Bab 12 Kamu Suka Aku?
by Glenn Alinski
11:42,Oct 10,2021
Bibi Milka masuk ke dalam untuk sibuk dulu, sedangkan Yosepin pun membantu Tidus oles obat di luar.
“Itu Yosepin, aku bukan sengaja.”
Tidus menjelaskannya.
Bagaimanapun masalah ini juga karena dirinya, Tidus minta maaf juga tidak salah, ini dikarenakan dia melihat wajah Yosepin tampak suram dari tadi, dia takut Yosepin akan melampiaskan amarahnya ke luka dirinya, jadi Tidus pun segera menyanjungnya.
Yosepin menundukkan kepalanya dan menatap Tidus, kemudian dia pun menepuk pundak Tidus yang sudah bengkak dengan kuat.
Wajah Tidus langsung jadi pucat, dia pun berusaha untuk tidak berteriak.
Benar saja, gadis ini menyalahkan dirinya, Tidus bergumam dengan sambil menggertakkan giginya.
Hanya saja perkataan Yosepin pun membuat dia merasa kaget.
“Sekumpulan bajingan ini, awalnya aku masih anggap mereka adalah teman, tidak disangka mereka dekat dengan aku hanya karena aku cantik, ingin mainkan aku, apakah aku adalah orang yang bisa dimainkan oleh mereka dengan sesuka hati?”
Yosepin berkata dengan marah.
Tidus tampak tidak berdaya, ternyata dirinya sudah berpikir terlalu banyak, ternyata Yosepin marah karena masalah tadi.
Yosepin baru memperhatikan ekspresi Tidus, dia menatap Tidus, ingin bantu dia oles obat, tetapi dia pun berhenti.
“ Titid, kamu dekat dengan aku juga karena aku cantik?”
Yosepin menatap Tidus, Tidus pun langsung menggelengkan kepalanya.
“Aku masih kecil saat kenal kamu, saat itu aku mana tahu apa yang dinamakan cantik? Mana mungkin karena cantik aku baru berteman dengan kamu?”
Yosepin berpikir sejenak, lalu dia pun mengangguk.
“Iya juga!”
Sambil ngomong, Yosepin pun lanjut oles obat, bahkan masih sambil menyalahkan Tidus.
“Kamu sangat hebat ya? Satu lawan lima? Lihat sendiri, sudah terluka kan?”
Tidus pun memelototinya, bukannya ini juga karena kamu?
Kemudian Bibi Milka menyajikan makanan dari dapur.
“Sini, kalian berdua cepat makan, Tidus, kamu makan yang banyak, ini adalah daging kaki kecap untuk kamu.”
Tidus mengangguk, dia pun mulai menatap daging kaki kecap itu.
Setelah Yosepin selesai mengoles luka Tidus, mereka berdua pun mulai makan.
Tidak tahu kenapa, sambil makan, Tidus pun merasa tatapan Yosepin terlihat aneh.
Jangan-jangan gadis ini suka dirinya? Tidus bergumam di dalam hati, hanya saja gadis ini terlalu mendominasi, tampaknya tidak terlalu cocok dengan dirinya.
Si Cantik Maylin yang lebih cocok dengan dirinya, saat Tidus memikirkan tubuh Si Cantik Maylin, bagian bawahnya pun mulai bergerak.
Yosepin tertegun menatap Tidus, dia tidak suka Tidus, meskipun dulu hubungan mereka dekat, tetapi juga sampai seperti ini, dia juga tidak terlalu memperhatikan Tidus.
Hari ini Tidus pun membuat Yosepin merasa kaget, ini pun membuat dia memandang Tidus dengan pandangan yang lain.
Sepertinya lebih tinggi dari dulu, meskipun tidak ganteng, tetapi juga nyaman untuk dipandang, apalagi masih berani satu lawan lima, ini adalah hal yang tidak bisa dilihat oleh Yosepin dari pria lain.
Yosepin memikirkannya dengan bengong, sumpit yang ada di tangannya pun terjatuh ke bawah.
Yosepin langsung memungutnya, saat dia sedang membungkuk, dia pun melihat celana Tidus yang menonjol.
