Bab 1 Tidak Menjadi Anjing Penjilat

by Robert Lo 10:01,Feb 17,2023

Universitas Nancheng, asrama 303 jurusan IT.

“Hewitt, gadis pujaanmu pergi ke kantin, kenapa kamu masih berbaring di sini?” Luwis Zhao yang bertubuh besar dan tinggi berjalan masuk dengan baju bolanya, lalu berkata pada pria kurus yang sedang berbaring di atas ranjang.

Hewitt Chen membuka matanya, menatapnya sejenak, kemudian terdengar suara ingin muntah yang keluar dari mulutnya.

“Astaga, Hewitt, ada apa denganmu? Kamu hamil? Apa itu anak Stevenn? Sudah kubilang anjing ini bukan manusia, setiap hari di dalam asrama menonton film, apa dia bersikap liar saat aku tidak ada?” Luwis Zhao berucap sambil melempar bola basketnya ke bawah ranjang.

Pria berwajah putih dengan kantung mata yang menghitam duduk di depan komputer, lalu melempar tisu yang ada di tangannya ke dalam tong sampah. “Bos, jangan bicara sembarangan. Aku ini normal, hanya tertarik pada wanita.”

Hewitt Chen tersenyum pahit sejenak, lalu turun dari ranjang.

Dia jijik pada dirinya sendiri.

Lebih tepatnya adalah jijik pada orang yang pernah menjadi pemilik tubuh ini.

Tiba di kamar mandi, tangannya menggosok wajahnya dengan air dingin, lalu merapikan sejenak rambutnya di depan cermin yang tertutup tetesan air dan senyuman muncul di wajahnya.

“Bisa hidup jauh lebih baik dibandingkan apa pun.” Hewitt Chen melihat dirinya sendiri di dalam cermin, tubuhnya kurus jauh dari kata normal, tubuh dengan tinggi 180 cm, beratnya hanya 60 kg, wajahnya lumayan tampan. Hanya saja ada kacamata minus 500 yang bertengger di wajahnya, ini hanya masalah kecil, dengan kekuatan yang dimilikinya, mengembalikan penglihatan bukanlah masalah.

Mengesampingkan soal ini, pria yang ada di dalam cermin sebenarnya sangat tampan, cocok dengan kata pria tampan.

“Aku adalah dokter hebat, aku masuk Taoisme sebagai dokter dan telah memasuki Alam Perapian, lalu kenapa mati begitu saja?” Hewitt Chen bergumam, tiga detik kemudian, dirinya kembali memaki, “Kaisar Songqing sialan, aku tidak bisa mengobati penyakitmu, lalu kamu mengutus belasan master Alam Perapian untuk membunuhku, pantas saja kamu cepat botak dan cepat mati!”

Setelah menenangkan diri, dia mulai merapikan informasi yang tersisa di pikirannya.

“Pemilik tubuh ini bernama Hewitt Chen, berusia 20 tahun, mahasiswa tahun kedua, orang desa. Sedangkan di dunia ini, sebenarnya tidak jauh berbeda dengan dunia asalku. Hanya saja di dunia ini ada lebih banyak teknologi, tapi tidak banyak master seni bela diri kuno. Dunia asalnya walaupun juga ada mobil, lampu, tapi semua itu hanya digunakan oleh kaisar, sedangkan di dunia ini, sepertinya sedikit lebih indah......”

Beberapa saat kemudian, dia mulai berbicara sendiri.

“Hewitt Chen yang dulu itu sungguh menjijikan, benar-benar seperti anjing penjilat! Ingin masuk ke organisasi BEM, setiap hari menjilat wakil ketua BEM. Demi cinta, menjilat gadis pujaan. Demi nilai, menjilat guru...... Sialan, apa dia ini anjing penjilat?”

Menggelengkan kepala, lalu berbalik kembali ke asrama. Lalu dia mencari ‘warisan’ yang ditinggalkan pemilik tubuh ini berdasarkan ingatannya.

Di dalam dompet, selain ada selembar foto si gadis pujaan, hanya ada 300 Yuan lebih, uang ini akan digunakan membeli lipstik untuk gadis pujaan di hari Valentine.

