Bab 15 Menghabiskan Seumur Hidup Untuk Mengerti

by Robert Lo 10:01,Feb 17,2023

Sebenarnya seberapa besar perubahan seseorang?

Melihat Hewitt Chen yang ternyata bisa membuat Chyntia Dong berbincang dengannya, Luwis Zhao dan Tania Li bertatapan sejenak, lalu tenggelam dalam pikiran emreka.

Mereka berdua cukup mengerti Chyntia Dong, gadis itu lebih tertutup dan pendiam. Walaupun ekonomi keluarganya cukup baik, tapi didikan keluarganya cukup keras, dari kecil hingga besar selalu diatur oleh orang tuanya, mengenai dirinya yang lebih penakut, cukup lemah dalam lingkungan sosial.

“Sebenarnya ini sangat bagus.” Luwis Zhao berucap pelan pada Tania Li, “Sebelumnya aku bahkan khawatir jika mereka berdua benar-benar bersama, pasti akan sangat membosankan.”

Tania Li sedikit kesal dan berkata, “Ucapanmu ini, Chyntia juga belum tentu menyukai Hewitt.”

“Setidaknya harus dicoba dulu!” ucap Luwis Zhao sambil tertawa.

Tania Li menghela napas panjang, tidak mengatakan apa pun lagi.

Setelah berbincang sejenak mengenai Dinasti Ming, Hewitt Chen mengalihkan pembicaraan, mulai membicarakan hal-hal yang disukai perempuan, bahkan termaksud warna lipstik, aroma parfum dan juga beberapa barang bermerek.

“Hewitt, boleh juga kamu. Kamu bahkan mengerti hal ini?” Wiliam Lin sedikit terkejut.

Hewitt Chen berujar dengan raut serius, “Sebagai seorang pria, tentu saja harus mengerti hal ini, jika tidak, nanti setelah punya kekasih, bagaimana memperhatikan dan melindunginya?”

Tidak peduli kelak bisa melakukannya atau tidak, kalimat ini tetap harus diucapkan dengan indah.

Sebenarnya, Hewitt Chen tidak tertarik dengan hal-hal seperti ini, tapi pemilik asli tubuh ini, setiap hari mencari cara untuk menarik hati Yuna Zhao, sering kali mencari tahu apa yang disukai perempuan, hanya saja jarang ditunjukkan pada orang-orang.

Hewitt Chen yang mendapatkan ingatan ini, baru merasa ternyata ini adalah harta karun pria!

Dengan ada hal sebaik ini, jika Hewitt Chen tidak menggunakan sebaik-baiknya, maka sama saja dengan menyia-nyiakan.

Melihat beberapa gadis itu tersenyum dengan lebar, Hewitt Chen yang dikelilingi oleh suara tawa langsung membuka berbagai topik pembicaraan. Steven dan Wiliam Lin bertatapan sejenak, terlihat kepasrahan di dalam tatapan mereka.

Bagaimana bisa menandinginya?

“Hanya bisa menyalahkan diri sendiri yang kurang menggoda,” ucap mereka di dalam hati untuk menghibur diri sendiri.

Selain Tania Li dan Chyntia Dong, dua gadis lainnya bernama Selena Chen dan Yohana Tong.

Sebenarnya Selena Chen lebih ceria, sedangkan Yohana Tong sedikit lebih tertutup, tapi dibandingkan dengan Chyntia Dong, dia jauh lebih baik. Ditambah lagi Hewitt Chen memiliki kemampuan untuk membangun suasana, dia berbincang cukup banyak dengan Selena Chen, bahkan sering kali memuji Selena Chen hingga membuat wanita itu senang dan memutuskan untuk menganggap Hewitt Chen sebagai adiknya.

Sebenarnya Hewitt Chen sendiri tidak memiliki kebiasaan menjadi seorang adik, tapi berbincang sejenak dengan Chyntia Dong, dia bisa menyadari sebenarnya gadis itu sedikit tidak berpendirian, mungkin karena sejak kecil selalu diatur oleh orang tuanya. Mengenai dirinya sekarang yang sudah kuliah dan masih suka menanyakan pendapat teman, selama beberapa teman sekamarnya itu telah membuat keputusan, maka Chyntia Dong pun akan menurutinya.

Seperti inilah caranya mendekati perempuan, menentukan dulu karakternya, kemudian memutuskan rencana dan perlahan-lahan menerapkan cara yang tepat. Gadis yang memiliki rasa iri lebih tinggi, maka bisa mengejar temannya dulu, mungkin dia tidak perlu bertindak sendiri, maka lawan akan berinisiatif untuk melawan.

Ini jugalah alasan dari seringnya “perebutan kekasih” dalam pertemanan.

“Kak Selena, apa kamu tahu takdir apa yang kita miliki?” Hewitt Chen bertanya tiba-tiba.

Selena Chen mengerjapkan mata besarnya, lalu menggelengkan kepala.

“Karena aku merasa ada banyak ciri khas di diir kita.” Hewitt Chen berdeham sejenak dan berkata, “Walaupun kita baru kenal, tapi aku merasa sudah bisa membaca isi hatimu.”

“Kalau begitu coba kamu katakan,” ucap Selena Chen sambil tertawa terbahak-bahak.

“Kak Selena, di luar kamu itu orang yang optimis, kuat di depan teman, suka tertawa, sangat aktif, tapi sebenarnya hatimu yang sedih itu merasa kesepian, mungkin di malam hari suka mendengar lagu melow, lalu suasana hati yang buruk akan keluar begitu saja. Jelas-jelas memiliki hati yang lunak, tapi malah pura-pura kuat, bahkan sering kali merasa sedih di malam hari saat mendengar lagi......”

