menunjuk pintu yang terbuka lalu mendorong Aiden Mo, “Kamu letakkan dulu barangnya di dalam, nanti kita buka hadiahnya setelah makan.”

“Hmm.” Aiden Mo meletakkan barang ke dalam rumah dengan menurut.

“Benar, ayo makan dulu.” Sony He menarik tangannya kembali lalu tersenyum berucap, “Rumah Paman masih seperti biasa, makanan yang dimasak hanya sederhana saja. Bukankah kakak sepupumu sebentar lagi akan kuliah? Jadi membutuhkan banyak uang dan kami harus lebih berhemat. Kuharap kalian tidak keberatan dengan makanannya.”

Berhemat? Belum masuk rumah pun dia sudah mencium aroma daging, apa dia sedang bermain-main dengannya?

“Bibi terlalu merendah, masakan Bibi selalu enak.” Setelah memuji Dessy Yu, belum Dessy Yu tersenyum, terlihat Kayla Gu tiba-tiba menunjuk sepeda yang ada di sisi dinding dan menghela napas panjang dengan sedih, “Bibi benar-benar perhatian, sepeda yang ditinggalkan orang tuaku masih saja disimpan dengan baik. Dulu setiap kali aku melihat sepeda ini, aku selalu ingat orang tuaku, ini adalah satu-satunya benda yang ditinggalkan mereka untukku......”

Kayla Gu menolehkan kepalanya memberikan tatapan pada Aiden Mo, Aiden Mo ikut berucap, “Ternyata ini benda peninggalan orang tuamu! Paman dan Bibi telah bekerja keras membantumu menyimpannya selama bertahun-tahun.”

“Hmm, sekarang aku telah berkeluarga dan sudah dewasa, aku harus belajar melakukan apa pun sendiri. Nanti saat kita pergi, kita bawa saja dan simpan sendiri. Agar saat hujan Bibi tidak perlu mendorong sepeda ini masuk ke dalam.”

“Baiklah, terserah padamu saja.” Tatapan Aiden Mo seperti mencemooh, istrinya ingin membawa pulang sepeda ini!

Apa-apaan ini? Dessy Yu langsung menatap ke arah Sony He. Mereka memiliki sepeda ini sejak meninggalnya kakak dan kakak iparnya. Sejak hari itu mereka langsung menganggap jika sepeda ini milik mereka, kenapa sekarang Kayla Gu tiba-tiba menginginkannya kembali?

Kayla Gu tidak mungkin seperhitungan ini! Semua ini pasti ide Keluarga Mo!

Seketika raut wajah Sony He menjadi tidak bersahabat, barangnya sudah menjadi miliknya, bagaimana mungkin dikembalikan? Tidak hanya dirinya yang tidak senang, Dessy Yu, Rony He dan Jenny He, raut wajah mereka bertiga juga berubah.

Saat ini tidak banyak keluarga yang memiliki banyak sepeda, jika keluar rumah mengendarai sepeda, cukup membuat harga diri mereka naik.

Para tetangga tahu jika Kayla Gu telah kembali, banyak orang yang melihat dari depan halaman. Mereka ingin tahu bagaimana wajah pria mesum dari Desa Q yang tidak bisa mendapatkan istri itu.

Karena para tetangga ada di sini, Sony He tidak bisa marah dan hanya berucap pada Dessy Yu sambil menahan emosi, “Kenapa masih diam saja? Anak-anak telah pulang, pasti lelah di perjalanan, cepat ajak mereka masuk dan makan, kita bicara di dalam saja.”

“Baiklah.” Kayla Gu menjawab dengan santai, “Aku akan ke dapur membantu Bibi menyajikan makanan.

Selesai berucap dia langsung berjalan ke dapur, Dessy Yu juga segera mengikutinya.

Saat Dessy Yu masuk ke dapur, Kayla Gu telah membuka tutup panci yang penuh dengan daging dan menyajikannya.

“Bibi, kamu bahkan memasak daging khusus untukku! Kamu baik sekali!”

Suara Kayla Gu sangat keras, orang lain bahkan bisa mendengar dirinya sangat senang, tapi sebenarnya dia sedang memberi tahu orang lain.

Tetangga yang mendengar di rumahnya memasak daging, Dessy Yu merasa sangat menyayangkan, tapi tidak mungkin mengatakan jika daging itu bukan untuknya.

Dessy Yu hanya bisa memaksakan senyumnya dan berucap, “Benar, aku tahu kalian hari ini akan datang, jadi aku secara khusus membangunkan pamanmu pagi-pagi dan pergi ke pusat desa untuk membeli daging.”

Kayla Gu membawa daging dan makanan lainnya keluar dari dapur dengan senang, lalu berucap di halaman dengan raut polos, “Syukurlah! Sudah bertahun-tahun aku tidak makan daging! Bibi sungguh baik! Bahkan ada juga mantau kesukaanku!”

Para tetangga di luar yang mendengarnya mulai berbicara.

“Sony, kenapa Kayla bilang sudah bertahun-tahun tidak makan daging? Setiap aku pergi ke pusat desa kulihat kamu selalu membeli daging, kalian pasti sering memasak daging, ‘kan?”

Wajah Sony He menggelap, membelalakkan matanya sambil mengibaskan kedua tangan, “Omong kosong apa? Bagaimana mungkin keluarga kami sekaya itu hingga bisa sering makan daging? Hari ini Kayla pulang jadi kami sengaja pergi ke pusat desa untuk beli daging! Pergi pergi! Semuanya bubar! Pulanglah dan makan di rumah! Kami juga akan masuk dan makan!”

“Kalian makan saja, kami akan berdiri di depan pintu.” Beberapa orang ingin melihat berapa banyak daging yang dimasak mereka, mungkin saja akan mendapat bagian.

“Kurang pekerjaan sekali kalian ini! Apa tidak pergi bekerja?” Sony He mendengus dingin, “Terserah pada kalian! Dessy, nanti kunci pintunya saat masuk ke rumah, agar tidak ada lalat yang masuk ke dalam!”

Ingin mengunci pintu dan berebut daging dengannya? Mimpi saja! Satu panci daging hari ini, jangan harap mereka sekeluarga bisa memakannya! Kayla Gu langsung melambaikan tangannya, “Para Paman dan Bibi, ayo ajak anak-anak kalian, aku telah membawakan permen untuk mereka, jadi suruh mereka datang!”

“Ah! Baiklah!” Sony He dan yang lainnya mengusir mereka, tapi mereka tidak pergi, saat mendengar Kayla Gu berucap seperti ini seketika mereka langsung berlari pulang ke rumah.

Anak-anak sangat menyukai permen, orang tua mendengar ada permen, satu per satu pulang untuk memanggil anak-anak mereka kemarin.

Baru saja mereka masuk ke rumah, anak-anak langsung masuk satu per satu.

“Anak-anak tolong berbaris yang tertatur, permennya terbatas, kalian diam dulu sebentar. Setelah aku selesai makan aku akan segera membagikan permen pada kalian, siapa yang paling menurut aku akan memberikan lebih padanya.”

Download APP, continue reading

Chapters

155