Bab 7 Apa Pun Berani Dilakukan Setelah Marah
by Glenn Alinski
11:38,Oct 10,2021
Si Cantik Maylin berlutut di depan Tidus dengan rambut hitamnya, dadanya pun terlihat sangat berisi.
Ini bukan yang paling penting, melainkan Maylina yang berlutut di bawah dengan tampak kasihan, ini pun membuat Tidus memikirkan sebuah posisi yang bisa bikin seseorang jadi malu.
Sepertinya terlalu jahat, Tidus berusaha untuk menenangkan diri, agar dia tidak berpikir terlalu banyak.
Maylina menundukkan kepalanya, dia tidak mengetahui apa maksud dari Tuan Dewa Gunung misterius ini, tetapi seharusnya Tuan Dewa Gunung bukan sedang mempermasalahkan masalah tadi.
“ Tuan Dewa Gunung, yang tadi aku bilang itu serius, apakah Tuan Dewa Gunung boleh bantu aku?”
Maylina menundukkan kepalanya, berkata dengan suara yang kecil, bagaimanapun dirinya juga bukan sedang ngomong dengan orang biasa, melainkan seorang Dewa Gunung.
Maylina juga merasa tidak sudi untuk menikah dengan seorang kasim, dia masih muda, apakah dirinya harus menjadi seorang janda dalam seumur hidup ini?
Tidus pun tertawa, kalau tidak bisa bantu kamu, untuk apa aku datang ke sini?
“Baik Maylina, kamu jangan khawatir, kebaikan akan dibalas dengan kebaikan, sedangkan kejahatan akan dibalas kejahatan, biasanya Parto selalu berbuat jahat, dia pasti akan terima hasil perbuatan jahatnya, dalam dua hari ini, kamu nunggu kabar baiknya saja.”
Tidus mengatakannya dengan sambil bergumam di dalam hati, sekarang dirinya hanya mengatakannya saja, apakah dirinya harus membunuh Parto ?
Hanya saja Tidus sudah mengatakan perkataan ini, jadi dia nanti perlu pikirkan mau kerjain Parto dengan seperti apa!
“Makasih Tuan Dewa Gunung !”
Maylina bersujud kepadanya dengan gembira.
Tidus tidak mengatakan apa pun, dia menatap bagian dada Maylina yang sedang bergoyang, tiba-tiba pun seperti terdapat sesuatu yang akan keluar dari hidungnya.
Tidus langsung menutup hidungnya, dia tidak tahu apakah saat mimisan, dirinya akan terlihat atau tidak.
Tidus tidak ngomong, Maylina yang ada di depannya pun seperti sedang mencarinya, beberapa saat kemudian, Maylina berkata dengan sambil menggigit bibirnya: “ Tuan Dewa Gunung, setelah Parto terima hukuman dari anda, apa yang harus aku lakukan?”
Si Cantik Maylin bagaimanapun adalah Si Cantik Maylin, jadi belum mempunyai rencana jangka panjang, meskipun mengetahui Parto akan dihukum oleh Tuan Dewa Gunung, tetapi setelah itu apa yang harus dilakukan oleh dirinya?
Waktunya Tidus untuk melakukan sesuatu! Tidus merasa gembira, berkata dengan suara yang rendah: “Jodoh kamu adalah seorang pria yang bernama Tidus Jack, pria ini adalah orang yang bisa kamu andalkan dalam seumur hidup ini, rahasia tidak boleh dibocor lagi, kamu pikirkan sendiri dengan baik!”
Tidus tidak mengatakan apa pun lagi, Si Cantik Maylin mengangkat kepalanya, mencoba untuk panggil Tuan Dewa Gunung, setelah menyadari tidak ada yang menjawabnya, dia pun langsung duduk di atas lantai.
Maylina tidak menutup dadanya dengan kedua tangan lagi, rambut hitamnya pun diletakkan di depan dadanya, di antara rambut hitam dengan dada putihnya, pun terdapat dua titik yang berwarna pink, ini membuat kedua mata Tidus hampir jatuh setelah melihatnya.
