Bab 14 Mengatur Tempat Duduk

by Robert Lo 10:01,Feb 17,2023

Melihat perilaku Hewitt Chen, seketika gadis berkaki panjang dan berambut pendek itu tidak tahan lagi, lalu mengulurka tangan menariknya menjauh.

“Hewitt, apa kamu mau mati? Beraninya menggoda temanku.”

“Kakak Ipar, jangan ribut.” Hewitt Chen mengibaskan tangannya.

Gadis berambut pendek itu adalah Tania Li, kekasihnya Luwis Zhao. Karakter kedua orang itu sangat mirip, jika Luwis Zhao adalah bos di lingkungan sosial para pria, maka Tania Li adalah bos di lingkungan sosial pada wanita.

Hewitt Chen ingat, beberapa saat yang lalu saat Luwis Zhao bermain basket dan memiliki masalah dengan orang lain, tatapannya terlihat ingin menghajar orang itu dan Tania Li tanpa mengatakan apa pun langsung datang sambil membawa sebuah batu bata.

Jika Luwis Zhao tidak menahannya, mungkin Tania Li sudah melemparkan batu itu pada orang itu.

“Chyntia, tidak apa-apa, ini adalah Hewitt Chen, yang kuceritakan padamu sebelumnya,” ucap Tania Li si gadis berambut pendek sambil menyunggingkan senyumnya.

“Aku tahu, si Tuan Muda yang kaya, berpura-pura miskin untuk mengejar wanita!” ucap gadis yang memiliki penampilan biasa saja sambil tertawa.

Chyntia Dong sedikit terkejut, tapi sepertinya menjadi sedikit penakut, tatapannya saat menatap Hewitt Chen penuh dengan kewaspadaan.

Hewitt Chen melihatnya, hatinya tersentak sejenak, kemudian mengatakan ‘gawat’ di dalam hati.

Gawat, awalnya berpikir ingin mengambil langkah pertama, tidak disangka malah membuat gadis itu menjadi semakin waspada padanya.

“Hewitt, tahu malu sedikitlah kamu......” Saat ini Luwis Zhao dan yang lainnya juga mendekat, lalu berujar pada gadis imut itu, “Chyntia, jangan takut. Dia hanya bercanda denganmu, sebenarnya dia sangat penurut.”

Hewitt Chen yang mendengar hal ini seketika merasa tidak senang, “Kamu yang penurut, semua keluargamu yang penurut!”

Atas dasar apa Luwis Zhao mengatakan dirinya penurut?

Mengenai Tania Li, bukan pertama kalinya dia bertemu dengan Hewitt Chen dan yang lainnya, tapi teman-teman sekamar Tania Li adalah pertama kali bertemu dengan mereka.

“Uhuk, Bos, apa kamu tidak memperkenalkannya pada kami?” ucap Wiliam Lin sambil tersenyum dan berjalan mendekat.

Hewitt Chen kembali berucap, “Perkenalkan nanti saja, kita pergi cari tempat makan dulu. Nanti malam kita masih harus menemani Wiliam untuk minum. Bagaimanapun baru putus cinta, jadi belum bisa melupakannya. Aish, mungkin masih mengenang mantan kekasihnya itu.”

Wajah Wiliam Lin langsung pucat. Sialan, apa kamu sedang menghalangiku? Sengaja memberi tahu mereka kalau aku baru putus cinta dan tidak cocok untuk berpacaran?

Sialan!

Saat ini, Wiliam Lin tiba-tiba merasa Hewitt Chen yang dulu anjing penjilat ini sangat menggemaskan......

“Oh iya, sebelumnya saat kita di atas, kita melihat ada banyak orang juga Yuna, apa yang terjadi?” tanya Tania Li.

“Tidak apa-apa, hanya menangis ingin mengejarku, lalu aku menolaknya.” Hewitt Chen berujar, “Kita harus berhati-hati mengenai perasaan, aku bukan orang yang sembarangan. Aku lebih menyukai gadis polos yang menggemaskan.”

Tatapan Tania Li terlihat aneh, merasa ada yang aneh. Bukankah Hewitt Chen adalah anjing penjilat Yuna Zhao? Ditambah lagi, walaupun dirinya jarang bertemu dengan Hewitt Chen, tapi dia tahu karakternya itu sangat penurut dan kaku. Dirinya selalu di depan Luwis Zhao memanggilnya Hewitt Bodoh. Kenapa sekarang...... karakternya menjadi berubah?!