Di saat yang sama, ada sebuah kotak di atas meja, ternyata kotak itu terkunci.

Ingatan di kepalanya juga ada yang menghilang, Hewitt Chen tidak bisa ingat mengenai kitak ini. Setelah mencari cukup lama, kuncinya tetap tidak ditemukan, kemudian dia menggunakan palu. Hanya dengan satu pukulan, kotak itu langsung terbuka.

Dua orang lainnya yang ada di dalam asrama terkejut melihat hal ini.

“Astaga, Hewitt, apa kamu sudah gila? Kotak ini sangat berharga untukmu!” ucap Luwis Zhao yang sedang menyalakan rokok.

“Berikan satu padaku.” Hewitt Chen mengulurkan tangannya.

“Kamu tidak merokok, buang-buang rokok saja jika diberikan padamu.”

“Cepat.”

Luwis Zhao adalah ketua di asrama, biasanya sangat menjaga teman-temannya, ditambah lagi dia juga tidak pelit, akhirnya dia langsung memberikannya satu batang rokok.

Setelah menyalakan rokoknya, Hewitt Chen menghisap sejenak dan mengembuskan kepulan asap.

Di kehidupan sebelumnya, dia adalah perokok, tapi sebagai seorang kultivator Alam Perapian, dia juga tidak khawatir dirinya akan meninggal karena kanker paru-paru.

“Hmm?” Luwis Zhao menatap Hewitt Chen dengan tatapan sedikit aneh, sejak kapan bocah ini bisa merokok? Dilihat dari gesturnya, bahkan sangat ahli.

Setelah membuka kotak, sebuah aroma asam menguar keluar, membuat Hewitt Chen hampir muntah.

“Astaga! Hewitt, benda busuk apa ini?”

Pria berwajah putih dan bermata hitam itu mendekat, raut wajahnya bahkan menjadi masam.

“Hewitt, kalau aku tidak salah ingat, ini apel yang sebelumnya Yuna bagikan, ‘kan? Milikmu belum dimakan dan masih disimpan? Bahkan sudah membusuk, bau sekali!”

Sudut bibir Hewitt Chen sedikit berkedut.

Yuna Zhao, itu adalah gadis pujaan Hewitt Chen.

“Anjing penjilat, kamu sungguh pandai menjilat......” Hewitt Chen menggelengkan kepalanya, segera menutup kembali kotak itu, lalu langsung melemparnya ke tong sampah.

Luwis Zhao dan Steven si pria berwajah putih saling bertatapan, mereka bisa melihat keterkejutan di mata masing-masing.

Di dalam kepala mereka, muncul satu pemikiran yang sama.

Apa Hewitt sudah gila?

Biasanya, siapa pun yang mendekati kotak ini sedikit saja, dia akan langsung murka. Tapi sekarang dia bahkan membuangnya?

“Hewitt, apa kamu ada masalah?” ucap Luwis Zhao dengan khawatir.

“Tidak ada.” Awalnya Hewitt Chen sedang berpikir bagaimana menghabiskan 300 Yuan ini, kemudian dia menemukan, sebenarnya dia tidak perlu melakukan apa pun, bahkan untuk makan bulan ini saja menjadi masalah.

Uang jajan satu bulan sebesar 1.500 Yuan, 1.000 Yuan dihabiskan untuk orang lain, memberikan hadiah untuk gadis pujaan, membelikan rokok untuk wakil ketua BEM, sedangkan dirinya bahkan makan pun tidak kenyang, entah apa yang ada di pikirannya.

Hanya saja, setelah merasakan sejenak potongan ingatannya, Hewitt Chen merasa pemilik tubuh asli ini sangat tidak percaya diri, rasanya hidup pun hanya membuang-buang oksigen.

“Pertama-tama, harus membeli sedikit bahan herbal, cari cara untuk mengobati minus dulu, kemudian mencari cara untuk mendapatkan uang. Jika tidak ada uang bagaimana bisa berkultivasi. Pepatah mengatakan orang miskin belajar pendidikan, orang kaya belajar seni bela diri, hal ini bukanlah candaan belaka......” gumam Hewitt Chen di dalam hati.

Saat ini, ponsel yang ada di atas meja tiba-tiba berdering.