Untung saja setelah beberapa saat kemudian, Si Cantik Maylin pun berdiri, mengenakan bajunya, akhirnya Tidus sudah bisa akhiri penderitaan seperti ini.
Dengan memanfaatkan waktu Si Cantik Maylin sedang mengenakan baju, Tidus langsung membuka pintu, keluar dari dalam dengan diam-diam.
Kemudian Tidus pun pergi ke ruangan di tengah, dia melihat Parto sedang membicarakan sesuatu dengan seseorang.
Parto sangat jarang bangun pagi, apakah karena ada sesuatu yang penting?
Tidus berdiri di samping mereka berdua dengan diam-diam, mendengarkan apa yang dibicarakan oleh mereka berdua.
Tidus tidak mengetahui apa yang dibicarakan oleh mereka, saat dia sampai di samping mereka, dia pun mendengar omongan Parto.
“Mengenai pria itu, harus minta bantuan Kakak lagi.”
Pria itu? Tidus merasakan masalah ini sepertinya berhubungan dengan dirinya.
Orang yang sedang berbicara dengan Parto pun mengangguk, “Jangan khawatir, Bro Parto, bukannya hanya sesorang yang tidak tahu diri? Aku juga tidak perlu lakukan apa-apa. Tetapi apa yang telah dia buat?”
Parto menggelengkan kepalanya, “Tidak, aku cuman tidak suka dia saja, apalagi setelah dia mati, rumah dan tanahnya akan jadi milikku, kebetulan Kakak pulang, jadi sekalian bantu aku bereskan pria itu!”
“Ok, masalah ini diserahkan ke aku saja!”
Orang itu pun langsung menyetujuinya, seolah-olah membunuh seseorang adalah hal yang sangat gampang bagi orang itu.
Setelah Tidus mendengarkannya sampai sekujur tubuhnya menjadi dingin, dia pun merasa emosi.
Dasar Parto botak, aku sudah mau berikan rumah dan tanahku ke kamu, kamu masih tidak puas, bahkan masih ingin bunuh aku?
Sungguh kejam, apa pun berani dilakukan, orang tidak berniat untuk lukai harimau, tetapi harimau pun berniat untuk lukai orang!
Tidus tiba-tiba naik darah, kedua matanya langsung menjadi merah, dia pun ingin langsung membunuh dua bajingan ini.
Tetapi Tidus masih sadar, dia mengetahui sekarang bukan waktu untuk membunuh dua orang ini.
Harus karena kecelakaan, mereka berdua harus mati karena kecelakaan.
Tidus menatap mereka berdua dengan tatapan tajam, dia pun sedang memikirkan harus membunuh dua orang ini dengan kecelakaan seperti apa.
Kemudian mereka berdua pun lanjut berbicara lagi, meskipun Tidus sedang naik darah, dia pun tetap mendengarkan apa yang dibicarakan oleh mereka berdua sampai selesai.
Ternyata orang yang sedang berbicara dengan Parto adalah seorang pembunuh, Tidus pun merasa orang itu hanyalah merupakan seorang bawahan, tidak mungkin merupakan seorang pembunuh yang sesungguhnya.
Tampaknya mereka berdua adalah orang jahat, pergi mati saja! Tidus menjadi semakin marah.
Saat mereka sedang ngomong, Si Cantik Maylin pun keluar dari dalam, dia sama sekali tidak ingin melayani mereka berdua, langsung keluar.
Parto terlihat sudah terbiasa, melainkan mata orang itu yang tampak berbinar-binar.
“ Bro Parto, adik ipar sangat cantik!”
Parto tersenyum dengan terpaksa, lalu dia pun berkata: “Tentu saja, tetapi di antara kita berdua mana ada yang namanya kamu dengan aku, jika Kakak bisa selesaikan masalah ini, adik ipar pun mungkin bisa jadi kakak ipar.”
Binatang, dasar binatang! Istri sendiri pun mau dijual ke orang lain!
