Bab 16 Memberikan Serangan!

by Robert Lo 10:01,Feb 17,2023
Setelah orang-orang itu duduk, Wiliam Lin tersengal-sengal.

"Sialan......"

"Kenapa? Luwis Zhao menepuk bahunya, "Tidak apa-apa, semuanya akan berlalu."

"Berlalu apanya! Kemarin baru putus, hari ini sudah sama yang baru?" Wiliam Lin berkata dengan mata merah.

Sekarang matanya merah, sudah pasti bukan karena ingin menangis, tapi karena marah.

Sebenarnya Hewitt Chen lumayan bingung, lagian sudah putus, dia mencari pacar lebih cepat, ini juga bukan apa-apa kan?

Meskipun dia berpikir begini, tapi Hewitt Chen tidak mengatakannya, setiap orang ada pemikirannya sendiri kan!

Lagi pula, sebenarnya pemikirannya begini karena dia belum mengalaminya, kalau dia yang mengalami ini......

Hm...... Dirinya tidak mengizinkan masalah seperti ini terjadi!

"Eh? Tidak benar." Saat ini, Luwis Zhao yang menatap Catherine Qiu, tiba-tiba berkata dengan suara pelan, "Anak muda itu Wiliam Lin, bukankah dia teman masa kecilmu?"

"Hm?" Hewitt Chen mendengarnya seketika menjadi semangat.

Benarkah ada cerita dramatis?

Meskipun Wiliam Lin tidak berbicara, tapi ekspresi di wajah sudah memberikan jawaban.

Luwis Zhao tidak salah orang.

"Astaga, sialan." Luwis Zhao marah, "Bagaimana kamu bisa menjadi orang seperti ini?"

Dan sekarang, pria yang duduk disamping Catherine Qiu, juga mengetahui Wiliam Lin.

"Eh? Wiliam, kamu juga disini!" Anak muda yang dikatakan Luwis Zhao, melambaikan tangan kepada mereka, wajahnya terdapat senyuman.

Kedua tangan Wiliam Lin terkepal, berdehem dingin.

"Sudahlah, jangan hiraukan dia." Tania Li mengatakan, "Lagian sudah putus, wanita itu terserah dia mau mencari siapa, kalau sekarang kamu berdiri untuk marah, malah terlihat kekanakan."

Wiliam Lin menghela nafas, tatapannya kacau melihat Catherine Qiu, masih menahan untuk tidak bicara.

Hewitt Chen menggelengkan kepala dalam benaknya.

Perkataan Tania Li terdengar masuk akal, tapi kalau dikatakan kepadanya, dia pasti tidak bisa mendengarnya.

Tapi Wiliam Lin disini tidak berbicara, anak muda itu malah berdiri.

Catherine Qiu menggigit bibirnya, menarik lengannya.

"Kita makan dulu saja."

Pria menatapnya dengan dingin, berkata: "Itu adalah teman kecilku, sahabatku, emang kenapa kalau aku kesana untuk mengobrol sebentar?"

Catherine Qiu merasa tertekan, dengan lemah melepaskan baju yang dia tarik.

Tapi setelah itu, pria menariknya berdiri.

"Ayo, ikut aku kesana, temani Wiliam minum."

"Aku tidak......"

Pria tiba-tiba mengulurkan tangan, menarik rambutnya, menjambak dia untuk berdiri.

"Ah!" Catherine Qiu mengeluarkan teriakan kesakitan.

Beberapa orang yang pergi bersama mereka, hanya tertawa senang, tidak merasa terkejut.

"Nathan Li, kamu ngapain?!" Wiliam Lin menepuk meja, berdiri, matanya seperti akan keluar api.

Pria yang bernama Nathan Li, melihat raut wajah Catherine Qiu yang tersiksa, lalu melihat Wiliam Lin, berkata dengan tawa senang : "Wiliam, aku sedang bercanda dengan pacarku, kenapa kamu marah?"

"Apakah kamu seorang pria? Memukul wanita, stres kah?" Wiliam Lin marah.

"Benar, keliatan bukan orang baik." Luwis Zhao sebagai bos, pasti tidak akan membiarkan Wiliam Lin bertarung sendiri.

Nathan Li menarik lengan Catherine Qiu berjalan kedepan, melihat Wiliam Lin yang marah, dimatanya penuh dengan kesombongan, seperti semakin tidak puasnya Wiliam Lin, dia semakin senang.

Segera, tatapannya berputar, saat tatapannya mengarah ke Chyntia Dong, pupilnya mengecil.

“Wah, Wiliam, siapa cewe ini? Kenal darimana? Dulu juga ga kenalin ke aku.”

Hewitt Chen mengangkat kepalanya, melihat dia, tatapannya juga menjadi dingin.

Bodoh.

Cewe yang aku tertarik, kamu juga lihat?

Tapi sama sekali tidak perlu Hewitt Chen bersuara, Wiliam Lin sudah mendorongnya.