“Aku sudah memesan restoran, ayo kita ke sana,” ucap Luwis Zhao yang ada di samping.

”Hmm.”

Sekelompok orang itu berjalan keluar dari sekolah, para pria berjalan di depan dan para gadis berjalan di belakang, semuanya saling berbisik.

“Bos, yang imut itu siapa namanya?” tanya Wiliam Lin.

“Namanya Kakak Ipar,” jawab Hewitt Chen dengan cepat.

Wiliam Lin kembali tidak menggubrisnya.

“Chyntia Dong. Hewitt, sebelumnya aku bilang ingin memperkanlkan seorang gadis padamu, itu dia,” kata Luwis Zhao pada Hewitt Chen.

“Lupakan saja Hewitt, menurutku levelnya tidak setara, lebih baik aku saja yang mencobanya,” ucap Wiliam Lin.

“Kakak-kakak, aku ini sudah berusia 20 tahun, belum pernah memiliki kekasih, berikanlah aku kesempatan!” ucap Steven dengan menyedihkan.

Hewitt Chen tertawa berucap, “Apa kamu tidak dengar apa kata Bos? Dia berencana untuk mengenalkannya padaku.”

“Kalau begitu, ayo kita tunjukkan kehebatan masing-masing,” ucap Wiliam Lin dengan tidak terima.

Hewitt Chen melirik sejenak ke belakang, tiba-tiba berdehem dan berkata dengan keras, “Omong kosong apa yang kalian bertiga katakan? Malang! Jalang! Kotor! Selalu saja membicarakan tubuh wanita! Bagaimana bisa aku satu kamar dengan kalian? Kalian tidak pantas berteman denganku!”

Selesai berkata langsung berjalan ke belakang dengan terlihat emosi, “Keterlaluan. Kak Tania, apa yang kalian bicarakan? Tiga pria brengsek itu membuat telingaku gatal, aku tidak tahan.”

Tania Li tertawa dingin, lalu menendangnya dengan pelan.

“Steven mungkin bisa melakukan hal ini, tapi Wiliam dan Luwis bukan orang seperti itu, pergi sana.”

Hewitt Chen hanya bisa kembali lagi ke kelompok pria.

Hmm, setidaknya menyingkirkan Steven lebih dulu, walaupun pria itu tidak menimbulkan ancaman sama sekali untuknya.

“Hewitt, kamu kurang ajar,” ucap Luwis Zhao dengan raut masam.

Wiliam Lin dan Steven terus mengangguk, sebenarnya hati mereka berpikir kenapa tidak melakukan trik itu tadi.

Walaupun pada akhirnya Hewitt Chen kembali lagi, tapi beberapa gadis di belakang itu tertawa. Terlihat jelas perhatian mereka telah tertuju pada Hewitt Chen.

Beberapa saat kemudian, tiba-tiba Luwis Zhao berujar dengan serius, “Hewitt, sekarang kamu terlihat seperti...... pria berengsek.”

Hewitt tidak menjawab, sebaliknya malah bertanya, “Bos, restoran apa yang kamu pesan?”

“Hotpot Chuanyuan yang ada di depan sekolah.”

“Baiklah, aku akan pergi ke sana dulu.”

Selesai berkata, Hewitt Chen langsung pergi dari sana.

“Apa yang ingin dia lakukan?” Luwis Zhao menatap Hewitt Chen yang pergi begitu saja dengan sedikit bingung.

Tiba-tiba Wiliam Lin berkata, “Bos, jujur saja, walaupun pria ini mengambinghitamkanku, tapi aku ingin pindah kembali ke asrama.”

Luwis Zhao sedikit tercengang menatapnya, lalu langsung menepuk pundaknya dengan senang.”

“Kami selalu meninggalkan kasurmu untukmu!”

Wiliam Lin berucap dengan raut masam, “Sejak awal kamu sudah tahu kalau aku akan putus?”

Luwis Zhao terkikik dan tidak mengatakan apa pun lagi.

……

Hotpot Chuanyuan, tergolong restoran yang cukup mewah di area universitas, harganya sedikit lebih mahal dari Haidilao, porsinya pun sedikit, tapi suasananya cukup bagus.

Setelah tiba di restoran, Hewitt Chen mencari pelayan yang ada di sana.

Lalu melaporkan nama dan nomor ponsel Luwis Zhao, setelah itu dirinya di bawah ke sebuah ruangan. Di dalam ruangan, terletak dua meja.