Tidus pun merasa marah setelah mendengarkannya, sampah seperti ini, mana mungkin dirinya tidak melakukan sesuatu terhadapnya?
Kemudian orang itu pun tertawa, terlihat sudah tidak sabar.
“Ok Bro Parto, gini saja, aku pergi ambil nyawa pria itu dulu, setelah aku pulang, langsung masuk ke dalam kamar!”
Orang itu berdiri, berjalan ke luar, Parto pun ikut di belakang dia untuk mengantarnya.
Dua bajingan ini, lihat saja aku akan bunuh kalian berdua dengan seperti apa!
Tidus mengikuti orang itu dengan diam-diam di belakang, setelah Parto mengantar orang itu sampai di luar, Parto pun masuk ke dalam lagi, Tidus mengabaikannya terlebih dahulu, pergi mengejar orang itu.
Orang itu langsung bergegas menuju ke rumah Tidus, tampaknya dia benar-benar ingin membunuh Tidus. Tidus ikut di belakang orang itu, dia sudah sangat marah, sekarang apa pun berani dilakukan oleh dirinya, dia ingin langsung membunuh orang ini dari belakang.
Tetapi Tidus juga sangat waspada, dia memikirkan harus membunuh orang ini dengan seperti apa, akhirnya dia pun putuskan untuk membunuhnya dengan terang-terangan.
Orang itu sudah mau sampai di rumah Tidus.
Tidus melihat ke sekeliling, kemudian dia pun melihat di sana terdapat sebuah sumur kering.
Kedalaman sumur kering itu sekitar belasan meter, sumur itu sudah kering selama belasan tahun, di dalamnya sudah tidak ada air, hanya terdapat batu-batu saja, sebagian besar batu-batu yang ada di dalam sumur itu dilempar oleh anak-anak Desa yang dibawa oleh Tidus ke sini saat mereka sedang tidak ada kerjaan.
Setelah jatuh ke dalam sumur itu, harusnya orang ini akan mati setelah kepalanya terbentur batu?
Ini bukan yang paling penting, melainkan Maylina yang berlutut di bawah dengan tampak kasihan, ini pun membuat Tidus memikirkan sebuah posisi yang bisa bikin seseorang jadi malu.
Sepertinya terlalu jahat, Tidus berusaha untuk menenangkan diri, agar dia tidak berpikir terlalu banyak.
Maylina menundukkan kepalanya, dia tidak mengetahui apa maksud dari Tuan Dewa Gunung misterius ini, tetapi seharusnya Tuan Dewa Gunung bukan sedang mempermasalahkan masalah tadi.
“ Tuan Dewa Gunung, yang tadi aku bilang itu serius, apakah Tuan Dewa Gunung boleh bantu aku?”
Maylina menundukkan kepalanya, berkata dengan suara yang kecil, bagaimanapun dirinya juga bukan sedang ngomong dengan orang biasa, melainkan seorang Dewa Gunung.
Maylina juga merasa tidak sudi untuk menikah dengan seorang kasim, dia masih muda, apakah dirinya harus menjadi seorang janda dalam seumur hidup ini?
Tidus pun tertawa, kalau tidak bisa bantu kamu, untuk apa aku datang ke sini?
“Baik Maylina, kamu jangan khawatir, kebaikan akan dibalas dengan kebaikan, sedangkan kejahatan akan dibalas kejahatan, biasanya Parto selalu berbuat jahat, dia pasti akan terima hasil perbuatan jahatnya, dalam dua hari ini, kamu nunggu kabar baiknya saja.”
Tidus mengatakannya dengan sambil bergumam di dalam hati, sekarang dirinya hanya mengatakannya saja, apakah dirinya harus membunuh Parto ?
Hanya saja Tidus sudah mengatakan perkataan ini, jadi dia nanti perlu pikirkan mau kerjain Parto dengan seperti apa!
“Makasih Tuan Dewa Gunung !”
Maylina bersujud kepadanya dengan gembira.
