Bab 20 Sebenarnya Siapa ....
by Anna
10:01,Oct 14,2022
Shania Liu merasa dia sudah sangat mengalah, tapi pria itu masih saja tidak setuju.
"Kenapa? Efendi Li, akhiri hubunganmu denganku, lalu nikahi kakakku. Bukankah itu keinginanmu?"
"Kamu benar, tapi ...."
Efendi Li ragu-ragu sejenak, karena wanita di depannya memberinya rasa keakraban yang jauh melebihi kakaknya!
Dia tidak tahu kenapa, dia selalu berpikir itu adalah khayalannya sendiri, tapi begitu dia teringat kalau Sancia Liu mau meninggalkannya, dia langsung merasa tidak rela.
“Tapi apa?” Shania Liu tidak mengerti, jadi dia terus bertanya.
Sebelum setuju untuk mengakhiri hubungan, Efendi Li harus mencari tahu hal ini hingga jelas.
Siapa wanita yang mendobrak masuk ke kamarnya malam itu ....
Apakah itu benar-benar Shania Liu?
Tidak boleh ada kesalahan dalam hal ini, dia harus mendapatkan jawaban yang akurat.
"Sancia Liu, aku punya satu pertanyaan. Kamu harus mengatakan yang sebenarnya. Jika kamu berani berbohong, aku pasti akan menggunakan segala cara untuk membuatmu membayarnya."
Menghadapi ekspresi seriusnya, Shania Liu sangat gugup, tapi dia menganggukkan kepalanya sambil berkata, "Tanyalah."
"Pada hari Sabtu malam bulan lalu, apakah kamu pergi ke ...."
Terdengar suara telepon Sancia Liu sebelum Efendi Li menyelesaikan pertanyaan, pria itu hanya bisa menjawab lebih dulu, "Ada apa, Shania?"
Menghadapi wanita di telepon, nada suara Efendi Li menjadi jauh lebih lembut.
"Efendi, kamu harus segera sembuh, aku meninggalkan anggur untukmu di sini!"
Efendi Li masih bertanya-tanya anggur jenis apa itu ketika dia melihat foto dia sedang memegang anggur merah.
Jika dia tidak salah ingat, itu adalah anggur yang dia bawa ke kamarnya malam itu.
"Efendi, sebotol anggur ini adalah mak comblang kita. Aku pergi ke hotel untuk mengantar anggur merah hari itu, dan kamu tiba-tiba memelukku, aku ketakutan, dan anggur itu jatuh. Aku selalu menganggap malam itu sebagai mimpi buruk, tapi setelah bertemu denganmu, malam itu sepertinya tidak lagi menakutkan, karena aku tahu orang itu adalah kamu. Aku sangat bersyukur kepada Tuhan karena telah membuat kita bersama, jadi dalam hidup ini, aku pasti akan menjadi malaikat pelindungmu, dan kamu juga tidak akan meninggalkanku, ‘kan?"
Efendi Li memegang ponsel sambil menatap Shania Liu yang berdiri di sini, dia sudah mendapatkan jawaban di dalam hatinya.
Wanita di telepon adalah wanita yang harus dia pertanggungjawabkan.
Apa yang terjadi di pagi hari sepenuhnya adalah khayalannya.
"Sancia, tentu saja aku tidak akan meninggalkanmu."
Ketika dia mengatakan ini, Efendi Li malah memandang Shania Liu.
Shania Liu hanya merasakan jantungnya berdetak kencang, seolah Efendi Li mengucapkan kata-kata ini padanya.
“Sebenarnya apa yang mau kamu tanyakan padaku?” tanya Shania Liu dengan penasaran setelah Efendi Li menutup telepon.
Namun, Efendi Li merasa dia tidak perlu bertanya lagi, dan langsung menyetujuinya, "Aku setuju untuk melakukan operasi, kamu juga harus penuhi janjimu."
Setelah membujuknya selama ini, pria itu akhirnya setuju. Shania Liu juga senang, mengangguk sambil menjawab, "Tidak masalah."
“Tapi sebelum operasi, aku mau minta tolong satu hal padamu.” Efendi Li menatapnya dengan ekspresi serius.
