Bab 44 Pernahkah Kamu Memikirkan Konsekuensinya

by Sisca 10:41,Nov 30,2021
“Hadap ke sini,” ujar Ryan Ding.

Windy Yuan meletakkan dagu di tempat tidur. Di tengah tersenyum, air matanya mengalir lagi. “Selamat kembali dari kematian.”

“Bukankah kamu mengharapkan aku mati?” Ryan Ding melihat wajah Windy Yuan yang babak belur. Dahinya lebam, matanya bengkak, air mata membasahi wajahnya yang kotor dan meninggalkan dua garis putih.

Sungguh tidak dapat dibayangkan mereka berdua berada dalam situasi sengit pada beberapa hari yang lalu.

“Iya,...

Download APP, continue reading

Chapters

50