Tidus tidak mengatakan apa pun, dia menatap bagian dada Maylina yang sedang bergoyang, tiba-tiba pun seperti terdapat sesuatu yang akan keluar dari hidungnya.
Tidus langsung menutup hidungnya, dia tidak tahu apakah saat mimisan, dirinya akan terlihat atau tidak.
Tidus tidak ngomong, Maylina yang ada di depannya pun seperti sedang mencarinya, beberapa saat kemudian, Maylina berkata dengan sambil menggigit bibirnya: “ Tuan Dewa Gunung, setelah Parto terima hukuman dari anda, apa yang harus aku lakukan?”
Si Cantik Maylin bagaimanapun adalah Si Cantik Maylin, jadi belum mempunyai rencana jangka panjang, meskipun mengetahui Parto akan dihukum oleh Tuan Dewa Gunung, tetapi setelah itu apa yang harus dilakukan oleh dirinya?
Waktunya Tidus untuk melakukan sesuatu! Tidus merasa gembira, berkata dengan suara yang rendah: “Jodoh kamu adalah seorang pria yang bernama Tidus Jack, pria ini adalah orang yang bisa kamu andalkan dalam seumur hidup ini, rahasia tidak boleh dibocor lagi, kamu pikirkan sendiri dengan baik!”
Tidus tidak mengatakan apa pun lagi, Si Cantik Maylin mengangkat kepalanya, mencoba untuk panggil Tuan Dewa Gunung, setelah menyadari tidak ada yang menjawabnya, dia pun langsung duduk di atas lantai.
Maylina tidak menutup dadanya dengan kedua tangan lagi, rambut hitamnya pun diletakkan di depan dadanya, di antara rambut hitam dengan dada putihnya, pun terdapat dua titik yang berwarna pink, ini membuat kedua mata Tidus hampir jatuh setelah melihatnya.
Untung saja setelah beberapa saat kemudian, Si Cantik Maylin pun berdiri, mengenakan bajunya, akhirnya Tidus sudah bisa akhiri penderitaan seperti ini.
Dengan memanfaatkan waktu Si Cantik Maylin sedang mengenakan baju, Tidus langsung membuka pintu, keluar dari dalam dengan diam-diam.
Kemudian Tidus pun pergi ke ruangan di tengah, dia melihat Parto sedang membicarakan sesuatu dengan seseorang.
Parto sangat jarang bangun pagi, apakah karena ada sesuatu yang penting?
Tidus berdiri di samping mereka berdua dengan diam-diam, mendengarkan apa yang dibicarakan oleh mereka berdua.
Tidus tidak mengetahui apa yang dibicarakan oleh mereka, saat dia sampai di samping mereka, dia pun mendengar omongan Parto.
“Mengenai pria itu, harus minta bantuan Kakak lagi.”
Pria itu? Tidus merasakan masalah ini sepertinya berhubungan dengan dirinya.
Orang yang sedang berbicara dengan Parto pun mengangguk, “Jangan khawatir, Bro Parto, bukannya hanya sesorang yang tidak tahu diri? Aku juga tidak perlu lakukan apa-apa. Tetapi apa yang telah dia buat?”
Parto menggelengkan kepalanya, “Tidak, aku cuman tidak suka dia saja, apalagi setelah dia mati, rumah dan tanahnya akan jadi milikku, kebetulan Kakak pulang, jadi sekalian bantu aku bereskan pria itu!”
“Ok, masalah ini diserahkan ke aku saja!”
Orang itu pun langsung menyetujuinya, seolah-olah membunuh seseorang adalah hal yang sangat gampang bagi orang itu.
Setelah Tidus mendengarkannya sampai sekujur tubuhnya menjadi dingin, dia pun merasa emosi.
Dasar Parto botak, aku sudah mau berikan rumah dan tanahku ke kamu, kamu masih tidak puas, bahkan masih ingin bunuh aku?
Sungguh kejam, apa pun berani dilakukan, orang tidak berniat untuk lukai harimau, tetapi harimau pun berniat untuk lukai orang!
