Bab 2 Aku Tidak Menginginkanmu (2)
by Mecy
09:46,Dec 06,2019
Seketika seisi ruangan itu menjadi sangat hening, hening hingga aku pun dapat mendengar suara manja Elisa Li yang sedang berbicara padanya, “Reza, temanku bilang kemarin dia melihat Sisca dan pria lain sehari semalaman di dalam hotel, masalah ini sebenarnya aku tidak ingin memberitahumu, tidak ingin membuat hatimu menjadi sakit, tapi aku tidak ingin menutup-nutupi suatu hal darimu, aku juga tidak ingin kamu ditipu olehnya.”
Hee, temannya melihatku masuk ke dalam hotel? Melihatku dan menunggu selama sehari semalaman, menunggu sampai aku keluar dari dalam, dia baru pergi dari hotel?
Berarti temannya itu benar-benar santai, ternyata menghabiskan banyak waktu untuk membuntutiku, kemungkinan besar Reza Wu akan percaya kata-katanya!
Reza yang terbakar emosinya itu langsung membanting hpnya, tepi matanya memerah melihat ke arahku, seperti sedang menunggu penjelasan dariku.
Aku hanya tersenyum, dan bertanya, “Kamu percaya dia?”
Dia seketika menghirup rokoknya, dan berkata, “Kenapa tidak percaya?”
“Reza, kalau aku bilang ini adalah rencananya, apa kamu percaya?”
“Percaya, tapi masalah kamu berselingkuh itu adalah hal nyata.”
Yang paling utama bukanlah siapa yang merencanakan ini, tapi dia telah mengakui bahwa aku berselingkuh, aku memegang kedua kakiku yang sakit, dan berdiri, “Reza, kita cerai saja, warisan ini........ kita bagi 2.”
Dia adalah orang yang keras kepala, aku tidak ingin berdebat dengannya
“Mimpi kamu!” Reza Wu membuang puntung rokok yang ada di jemarinya dan mendorongku ke lantai, dan menendang tubuhku lalu berkata, “Sisca, kalau mau cerai juga aku yang memutuskan, bukan kamu!”
Dia mulai melucuti pakaianku dan memeriksa tubuhku seperti memeriksa apa saja, aku segera menangkap tangannya dan menampar wajahnya.
Dia termenung sejenak, dan dia membalas menampar wajahku dua kali, aku mengulurkan tanganku dan mengusap bekas darah yang berada di sudut bibir dan sedikit ternganga.
Dalam hatiku aku merasa sangatlah lucu.
Dulu pertama kali ibuku merasa dia tidak terlalu buruk, dia juga bersikap lembut padaku, paling tidak selama 2 tahun pacaran, dia benar-benar sangat lembut terhadapku.
Tapi yang paling tidak disangka adalah telah menikah selama setengah tahun, dia malah seperti berubah orang, pergi pagi pulang malam bahkan kadang dia tanpa pamit tidak pulang ke rumah.
Dulu aku merasa ini semua tidak masalah, karena pada awal menikah, aku sangat percaya padanya, tapi aku benar-benar tidak menyangka dia malah berbuat hal yang begitu menjijikkan seperti ini.
Reza Wu melucuti pakaian yang aku kenakan, melihat bekas yang ada di tubuhku dia langsung menendang dadaku, dengan keganasan dia memakiku pelacur.
Aku berbaring di lantai tanpa bergerak sedikit pun, aku mengeluarkan air mata tanpa suara sedikit pun, dalam hatiku aku merasa sangat sakit dan tidak tau harus berbuat apa.
Dia seperti sedang melontarkan segala amarahnya, dia menendangku terus-menerus, kata-kata makian keluar dari dalam mulutnya tanpa henti, akhirnya sebuah tamparan melayang ke wajahku.
Pria yang barusan memohonku untuk tidak bercerai, seketika dia seperti berubah orang lain, dia terus-menerus menganiayaku.
Setelah Reza Wu memukulku, seketika dia tersadar kembali dan langsung memeluk tubuhku, dengan terputus-putus dia berkata, “Sisca, maaf, aku barusan terlalu terburu-buru, apa kamu merasa kesakitan?”
Sakit atau tidak? Sakit sekali.
Aku mengeluarkan semua tenaga yang ada dalam tubuhku dan mendorongnya kuat-kuat, dengan perlahan aku bangkit dan dengan terpincang-pincang aku berjalan masuk ke dalam kamar.
Dari dalam lemari, aku mengambil sepotong baju dan mengenakannya, aku membawa kartu ATM dan kartu identitasku lalu meninggalkan tempat ini.
Reza Wu mengikutiku hingga ke lift, dengan tubuh yang lemas aku bersandar pada dinding lift, aku menggelengkan kepala dan berkata padanya, “Reza, siap-siap bercerailah.”
Masalah sampai seperti ini, tentu saja harus bercerai.
Reza akhirnya menyerah, dia tidak mengikutiku lagi.
Dengan jalan sempoyongan aku meninggalkan tempat ini, tetangga yang melihat bekas luka di wajahku merasa berempati dan bertanya padaku, aku tidak menggubris dan langsung meninggalkan mereka, aku berdiri di samping jalan raya dengan perasaan yang tidak tau harus berbuat apa.
Mobil yang berlalu-lalang tidak ada satupun yang berhenti dan mempedulikan aku, dalam hatiku semakin lama semakin merasa sakit, rasa sakit ini adalah Reza Wu yang memberikannya padaku, dan juga Elisa Li yang memberikannya padaku, juga pernikahan kita yang memberiku, aku pernah bangga terhadap suamiku, tapi sekarang, dia menjadi makanan anjing, kebaikan dan tubuhnya telah menjadi makanan anjing!