(Hewitt Chen)的胳膊。
Suara Hewitt Chen seperti sebuah sihir, membuat Selena Chen yang mendengarnya langsung memerah matanya, detik kemudian menarik tangan Hewitt Chen.

“Ba...... bagaimana kamu bisa tahu? Ucapanmu sangat benar!”

Mendengar jawaban Selena Chen, Luwis Zhao dan yang lainnya terihat terkejut.

Astaga, sejak kapan pria ini belajar membaca isi hati orang?

Hewitt Chen hanya mengibaskan tangannya, terlihat tidak peduli, tapi hatinya berpikir, ‘Omong kosong! Bagaimana mungkin salah? Wanita yang menyukai keramaian seeprti ini, terutama di usia seperti ini, pasti merasa dirinya orang yang seperti itu, tidak jauh berbeda dengan zodiak, tanpa sadar memilih untuk berkarakter seperti itu.’

Jika menanyakannya pada Tania Li, mungkin Tania Li juga merasa dirinya orang yang seperti itu.

Jadi harus tahu lawan bicara dengan jelas, jika dia adalah gadis yang sedikit lebih dewasa, maka dia akan merasa dirinya adalah barang second.

“Kalau begitu coba kamu katakan lagi, menurutmu Chyntia itu orang yang seperti apa? Apa kamu merasakannya?”

Ucapan Selena Chen membuat Chyntia Dong juga menjadi tegang. Sepasang matanya menatap Hewitt Chen dengan lembut seperti menunggu jawabannya.

Sebenarnya saat mendengar ucapan Hewitt Chen sebelumnya, dia merasa sepertinya juga memiliki sedikit kesamaan dengan Selena Chen, hanya saja dia tidak yakin.

Sedangkan Hewitt Chen melihat Chyntia Dong sejenak, lalu tersenyum dan berkata dengan serius, “Entahlah, Chyntia adalah gadis yang rumit, untuk saat ini aku masih belum tahu, jadi aku berencana menggunakan seumur hidup untuk mengertinya.”

Sekelompok gadis itu langsung bersorak, wajah Chyntia Dong memerah, seperti belum pernah mengalami hal ini, lalu segera menunduk menatap sepasang sepatu putihnya.

“Tapi, Chyntia adalah gadis terantik yang pernah kulihat, setidaknya bisa berada di urutan kedua,” ucap Hewitt Chen tiba-tiba.

“Lalu siapa yang pertama?” tanya Chyntia Dong, setelah bertanya dirinya langsung merasa canggung, tapi hatinya sangat penasaran.

Hewitt Chen menyunggingkan sudut bibirnya.

Perempuan memang seperti ini.

Cara termudah untuk menarik rasa penasrannya adalah memberitahunya, kamu adalah gadis kedua tercantik yang pernah kutemui, walaupun dia tidak ingin menggubrismu, dia tidak akan bisa tahan untuk bertanya siapa yang pertama.

“Soal ini...... Kapan-kapan aku akan memberitahumu,” ucap Hewitt Chen dengan pelan.

Sebenarnya pertanyaan ini bahkan tidak memiliki jawaban, itu hanya untuk memancing rasa penasarannya agar bisa satu langkah lebih dekat.

Tahap pertama menggoda perempuan, melucuti senjata pertahanannya.

Langkah kedua, masuk ke dalam hatinya.

Wiliam Lin melihat sejenak raut Chyntia Dong yang penasaran, lalu menghela napas panjang.

Pertarungan kali ini, dirinya telah kalah telak dari Hewitt Chen!

Anjing penjilat ini, sejak kapan berubah menjadi pandai merayu seperti ini?

Saat ini, sekelompok orang kembali masuk ke dalam ruangan, lalu berjalan ke satu meja yang lain.

Saat ini kebetulan restoran Hotpot Chuanyuan sedang ramai, tentu saja tidak akan mengosongkan tempat duduk, saat memesan tempat, Luwis Zhao sudah mengetahui hal ini.

Namun yang tidak mereka sangka adalah melihat seseorang yang familiar di tengah kerumunan itu.

Di saat semua orang masuk ke dalam, seketika wajah Wiliam Lin langsung menjadi pucat, bibirnya terlihat bergetar pelan dan terus menatap seorang gadis yang mengenakan kemeja putih.

“Catherin, cepatlah kemari, duduk di sampingku. Mereka semua adalah teman baikku, setelah tahu aku berpacaran, mereka terus ribut ingin bertemu denganmu,” ucap seorang pria sambil tersenyum dan menggandeng gadis berkemeja itu.

Wajah gadis itu terlihat malu, tapi tiba-tiba merasakan sesuatu lalu menoleh dan melihat Wiliam Lin, seketika wajahnya terlihat canggung.

Satu tangan Wiliam Lin mencengkram sumpit dengan erat, tangannya terlihat gemetar.

Di dalam ingatan Hewitt Chen juga ada gadis ini, kebetulan adalah kekasih Wiliam Lin yang pindah bersama dari asrama, Catherine Qiu.

“Bagus sekali, akan semakin ramai.” Hewitt Chen menghela napas panjang, melihat raut Wiliam Lin, dia tahu bahwa Wiliam Lin masih belum bisa merelakannya.

Download APP, continue reading

Chapters

46