Akhirnya keluar dari bangsal, mata Shania Liu sedikit perih.
Baru saja Efendi Li menyuruhnya tinggal untuk memberitahunya, jika terjadi kecelakaan dalam operasi, dia harus menutup mulutnya rapat-rapat kepada Sancia Liu ....
"Aku sudah bilang aku akan bertanggung jawab untuknya, tapi aku tidak mau dia menjadi istri orang cacat, aku juga tidak mau dia dipandang dengan tatapan aneh. Ngomong-ngomong, di tas ini ada kartu atm yang kutinggalkan untuknya, kata sandinya adalah hari ulang tahunnya, cukup untuknya menjalani hidupnya dengan baik, itu adalah kompensasiku kepadanya, karena operasinya gagal, aku akan benar-benar memutuskan kontak dengannya ... Dan kamu ingat, suruh dia melupakanku secepatnya. "
Mengingat sorot redup di matanya ketika dia mengatakan ini, hati Shania Liu juga tersentak, karena Sancia Liu sama sekali tidak layak untuk perasaan mendalam Efendi Li!
Operasi Efendi Li dijadwalkan dua hari kemudian, dia sudah berganti pakaian operasi dan sedang menunggu staf medis untuk mendorongnya ke ruang operasi.
Shania Liu meremas ponselnya, dia tidak bisa menahan diri dan menelepon Sancia Liu.
Efendi Li akan menjalani operasi delapan jam, tapi Sancia Liu bahkan tidak menyapanya!
“Halo? Sancia Liu, kamu lagi bermain di mana?” Shania Liu benar-benar kecewa padanya saat mendengar musik keras di telepon.
"Apa urusanmu dengan di mana aku berada? Aku sangat sibuk, jangan ganggu aku!"
"Apakah kamu tahu kalau Efendi Li akan segera dioperasi? Apakah kamu bahkan tidak mau melihatnya?"
Berbicara tentang Efendi Li, Sancia Liu tidak menyangka cedera kakinya begitu serius, ibunya telah memberitahunya kalau kemungkinan besar pria itu akan diamputasi.
Pada saat itu, pria itu akan jadi orang cacat, apakah pria itu masih berharap dia akan tinggal di sisinya?
Ini terlalu konyol!
Namun, sayang sekali wajahnya yang tampan itu, tapi dia juga tidak dapat menjadikan orang cacat sebagai suaminya, ‘kan?
Lebih baik keluar dan kenalan dengan beberapa anak orang kaya, dengan begitu dia bisa memilih suami sendiri.
“Operasi ya operasi, itu bukan urusanku.” Setelah itu, dia mengakhiri panggilan telepon dengan .
"Kamu!"
Mendengar nada sibuk di telepon, Shania Liu tahu kalau wanita itu tidak akan bisa mengubah sifatnya, ketika dia mendongak ke atas, dia menemukan Efendi Li sedang menatapnya.
Dia juga tidak ragu-ragu, menghampirinya, lalu tersenyum sambil menjelaskan.
"Kakak yang meneleponku. Dia sangat peduli dengan lukamu, kamu harus sehat dan keluar untuk melihatnya. Mengerti?"
Efendi Li sudah disuntik anestesi dan sedang berbaring di ranjang rumah sakit, dia tersenyum tipis mendengar kata-katanya, "Suruh dia jangan terlalu khawatir."
"Mm." Shania Liu mengangguk, entah kenapa dia merasa sedih untuk pria itu, karena saat ini, Sancia Liu sama sekali tidak peduli dengan operasinya.
"Sudah waktunya untuk operasi, anggota keluarga silakan pergi."
Staf medis di sini datang untuk mendorong tempat tidur, Shania Liu membungkuk untuk menyemangatinya.
"Efendi Li, kamu pasti akan keluar dari ruang operasi dengan sehat!"
Aroma yang akrab lagi, hampir sama persis dengan wanita malam itu!
Di bawah pengaruh anestesi, Efendi Li berusaha membuka matanya lebar-lebar untuk melihatnya dengan jelas.
Dia tidak akan salah ingat, di bawah sinar rembulan yang kabur malam itu, ada tahi lalat yang sangat kecil di dagu wanita itu.
Jadi, wanita malam itu sebenarnya adalah ....