Pernikahan kita ini juga telah berakhir di ujung jalan!
Hee, temannya melihatku masuk ke dalam hotel? Melihatku dan menunggu selama sehari semalaman, menunggu sampai aku keluar dari dalam, dia baru pergi dari hotel?
Berarti temannya itu benar-benar santai, ternyata menghabiskan banyak waktu untuk membuntutiku, kemungkinan besar Reza Wu akan percaya kata-katanya!
Reza yang terbakar emosinya itu langsung membanting hpnya, tepi matanya memerah melihat ke arahku, seperti sedang menunggu penjelasan dariku.
Aku hanya tersenyum, dan bertanya, “Kamu percaya dia?”
Dia seketika menghirup rokoknya, dan berkata, “Kenapa tidak percaya?”
“Reza, kalau aku bilang ini adalah rencananya, apa kamu percaya?”
“Percaya, tapi masalah kamu berselingkuh itu adalah hal nyata.”
Yang paling utama bukanlah siapa yang merencanakan ini, tapi dia telah mengakui bahwa aku berselingkuh, aku memegang kedua kakiku yang sakit, dan berdiri, “Reza, kita cerai saja, warisan ini........ kita bagi 2.”
Dia adalah orang yang keras kepala, aku tidak ingin berdebat dengannya
“Mimpi kamu!” Reza Wu membuang puntung rokok yang ada di jemarinya dan mendorongku ke lantai, dan menendang tubuhku lalu berkata, “Sisca, kalau mau cerai juga aku yang memutuskan, bukan kamu!”
Dia mulai melucuti pakaianku dan memeriksa tubuhku seperti memeriksa apa saja, aku segera menangkap tangannya dan menampar wajahnya.
Dia termenung sejenak, dan dia membalas menampar wajahku dua kali, aku mengulurkan tanganku dan mengusap bekas darah yang berada di sudut bibir dan sedikit ternganga.
Dalam hatiku aku merasa sangatlah lucu.
Dulu pertama kali ibuku merasa dia tidak terlalu buruk, dia juga bersikap lembut padaku, paling tidak selama 2 tahun pacaran, dia benar-benar sangat lembut terhadapku.
Tapi yang paling tidak disangka adalah telah menikah selama setengah tahun, dia malah seperti berubah orang, pergi pagi pulang malam bahkan kadang dia tanpa pamit tidak pulang ke rumah.
Dulu aku merasa ini semua tidak masalah, karena pada awal menikah, aku sangat percaya padanya, tapi aku benar-benar tidak menyangka dia malah berbuat hal yang begitu menjijikkan seperti ini.
Reza Wu melucuti pakaian yang aku kenakan, melihat bekas yang ada di tubuhku dia langsung menendang dadaku, dengan keganasan dia memakiku pelacur.
Aku berbaring di lantai tanpa bergerak sedikit pun, aku mengeluarkan air mata tanpa suara sedikit pun, dalam hatiku aku merasa sangat sakit dan tidak tau harus berbuat apa.
Dia seperti sedang melontarkan segala amarahnya, dia menendangku terus-menerus, kata-kata makian keluar dari dalam mulutnya tanpa henti, akhirnya sebuah tamparan melayang ke wajahku.
Pria yang barusan memohonku untuk tidak bercerai, seketika dia seperti berubah orang lain, dia terus-menerus menganiayaku.
Setelah Reza Wu memukulku, seketika dia tersadar kembali dan langsung memeluk tubuhku, dengan terputus-putus dia berkata, “Sisca, maaf, aku barusan terlalu terburu-buru, apa kamu merasa kesakitan?”
Sakit atau tidak? Sakit sekali.
Aku mengeluarkan semua tenaga yang ada dalam tubuhku dan mendorongnya kuat-kuat, dengan perlahan aku bangkit dan dengan terpincang-pincang aku berjalan masuk ke dalam kamar.
Dari dalam lemari, aku mengambil sepotong baju dan mengenakannya, aku membawa kartu ATM dan kartu identitasku lalu meninggalkan tempat ini.
Reza Wu mengikutiku hingga ke lift, dengan tubuh yang lemas aku bersandar pada dinding lift, aku menggelengkan kepala dan berkata padanya, “Reza, siap-siap bercerailah.”
Masalah sampai seperti ini, tentu saja harus bercerai.
Reza akhirnya menyerah, dia tidak mengikutiku lagi.
Dengan jalan sempoyongan aku meninggalkan tempat ini, tetangga yang melihat bekas luka di wajahku merasa berempati dan bertanya padaku, aku tidak menggubris dan langsung meninggalkan mereka, aku berdiri di samping jalan raya dengan perasaan yang tidak tau harus berbuat apa.
Mobil yang berlalu-lalang tidak ada satupun yang berhenti dan mempedulikan aku, dalam hatiku semakin lama semakin merasa sakit, rasa sakit ini adalah Reza Wu yang memberikannya padaku, dan juga Elisa Li yang memberikannya padaku, juga pernikahan kita yang memberiku, aku pernah bangga terhadap suamiku, tapi sekarang, dia menjadi makanan anjing, kebaikan dan tubuhnya telah menjadi makanan anjing!
Pernikahan kita ini juga telah berakhir di ujung jalan!
Xi'an Perfect Planet Internet Technology Co., Ltd. (西安完美星球网络科技有限公司) © 2020 www.readmeapps.com All rights reserved