Yosepin sering bergaul dengan pria, dia juga mengetahui hal mengenai pria, apalagi dia juga pernah melihat video yang ada bersama sekumpulan pria muda itu.
Tidus yang tampak seperti itu pun membuat Yosepin mengetahui sesuatu, wajahnya langsung memerah, lalu dia pun mengingat video yang pernah dilihat oleh dia.
Pria ini pasti menatapku dengan sambil memikirkan hal itu! Yosepin berdiri, dia menatap dengan marah dan malu.
Tidus sedang makan daging, dia pun merasa aneh setelah melihat wajah Yosepin memerah.
“Kamu kenapa? Kamu suka makan daging kaki juga? Jika tidak aku kasih kamu aja!”
Tidus mengira Yosepin tertarik dengan daging kaki yang ada di tangannya, lalu dia pun memberikan daging yang sudah digigit oleh dirinya ke Yosepin.
Yosepin memelototi Tidus dengan tajam, kemudian dia pun mengambil daging, mengigitnya.
Setelah memakannya, Yosepin baru menyadari tadi Tidus sudah menggigit daging yang dimakan oleh dirinya.
Hanya saja dirinya sudah memakannya, tidak baik juga jika dimuntahkan?
Yosepin hanya bisa menggigit daging dengan kuat, dia juga sambil memelototi Tidus, seolah-olah sekarang dia sedang memakan daging Tidus.
Tidus merasa agak aneh, dia pun semakin yakin bahwa dirinya menyukai Si Cantik Maylin di dalam hati.
Memikirkan Si Cantik Maylin yang lembut dengan kulit putih mulusnya, postur tubuhnya, Tidus pun menjadi semakin tidak bisa bertahan setelah memikirkannya.
Yosepin menundukkan kepalanya, dia mulai merasa agak malu, kemudian dia pun merasa penasaran.
Yosepin menatap Tidus dengan diam-diam, tatapannya juga tampak berbinar.
Tidus memikirkan Si Cantik Maylin di dalam hati, dia juga tidak ingin makan lagi.
Sebaiknya pulang untuk pergi lihat Si Cantik Maylin dulu, tidak tahu terdapat cara apa supaya bisa mendekati Si Cantik Maylin.
Tidus bergumam di dalam hatinya, lalu dia pun mengangkat kepalanya, saat dia hendak bilang mau pulang dulu, Yosepin juga mengangkat kepalanya.
“ Tidus, kamu ikut aku keluar bentar!”
Yosepin berkata dengan wajah yang memerah.
Tidus merasa agak aneh, tetapi dia juga tetap mengikutinya.
Mereka berdua pergi ke halaman kecil yang ada di belakang.
Bibi Milka seharusnya masih sedang di dalam dapur, jadi di halaman kecil ini tentu saja tidak terdapat orang lain.
Yosepin berdiri di sudut, bukannya sana adalah kamar mandi? Yosepin berdiri di sana untuk apa?
Tidus merasa aneh di dalam hatinya, berjalan ke sana dengan bingung.
Tidus baru berjalan ke samping Yosepin, Yosepin pun langsung meraih tangannya, mendorongnya ke tembok.
Tidus masih belum sempat meresponnya, dia pun sudah bersandar di tembok.
Apa yang ingin dilakukan oleh Yosepin ?
Tidus pun masih sedang memikirkannya, tiba-tiba bagian bawahnya pun sudah dipegang oleh tangan Yosepin.
Tidus menarik nafas, apa yang ingin dilakukan oleh gadis ini?
Wajah Yosepin memerah, dia mengangkat kepalanya, menatap Tidus, dia pun sudah mau bersandar di dalam pelukan Tidus.
“ Titid, kamu diam-diam suka aku ya?”
Yosepin bertanya dengan sambil menatap mata Tidus.
Tidus pun merasa bingung, apa yang dipikirkan oleh gadis ini? Kok tiba-tiba menanyakan pertanyaan seperti ini?
Tidus ingin bilang tidak suka, tetapi saat melihat mata Yosepin, Tidus pun merasa jika dirinya bilang tidak, apakah Yosepin akan menampar dirinya.
Tidus merasa ragu, pura-pura terlihat bingung.
Yosepin pun agak tidak sabar, dia menanyakan dengan galak: “Cepat bilang, kamu suka aku ya?”