Nathan Li tergelincir, tertawa dan berkata: “Wiliam, ngapain?”

“Pergi!” Wiliam Lin berkata dengan wajah dingin, “Kalau ada urusan datang aja ke aku, jangan ganggu temanku.”

Saat ini, pria yang mengikuti Nathan Li juga berdiri, melihat Wiliam Lin dengan licik.

“Sudah, duduklah, Wiliam Lin adalah sahabatku! Kami hanya mengobrol.” Nathan Li mengulurkan tangan, menepuk bahu Wiliam Lin, “Wiliam, kamu jangan banyak berpikir, aku beneran tidak mukul dia, ini hanya pertengkaran kecil kami, kamu ngerti kan?”

Selesai bicara masih menarik rambut Catherine Qiu kedepan.

“Apa aku memukulmu? Hm?”

“Ti...... Tidak.......” Tatapan Catherine Qiu mengarah ke yang lain, sama sekali tidak berani melihat Wiliam Lin.

Nathan Li tertawa dan berkata: “Iya kan, aku sudah bilang ini permainan kecil kami kan, sejujurnya, aku suka suara kesakitannya, hm ...... Apalagi disaat malam hari, hihi......”

Tangan Wiliam Lin terkepal lagi.

“Wiliam, teman sekolahmu ini, sifatnya kasar ya, sudahlah, kalau kalian tidak menerima aku, maka sudahlah! Kita semua sahabat, tidak perlu bertengkar lagi.”

Natahan Li selesai bicara langsung berbalik, semua orang mengira sudah selesai sampai sini, tidak menyangka Nathan Li berhenti lagi, berbalik lagi melihat Wiliam Lin.

Jujur saja, sebelum Wiliam Lin dan Catherine Qiu putus, Nathan Li sudah menikungnya.

Hewitt Chen sangat bingung.

Dua orang ini, ada dendam sebesar apa?

Luwis Zhao juga tidak bisa menahan lagi, berjalan selangkah kedepan, Wiliam Lin tiba-tiba menariknya.

“Jangan......”

“Sialan gini kamu juga bisa tahan?” Luwis Zhao melototinya.

“Latar belakang keluarganya lumayan bagus, lumayan kaya, kalau beneran memukulnya, benar-benar akan rugi.” Wiliam Lin berkata sambil tertawa.

Luwis Zhao sedikit tidak percaya melihat Wiliam Lin.

Tapi kemudian, Wiliam Lin tiba-tiba mengambil botol bir di meja, disaat semuanya tidak menyadarinya, langsung kedepan Nathan Li, memukul kepalanya dengan botol.

Bunyi “Prak”, botol tidak pecah, Nathan Li juga terjatuh.

“Jadi, lebih baik aku sendiri saja yang turun tangan.” Wiliam Lin berkata dengan tawa lebar.

Kebetulan masih muda, jadi langsung saja.

“Sayang sekali, di film semuanya bohong, aku kira botolnya akann pecah.” Wiliam Lin bergumam dengan suara pelan.

Catherine Qiu melototkan matanya, agak tidak percaya melihat Wiiliam Lin.

Wiliam Lin berbalik, melihatnya juga.

“Sayang sekali, gadis yang aku anggap sebagai harta, di dia, kenapa malah jadi begini?” Wiliam Lin tidak mengerti, tatapannya kosong, “Kamu katakan, kenapa ya?”

Catherine Qiu tidak bicara, hanya menunduk, melihat lantai.

“Gadis lugu, asalkan jangan menyesal saja.” Wiliam Lin menarik nafas dalam, tatapannya kembali tenang.

Dan saat ini, beberapa pria yang datang bersama Nathan Li, sudah marah-marah, berjalan ke arah Wiliam Lin.

Luwis Zhao langsung mengambil sebuah kursi, melempar ke arah lawan.

Bunyi “Bruk”, kursi hancur, orang-orang itu juga mundur beberapa langkah.

“Sialan! Kemarilah!” Sepasang mata Luwis Zhao melotot, amarahnya seperti pedang yang tajam.

Tania Li tidak diam saja, mengambil sebuah botol bir, lalu memberikannya kepada Luwis Zhao lagi, satu cowok dan satu cewek saling membelakangi, seperti dua ksatria bersama.

“Kenapa mau kelahi lagi......” Hewitt Chen sangat tidak setuju, dulu saat melawan Jason Wang perlu jarum untuk menusuk nadi lawan, dirinya sekarang......

“Adalah pecundang yang tidak bisa bertarung!

Tiba-tiba, tatapannya mengarah ke Chyntia Dong yang ketakutan, seketika punya ide.

“Kesempatan sudah datang......” Dia segera menarik pergelangan tangan Chyntia Dong, menghibur gadis yang ketakutan, “Jangan takut, biar aku yang melindungimu! Bos, Steven, cepat! Cepat bertarung untukku!”

Download APP, continue reading

Chapters

46