"Kenapa? Efendi Li, akhiri hubunganmu denganku, lalu nikahi kakakku. Bukankah itu keinginanmu?"
"Kamu benar, tapi ...."
Efendi Li ragu-ragu sejenak, karena wanita di depannya memberinya rasa keakraban yang jauh melebihi kakaknya!
Dia tidak tahu kenapa, dia selalu berpikir itu adalah khayalannya sendiri, tapi begitu dia teringat kalau Sancia Liu mau meninggalkannya, dia langsung merasa tidak rela.
“Tapi apa?” Shania Liu tidak mengerti, jadi dia terus bertanya.
Sebelum setuju untuk mengakhiri hubungan, Efendi Li harus mencari tahu hal ini hingga jelas.
Siapa wanita yang mendobrak masuk ke kamarnya malam itu ....
Apakah itu benar-benar Shania Liu?
Tidak boleh ada kesalahan dalam hal ini, dia harus mendapatkan jawaban yang akurat.
"Sancia Liu, aku punya satu pertanyaan. Kamu harus mengatakan yang sebenarnya. Jika kamu berani berbohong, aku pasti akan menggunakan segala cara untuk membuatmu membayarnya."
Menghadapi ekspresi seriusnya, Shania Liu sangat gugup, tapi dia menganggukkan kepalanya sambil berkata, "Tanyalah."
"Pada hari Sabtu malam bulan lalu, apakah kamu pergi ke ...."
Terdengar suara telepon Sancia Liu sebelum Efendi Li menyelesaikan pertanyaan, pria itu hanya bisa menjawab lebih dulu, "Ada apa, Shania?"
Menghadapi wanita di telepon, nada suara Efendi Li menjadi jauh lebih lembut.
"Efendi, kamu harus segera sembuh, aku meninggalkan anggur untukmu di sini!"
Efendi Li masih bertanya-tanya anggur jenis apa itu ketika dia melihat foto dia sedang memegang anggur merah.
Jika dia tidak salah ingat, itu adalah anggur yang dia bawa ke kamarnya malam itu.
"Efendi, sebotol anggur ini adalah mak comblang kita. Aku pergi ke hotel untuk mengantar anggur merah hari itu, dan kamu tiba-tiba memelukku, aku ketakutan, dan anggur itu jatuh. Aku selalu menganggap malam itu sebagai mimpi buruk, tapi setelah bertemu denganmu, malam itu sepertinya tidak lagi menakutkan, karena aku tahu orang itu adalah kamu. Aku sangat bersyukur kepada Tuhan karena telah membuat kita bersama, jadi dalam hidup ini, aku pasti akan menjadi malaikat pelindungmu, dan kamu juga tidak akan meninggalkanku, ‘kan?"
Efendi Li memegang ponsel sambil menatap Shania Liu yang berdiri di sini, dia sudah mendapatkan jawaban di dalam hatinya.
Wanita di telepon adalah wanita yang harus dia pertanggungjawabkan.
Apa yang terjadi di pagi hari sepenuhnya adalah khayalannya.
"Sancia, tentu saja aku tidak akan meninggalkanmu."
Ketika dia mengatakan ini, Efendi Li malah memandang Shania Liu.
Shania Liu hanya merasakan jantungnya berdetak kencang, seolah Efendi Li mengucapkan kata-kata ini padanya.
“Sebenarnya apa yang mau kamu tanyakan padaku?” tanya Shania Liu dengan penasaran setelah Efendi Li menutup telepon.
Namun, Efendi Li merasa dia tidak perlu bertanya lagi, dan langsung menyetujuinya, "Aku setuju untuk melakukan operasi, kamu juga harus penuhi janjimu."
Setelah membujuknya selama ini, pria itu akhirnya setuju. Shania Liu juga senang, mengangguk sambil menjawab, "Tidak masalah."
“Tapi sebelum operasi, aku mau minta tolong satu hal padamu.” Efendi Li menatapnya dengan ekspresi serius.
Akhirnya keluar dari bangsal, mata Shania Liu sedikit perih.
Baru saja Efendi Li menyuruhnya tinggal untuk memberitahunya, jika terjadi kecelakaan dalam operasi, dia harus menutup mulutnya rapat-rapat kepada Sancia Liu ....