“Itu Yosepin, aku bukan sengaja.”
Tidus menjelaskannya.
Bagaimanapun masalah ini juga karena dirinya, Tidus minta maaf juga tidak salah, ini dikarenakan dia melihat wajah Yosepin tampak suram dari tadi, dia takut Yosepin akan melampiaskan amarahnya ke luka dirinya, jadi Tidus pun segera menyanjungnya.
Yosepin menundukkan kepalanya dan menatap Tidus, kemudian dia pun menepuk pundak Tidus yang sudah bengkak dengan kuat.
Wajah Tidus langsung jadi pucat, dia pun berusaha untuk tidak berteriak.
Benar saja, gadis ini menyalahkan dirinya, Tidus bergumam dengan sambil menggertakkan giginya.
Hanya saja perkataan Yosepin pun membuat dia merasa kaget.
“Sekumpulan bajingan ini, awalnya aku masih anggap mereka adalah teman, tidak disangka mereka dekat dengan aku hanya karena aku cantik, ingin mainkan aku, apakah aku adalah orang yang bisa dimainkan oleh mereka dengan sesuka hati?”
Yosepin berkata dengan marah.
Tidus tampak tidak berdaya, ternyata dirinya sudah berpikir terlalu banyak, ternyata Yosepin marah karena masalah tadi.
Yosepin baru memperhatikan ekspresi Tidus, dia menatap Tidus, ingin bantu dia oles obat, tetapi dia pun berhenti.
“ Titid, kamu dekat dengan aku juga karena aku cantik?”
Yosepin menatap Tidus, Tidus pun langsung menggelengkan kepalanya.
“Aku masih kecil saat kenal kamu, saat itu aku mana tahu apa yang dinamakan cantik? Mana mungkin karena cantik aku baru berteman dengan kamu?”
Yosepin berpikir sejenak, lalu dia pun mengangguk.
“Iya juga!”
Sambil ngomong, Yosepin pun lanjut oles obat, bahkan masih sambil menyalahkan Tidus.
“Kamu sangat hebat ya? Satu lawan lima? Lihat sendiri, sudah terluka kan?”
Tidus pun memelototinya, bukannya ini juga karena kamu?
Kemudian Bibi Milka menyajikan makanan dari dapur.
“Sini, kalian berdua cepat makan, Tidus, kamu makan yang banyak, ini adalah daging kaki kecap untuk kamu.”
Tidus mengangguk, dia pun mulai menatap daging kaki kecap itu.
Setelah Yosepin selesai mengoles luka Tidus, mereka berdua pun mulai makan.
Tidak tahu kenapa, sambil makan, Tidus pun merasa tatapan Yosepin terlihat aneh.
Jangan-jangan gadis ini suka dirinya? Tidus bergumam di dalam hati, hanya saja gadis ini terlalu mendominasi, tampaknya tidak terlalu cocok dengan dirinya.
Si Cantik Maylin yang lebih cocok dengan dirinya, saat Tidus memikirkan tubuh Si Cantik Maylin, bagian bawahnya pun mulai bergerak.
Yosepin tertegun menatap Tidus, dia tidak suka Tidus, meskipun dulu hubungan mereka dekat, tetapi juga sampai seperti ini, dia juga tidak terlalu memperhatikan Tidus.
Hari ini Tidus pun membuat Yosepin merasa kaget, ini pun membuat dia memandang Tidus dengan pandangan yang lain.
Sepertinya lebih tinggi dari dulu, meskipun tidak ganteng, tetapi juga nyaman untuk dipandang, apalagi masih berani satu lawan lima, ini adalah hal yang tidak bisa dilihat oleh Yosepin dari pria lain.
Yosepin memikirkannya dengan bengong, sumpit yang ada di tangannya pun terjatuh ke bawah.
Yosepin langsung memungutnya, saat dia sedang membungkuk, dia pun melihat celana Tidus yang menonjol.
Yosepin sering bergaul dengan pria, dia juga mengetahui hal mengenai pria, apalagi dia juga pernah melihat video yang ada bersama sekumpulan pria muda itu.
