Bab 13 Siapa Yang Menindasmu?

by Anna 10:01,Oct 14,2022
Efendi Li sangat terkejut.

Kening gadis itu seperti terluka karena terkena sesuatu, dan lukanya terbuka lebar.

Hanya beberapa hari, tapi Efendi Li merasa tubuhnya berubah menjadi kurus.

“Nona Liu...... Ada apa denganmu?” Wesley Wang juga terkejut.

Shania Liu dengan mata memerah, berpegangan pada meja untuk tetap berdiri, lalu berusaha untuk berucap, “Aku baik-baik saja, aku hanya digigit anjing!”

Efendi Li tidak bisa menahan diri untuk memutar kursi roda dan mendekatinya, wajah yang awalnya kemerahan itu saat ini tidak terlihat ada aliran darah sama sekali.

Sepasang iris yang jernih saat ini terlihat merah dan bengkak, tidak ada binaran yang biasanya, seperti...... mengalami penyiksaan.

Bagaimanapun sekarang gadis itu adalah anggota Keluarga Li, siapa yang berani menindasnya seperti ini!

“Siapa yang menindasmu?” Efendi Li bertanya dengan serius.

Melihat tatapan yang penuh perhatian darinya, seperti membuat suatu tempat di hati Shania Liu tergerak.

Jika dirinya mengatakan orang yang menindasnya adalah Sancia Liu, apa dia akan percaya?

“Kamu bertanya siapa yang menindasku, apa kamu akan membantuku membalaskan dendam?” tanyanya.

“Aku ingin tahu sebenarnya siapa yang berani menindas anggota Keluarga Li!” Wajah Efendi Li terlihat sangat muram.

Walaupun dia dan Sancia Liu akan mengakhiri kontrak pernikahan, tapi bukan berarti dia membiarkan Sancia Liu ditindas begitu saja oleh orang lain.

“Orang itu adalah orang yang ingin kamu nikahi! Adik yang kejam hingga menghempaskan botol alkohol ke kepalaku! Kenapa? Sekarang apa kamu masih akan membelaku?”

Efendi Li tidak memerhatikan hubungan yang dia katakan, tapi langsung membantahnya.

“Maksudmu Shania yang mencelakaimu? Tidak mungkin! Aku tahu dia orang yang baik, dia tidak mungkin melakukan hal seperti ini.”

Baik? Shania Liu merasa ingin tertawa mendengar kata ini.

“Efendi, kamu masih seorang presdir di Perusahaan Li, tapi kamu tidak bisa menilai orang.”

“Apa maksudmu sebenarnya?”

Selanjutnya pria itu seperti teringat akan sesuatu, lalu memicingkan matanya.

“Sancia, tidak mungkin setelah mengetahui aku akan menikahi kakakmu, lalu kamu mulai merasa iri, sehingga kamu sengaja ingin memfitnah dan menyakitinya, ‘kan?”

Tadi saat melihat wajah khawatir pria itu, Shania Liu hampir saja mengira pria itu benar-benar mengkhawatirkan dirinya, sekarang sepertinya dia yang berpikiran terlalu jauh.

“Aku juga tidak berharap kamu akan memercayai ucapanku.”

Shania Liu menatapnya dengan dingin, cahaya di matanya langsung redup.

Di dunia ini, apa dia masih berharap ada orang yang benar-benar akan perhatian padanya?

Febe Ai tidak ada di rumah, Shania Liu langsung pindah untuk tidur di ruang kerja.

Orang yang berada di dalam ruangan tanpa setitik cahaya pun selama berhari-hari, hatinya telah mengalami sedikit pengaruh buruk.

Shania Liu bahkan tidak berani menyalakan lampu, bahkan dihantui mimpi buruk sepanjang malam.

Keesokan harinya saat bangun, dia terkejut menemukan luka di tubuhnya telah diperban.

Malam sebelumnya dia hanya menggunakan plester pada lukanya, kenapa sekarang di keningnya tidak hanya ada salep, tapi juga perban yang dibalut dengan rapi?

“Nona Liu, apa kamu sudah bangun? Apa lukamu masih sakit?”

Wesley Wang masuk memberikan dua jenis obat padanya, lalu berucap, “Keadaan lukamu masih belum begitu baik, jadi meminum obat untuk anti peradangan agar kamu cepat pulih.”

Raut wajah Shania Liu terlihat bingung, “Lukaku......”

“Iya, Presdir Li takut lukamu akan sakit, jadi meminta dokter untuk datang membalut lukamu, sebenarnya Presdir Li tetap peduli pada Nona Liu......”

Wesley Wang bisa melihat, Presdir Li tidak pernah bersikap seperhatian ini pada wanita mana pun.

“Mengantar obat perlu selama ini? Wesley, apa tugas yang kuberikan padamu terlalu sedikit?” Terdengar suara tidak senang Efendi Li dari luar pintu.

Ini pertama kalinya Shania Liu merasa dirawat oleh orang lain, hatinya merasa menghangat.

Di saat kalimat terima kasih ingin diucapkan, dia mendengar Efendi Li kembali berucap menjelaskan padanya.

“Sancia, kamu jangan berpikir terlalu jauh, aku hanya tidak berharap ibuku merasa aku melakukan kekerasan padamu.”

Download APP, continue reading

Chapters

925