"Aku sudah bilang aku akan bertanggung jawab untuknya, tapi aku tidak mau dia menjadi istri orang cacat, aku juga tidak mau dia dipandang dengan tatapan aneh. Ngomong-ngomong, di tas ini ada kartu atm yang kutinggalkan untuknya, kata sandinya adalah hari ulang tahunnya, cukup untuknya menjalani hidupnya dengan baik, itu adalah kompensasiku kepadanya, karena operasinya gagal, aku akan benar-benar memutuskan kontak dengannya ... Dan kamu ingat, suruh dia melupakanku secepatnya. "
Mengingat sorot redup di matanya ketika dia mengatakan ini, hati Shania Liu juga tersentak, karena Sancia Liu sama sekali tidak layak untuk perasaan mendalam Efendi Li!
Operasi Efendi Li dijadwalkan dua hari kemudian, dia sudah berganti pakaian operasi dan sedang menunggu staf medis untuk mendorongnya ke ruang operasi.
Shania Liu meremas ponselnya, dia tidak bisa menahan diri dan menelepon Sancia Liu.
Efendi Li akan menjalani operasi delapan jam, tapi Sancia Liu bahkan tidak menyapanya!
“Halo? Sancia Liu, kamu lagi bermain di mana?” Shania Liu benar-benar kecewa padanya saat mendengar musik keras di telepon.
"Apa urusanmu dengan di mana aku berada? Aku sangat sibuk, jangan ganggu aku!"
"Apakah kamu tahu kalau Efendi Li akan segera dioperasi? Apakah kamu bahkan tidak mau melihatnya?"
Berbicara tentang Efendi Li, Sancia Liu tidak menyangka cedera kakinya begitu serius, ibunya telah memberitahunya kalau kemungkinan besar pria itu akan diamputasi.
Pada saat itu, pria itu akan jadi orang cacat, apakah pria itu masih berharap dia akan tinggal di sisinya?
Ini terlalu konyol!
Namun, sayang sekali wajahnya yang tampan itu, tapi dia juga tidak dapat menjadikan orang cacat sebagai suaminya, ‘kan?
Lebih baik keluar dan kenalan dengan beberapa anak orang kaya, dengan begitu dia bisa memilih suami sendiri.
“Operasi ya operasi, itu bukan urusanku.” Setelah itu, dia mengakhiri panggilan telepon dengan .
"Kamu!"
Mendengar nada sibuk di telepon, Shania Liu tahu kalau wanita itu tidak akan bisa mengubah sifatnya, ketika dia mendongak ke atas, dia menemukan Efendi Li sedang menatapnya.
Dia juga tidak ragu-ragu, menghampirinya, lalu tersenyum sambil menjelaskan.
"Kakak yang meneleponku. Dia sangat peduli dengan lukamu, kamu harus sehat dan keluar untuk melihatnya. Mengerti?"
Efendi Li sudah disuntik anestesi dan sedang berbaring di ranjang rumah sakit, dia tersenyum tipis mendengar kata-katanya, "Suruh dia jangan terlalu khawatir."
"Mm." Shania Liu mengangguk, entah kenapa dia merasa sedih untuk pria itu, karena saat ini, Sancia Liu sama sekali tidak peduli dengan operasinya.
"Sudah waktunya untuk operasi, anggota keluarga silakan pergi."
Staf medis di sini datang untuk mendorong tempat tidur, Shania Liu membungkuk untuk menyemangatinya.
"Efendi Li, kamu pasti akan keluar dari ruang operasi dengan sehat!"
Aroma yang akrab lagi, hampir sama persis dengan wanita malam itu!
Di bawah pengaruh anestesi, Efendi Li berusaha membuka matanya lebar-lebar untuk melihatnya dengan jelas.
Dia tidak akan salah ingat, di bawah sinar rembulan yang kabur malam itu, ada tahi lalat yang sangat kecil di dagu wanita itu.
Jadi, wanita malam itu sebenarnya adalah ....
Xi'an Perfect Planet Internet Technology Co., Ltd. (西安完美星球网络科技有限公司) © 2020 www.readmeapps.com All rights reserved