Tidus yang tampak seperti itu pun membuat Yosepin mengetahui sesuatu, wajahnya langsung memerah, lalu dia pun mengingat video yang pernah dilihat oleh dia.
Pria ini pasti menatapku dengan sambil memikirkan hal itu! Yosepin berdiri, dia menatap dengan marah dan malu.
Tidus sedang makan daging, dia pun merasa aneh setelah melihat wajah Yosepin memerah.
“Kamu kenapa? Kamu suka makan daging kaki juga? Jika tidak aku kasih kamu aja!”
Tidus mengira Yosepin tertarik dengan daging kaki yang ada di tangannya, lalu dia pun memberikan daging yang sudah digigit oleh dirinya ke Yosepin.
Yosepin memelototi Tidus dengan tajam, kemudian dia pun mengambil daging, mengigitnya.
Setelah memakannya, Yosepin baru menyadari tadi Tidus sudah menggigit daging yang dimakan oleh dirinya.
Hanya saja dirinya sudah memakannya, tidak baik juga jika dimuntahkan?
Yosepin hanya bisa menggigit daging dengan kuat, dia juga sambil memelototi Tidus, seolah-olah sekarang dia sedang memakan daging Tidus.
Tidus merasa agak aneh, dia pun semakin yakin bahwa dirinya menyukai Si Cantik Maylin di dalam hati.
Memikirkan Si Cantik Maylin yang lembut dengan kulit putih mulusnya, postur tubuhnya, Tidus pun menjadi semakin tidak bisa bertahan setelah memikirkannya.
Yosepin menundukkan kepalanya, dia mulai merasa agak malu, kemudian dia pun merasa penasaran.
Yosepin menatap Tidus dengan diam-diam, tatapannya juga tampak berbinar.
Tidus memikirkan Si Cantik Maylin di dalam hati, dia juga tidak ingin makan lagi.
Sebaiknya pulang untuk pergi lihat Si Cantik Maylin dulu, tidak tahu terdapat cara apa supaya bisa mendekati Si Cantik Maylin.
Tidus bergumam di dalam hatinya, lalu dia pun mengangkat kepalanya, saat dia hendak bilang mau pulang dulu, Yosepin juga mengangkat kepalanya.
“ Tidus, kamu ikut aku keluar bentar!”
Yosepin berkata dengan wajah yang memerah.
Tidus merasa agak aneh, tetapi dia juga tetap mengikutinya.
Mereka berdua pergi ke halaman kecil yang ada di belakang.
Bibi Milka seharusnya masih sedang di dalam dapur, jadi di halaman kecil ini tentu saja tidak terdapat orang lain.
Yosepin berdiri di sudut, bukannya sana adalah kamar mandi? Yosepin berdiri di sana untuk apa?
Tidus merasa aneh di dalam hatinya, berjalan ke sana dengan bingung.
Tidus baru berjalan ke samping Yosepin, Yosepin pun langsung meraih tangannya, mendorongnya ke tembok.
Tidus masih belum sempat meresponnya, dia pun sudah bersandar di tembok.
Apa yang ingin dilakukan oleh Yosepin ?
Tidus pun masih sedang memikirkannya, tiba-tiba bagian bawahnya pun sudah dipegang oleh tangan Yosepin.
Tidus menarik nafas, apa yang ingin dilakukan oleh gadis ini?
Wajah Yosepin memerah, dia mengangkat kepalanya, menatap Tidus, dia pun sudah mau bersandar di dalam pelukan Tidus.
“ Titid, kamu diam-diam suka aku ya?”
Yosepin bertanya dengan sambil menatap mata Tidus.
Tidus pun merasa bingung, apa yang dipikirkan oleh gadis ini? Kok tiba-tiba menanyakan pertanyaan seperti ini?
Tidus ingin bilang tidak suka, tetapi saat melihat mata Yosepin, Tidus pun merasa jika dirinya bilang tidak, apakah Yosepin akan menampar dirinya.
Tidus merasa ragu, pura-pura terlihat bingung.
Yosepin pun agak tidak sabar, dia menanyakan dengan galak: “Cepat bilang, kamu suka aku ya?”
Xi'an Perfect Planet Internet Technology Co., Ltd. (西安完美星球网络科技有限公司) © 2020 www.readmeapps.com All rights reserved