Tidus tiba-tiba naik darah, kedua matanya langsung menjadi merah, dia pun ingin langsung membunuh dua bajingan ini.
Tetapi Tidus masih sadar, dia mengetahui sekarang bukan waktu untuk membunuh dua orang ini.
Harus karena kecelakaan, mereka berdua harus mati karena kecelakaan.
Tidus menatap mereka berdua dengan tatapan tajam, dia pun sedang memikirkan harus membunuh dua orang ini dengan kecelakaan seperti apa.
Kemudian mereka berdua pun lanjut berbicara lagi, meskipun Tidus sedang naik darah, dia pun tetap mendengarkan apa yang dibicarakan oleh mereka berdua sampai selesai.
Ternyata orang yang sedang berbicara dengan Parto adalah seorang pembunuh, Tidus pun merasa orang itu hanyalah merupakan seorang bawahan, tidak mungkin merupakan seorang pembunuh yang sesungguhnya.
Tampaknya mereka berdua adalah orang jahat, pergi mati saja! Tidus menjadi semakin marah.
Saat mereka sedang ngomong, Si Cantik Maylin pun keluar dari dalam, dia sama sekali tidak ingin melayani mereka berdua, langsung keluar.
Parto terlihat sudah terbiasa, melainkan mata orang itu yang tampak berbinar-binar.
“ Bro Parto, adik ipar sangat cantik!”
Parto tersenyum dengan terpaksa, lalu dia pun berkata: “Tentu saja, tetapi di antara kita berdua mana ada yang namanya kamu dengan aku, jika Kakak bisa selesaikan masalah ini, adik ipar pun mungkin bisa jadi kakak ipar.”
Binatang, dasar binatang! Istri sendiri pun mau dijual ke orang lain!
Tidus pun merasa marah setelah mendengarkannya, sampah seperti ini, mana mungkin dirinya tidak melakukan sesuatu terhadapnya?
Kemudian orang itu pun tertawa, terlihat sudah tidak sabar.
“Ok Bro Parto, gini saja, aku pergi ambil nyawa pria itu dulu, setelah aku pulang, langsung masuk ke dalam kamar!”
Orang itu berdiri, berjalan ke luar, Parto pun ikut di belakang dia untuk mengantarnya.
Dua bajingan ini, lihat saja aku akan bunuh kalian berdua dengan seperti apa!
Tidus mengikuti orang itu dengan diam-diam di belakang, setelah Parto mengantar orang itu sampai di luar, Parto pun masuk ke dalam lagi, Tidus mengabaikannya terlebih dahulu, pergi mengejar orang itu.
Orang itu langsung bergegas menuju ke rumah Tidus, tampaknya dia benar-benar ingin membunuh Tidus. Tidus ikut di belakang orang itu, dia sudah sangat marah, sekarang apa pun berani dilakukan oleh dirinya, dia ingin langsung membunuh orang ini dari belakang.
Tetapi Tidus juga sangat waspada, dia memikirkan harus membunuh orang ini dengan seperti apa, akhirnya dia pun putuskan untuk membunuhnya dengan terang-terangan.
Orang itu sudah mau sampai di rumah Tidus.
Tidus melihat ke sekeliling, kemudian dia pun melihat di sana terdapat sebuah sumur kering.
Kedalaman sumur kering itu sekitar belasan meter, sumur itu sudah kering selama belasan tahun, di dalamnya sudah tidak ada air, hanya terdapat batu-batu saja, sebagian besar batu-batu yang ada di dalam sumur itu dilempar oleh anak-anak Desa yang dibawa oleh Tidus ke sini saat mereka sedang tidak ada kerjaan.
Setelah jatuh ke dalam sumur itu, harusnya orang ini akan mati setelah kepalanya terbentur batu?
Xi'an Perfect Planet Internet Technology Co., Ltd. (西安完美星球网络科技有限公司) © 2020 www.readmeapps.com All rights reserved