Dia mencari tempat duduk, kemudian meletakkan dua buku Chyntia Dong di sampingnya.

“Nanti saat melihat bukunya, dia pasti akan duduk di sini.” Hewitt Chen membuat perkiraan, “Di sisiku masih ada tiga kursi, Luwis yang traktir, jadi harus duduk di kursi utama yang menghadap ke pintu, di antara aku dan Luwis masih tersisa dua tempat duduk kosong, itu untuk Wiliam dan Steven. Tania duduk di samping Luwis, beberapa gadis juga pasti akan duduk dekat dengannya, kebetulan barisannya ada di tempatku, jadi Chyntia pasti akan duduk di sampingku.”

Kemudian, dia kembali mengeluarkan dua buku dan melihatnya sejenak, yang satu adalah buku “Six Records of a Floating Life” dan yang satu lagi adalah “A Year of No Significance”, di atasnya juga terdapat cap perpustakaan.

”Bepergian membawa dua buku, sepertinya setelah makan akan pergi mengembalikan buku. Setelah makan kebetulan aku akan berpura-pura kebetulan,” guman Hewitt Chen sambil mengusap dagunya.

Melihat buku “Six Records of a Floating Life”, seketika Hewitt Chen tersenyum dan bergumam, “Apa menyukai Ainun Yun? Bagus kalau begitu.”

Walaupun dia belum pernah melihat buku ini, tapi Hewitt Chen yang asli pernah. Berdasarkan penjelasan ingatannya, Ainun Yun di cerita ini disebut gadis terimut sepanjang sejarah.

Hal yang paling mengesankan adalah demi memberikan selir untuk suaminya, Ainun Yun pergi ke berbagai tempat, lalu pada akhirnya direbut lebih dulu oleh orang lain, ini membuat Ainun Yun sangat kesal, merasa dirinya tidak melakukan dengan baik.

Ini adalah panutan......

Orang yang mengatakan dirinya wanita paling imut, tentu saja seorang pria.

Tidak lama kemudian, Luwis Zhao dan yang lainnya datang. Tempat duduk telah diatur, kebetulan seperti yang Hewitt Chen perkirakan.

Chyntia Dong menatap Tania Li meminta bantuan, tapi Tania Li sedang berbincang dengan Luwis Zhao, tidak memperhatikan sama sekali. Pada akhirnya Chyntia Dong melihat sejenak dua buku yang ada di atas meja, lalu hanya bisa duduk di samping Hewitt Chen. Di saat yang sama menggeser kursinya, seperti ingin membuat jarak yang lebih jauh.

Hewitt Chen terlihat tenang, tatapannya melihat lukisan di dinding, seperti sedang menikmati, tapi hatinya sedang memaki.

Gambar apa ini? Hanya asal mencoret?

Luwis Zhao dan yang lainnya sedikit tidak sadar, di saat Hewitt Chen mulai mengajak Chyntia Dong berbincang, mereka langsung kembali tersadar.

Astaga, tempat duduk ini siapa yang mengaturnya?

Beberapa pasang mata itu langsung menatap ke arah Hewitt Chen.

“Chyntia, kamu jurusan mana?”

“Jurusan Sejarah,” ucap Chyntia Dong dengan suara yang sangat pelan, masih merasa sedikit takut. Jika bukan karena teman sekamar Luwis Zhao, mungkin dia tidak ingin menggubrisnya, sebelumnya saat di bawah gedung asrama, Hewitt Chen telah meninggalkan kesan yang buruk untuknya.

Ini bukan orang baik, baru kenal langsung menyentuh sembarangan!

“Jurusan Sejarah?” Hewitt Chen tersenyum kecil, “Kalau begitu apa kamu menyukai Dinasti MIng? Raja yang meninggal di pedesaan, kaisar yang menjaga gerbang negara, heroik sekali.”

Chyntia Dong sedikit tertegun, tatapannya langsung berbinar, “Kamu juga menyukai Dinasti MIng?”

“Benar! Jantoro Zhang si penjahit, Guntoro Qi si pahlawan yang mengalahkan Jepang dari Dinasti Ming, membuatku melihat kekuatan terakhir Dinasti Ming.” Hewitt Chen tersenyum sambil berkata, suaranya terdengar cukup berkarakter.

Chyntia Dong menunjukkan senyumannya, Hewitt Chen merasa sangat senang di dalam hati.

Langkah pertama, menerobos garis pertahanan lawan lebih dulu.

Download APP, continue reading

Chapters

46