Melihat sejenak nama penelepon, lalu alisnya mengernyit.

Nama ‘Wakil Ketua’ ini terlihat sangat mencolok.

“Sialan, Jason lagi. Hewitt, dengarkan aku, jangan pedulikan dia. Hanya seorang wakil ketua BEM, tapi sombong sekali.” Luwis Zhao segera berkata, “Jika dia berani membuat masalah denganmu, katakan padaku, aku akan menghabisi orang itu!”

“Baiklah.” Hewitt Chen menganggukkan kepala, kemudian mengangkat panggilan itu.

“Aish, kamu ini tidak mendengar nasihat...... Eh?” Tiba-tiba Luwis Zhao tercengang.

Kenapa reaksinya berbeda dengan yang dulu?

Panggilan telah tersambung, suara Jason Wang terdengar dari seberang telepon.

“Jason! Masih ada satu kartu......” Terdengar jelas jika sedang bermain kartu. “Ehem. Hewitt, masalah soal kamu yang ingin masuk BEM, aku telah membicarakannya dengan ketua. Sekarang tinggal peninjauan. Oh iya, kamu kemarilah antarkan rokok, yang merek biasa saja, tidak perlu terlalu bagus.”

Hewitt Chen tersenyum dingin sejenak.

Kebetulan dia sedang merasa kesal, dan ada yang bersedia menjadi target.

“Rokok kepalamu, beli saja sendiri.” Selesai berkata, dia menutup telepon, takut dirinya tidak pandai memaki dan tidak bisa mengalahkannya.

Tapi setelah memaki, rasanya sangat lega.

Sambungan telepon telah terputus, melihat Steven dan Luwis Zhao yang tercengang, membuat Hewitt Chen mengerjapkan matanya. “Ada apa? Apa tidak pernah melihat pria keren?”

Luwis Zhao mengulurkan tangannya yang hitam ke kening Hewitt Chen.

“Sialan! Lihatlah tangan hitammu itu, sana cuci tangan!” Hewitt Chen menunjukkan raut jijik.

“Hewitt, apa ada yang salah dengan otakmu?”

Walaupun Luwis Zhao sangat ingin melihat Hewitt Chen bangkit, tidak lagi menjadi anjing penjilat, tapi perbedaan Hewitt Chen yang mendadak dan sangat besar ini membuatnya tidak terbiasa.

“Sepertinya dia kerasukan......” Steven menghela napas berat dan berkata, “Di kampung halamanku ada seorang nenek yang terkenal, apa aku perlu menghubunginya?”

“Pergi, pergi.” Hewitt Chen mengibaskan tangannya, melihat Steven dan berkata, “Sebaiknya kamu kurangi menonton film. Sejujurnya, lihatlah betapa buruknya raut wajahmu.”

Steven tidak peduli sama sekali. “Sejak kapan kamu bisa membaca wajah?”

Hewitt Chen tersenyum tidak bisa berkata-kata.

Membaca wajah? Aku ini ahli dalam pengobatan tradisional!

Sayangnya, sekarang dirinya tidak memiliki kultivasi sama sekali, jika tidak, dirinya bisa menggunakan ‘Energi Penglihatan’ untuk memastikan kondisi tubuh Steven.

Walaupun sekarang dia tidak punya uang dan tidak bisa membeli obat herbal untuk menguatkan tubuh, tapi menggunakan Teknik Energi Panduan untuk memperbaiki kesehatan bukanlah masalah, semuanya bisa dilakukan perlahan-lahan.

Selesai merokok satu batang, baru saja memasukkan putung rokok ke asbak, tiba-tiba pintu asrama menjeblak terbuka karena ditendang oleh seseorang.

“Sialan! Hewitt, apa kamu mau mati? Apa tidak tahu siapa yang meneleponmu? Berani memakiku?”

Asrama Jason Wang berada di lantai tiga, jadi tidak butuh waktu lama untuk datang ke sini. Di belakangnya berdiri sekitar belasan orang.

“Kamu bahkan memanggil orang sebanyak ini hanya untuk memukulku......” Hewitt Chen menatap Jason Wang dengan tidak paham. “Apa kamu memang searogan ini?”

Download APP, continue reading

Chapters

46