Bab 7 Andre Duan Adalah Seorang Utusan Dari Langit

by Mecy 09:47,Dec 06,2019
Christin Chen membuka pintu dan masuk ke dalam, terlihat ibuku sedang duduk di sofa dan menyuruh ayahnya untuk memukul-mukul punggungnya, Christin segera mengeluarkan suara kesal, lalu masuk ke dalam kamarnya.
Suara pintu tertutup itu sangat keras.
Ibuku melotot pada ayah tiriku, dan dengan nada protes, berkata padanya, “Liat anak perempuanmu itu, aku berbuat salah apa lagi sehingga membuatnya tidak suka?”
“Christin hanyalah seorang anak kecil.”
Dengan kesal ibuku melihat ke arahku ingin berkata sesuatu padaku, aku segera membalikkan badan dan masuk ke kamar.
Setelah kembali ke kamar, aku teringat perkataan Andre kepadaku, tapi mau bagaimanapun, aku tau, aku dan dia tidak mungkin.
Andre Duan adalah seseorang dari langit, sedangkan aku hidup di alam yang sederhana.
Aku tidak tau dia berkata seperti ini darimana asalnya pertimbangan itu, tapi aku tau dia tidak mencintaiku.
Mengatakan untuk menjadi wanitanya, mungkin hanyalah untuk kesenangan semata.
Hanya sebuah permainan orang kaya.
Dia dapat bermain permainan ini, sedangkan aku harus memenangkannya!
Saat aku memikirkan hal ini, hpku tiba-tiba berdering.
Aku melihat layar hpku, dan tertampil nama Reza Wu, melihat nama itu aku merasa sangat jijik.
Teringat pula perbuatannya yang hari ini membantu Elisa Li, membuatku semakin jijik padanya.
Aku langsung menolak panggilannya, setelah 2 menit berlalu dia menelponku lagi.
Hpku terus berdering, dengan rasa yang kesal, aku mengangkat panggilannya, “Reza lebih baik kamu katakan ada masalah apa?”
“Aku menyetujui kita bercerai, aku juga menyetujui membagi harta ini menjadi 2.”Suara Reza terdengar sangat lembut dan menahan rasa tertekan, “Sisca, aku mencintaimu, tapi kamu malah memaksaku terus-menerus.”
Hee, aku memaksanya?
Aku mengerutkan dahi, meskipun dalam hatiku aku juga merasa sedih, namun aku tetap tegar berkata padanya, “Reza, besok kita pergi mengurus surat perceraian.”
Reza terdiam sejenak, lalu berkata, “Sisca, sekarang kamu pulang ke rumah, ada sesuatu tentang urusan harta yang harus aku perbincangkan padamu.”
Reza Wu telah menyetujui perceraian kami, sehingga aku pun tidak merasa keanehan sedikitpun, aku langsung memanggil taksi menuju kesana, saat memasuki lift, hatiku terasa sangatlah sesak.
Kemarin aku meninggalkan tempat ini dengan penuh rasa memar, tapi sekarang memarku sudah tidak terlalu kelihatan lagi.
Dan ini semua adalah Reza Wu yang memberikannya padaku.
Aku mengenalnya telah beberapa tahun, dia selalu membangga-banggakan aku, meskipun setelah menikah, dia mempunyai kebiasaan pulang pagi pergi malam, sikapnya terhadapku juga dapat dilihat semua orang.
Sekarang dipikir-pikir sangatlah lucu!
Karena sebelum menikah dia berselingkuh, hatinya sekarang merasa sangat bersalah, oleh karena itu setelah menikah dia menyayangiku dengan segenap hatinya.
Semua salahku sendiri, selama ini tidak menyadari akan adanya hal yang ganjal.
Setelah keluar dari lift, aku mengambil kunci yang ada di dalam kantong bajuku, lalu membuka pintu. Saat membuka pintu, terlihat Elisa Li yang sedang tersenyum sinis.
Aku terkejut, tiba-tiba ada seseorang yang memukul kepalaku.
Aku tidak tersadarkan diri, saat aku tersadar kembali, kepalaku sangatlah sakit, aku menundukkan kepala dan melihat diriku tidak mengenakan pakaian selembar kain pun.
Semua perasaan takut dan kesal memenuhi otakku, aku melototkan mataku melihat Elisa Li yang saat itu juga menatapku dengan rasa bangga, “Elisa, apa yang sebenarnya kamu inginkan dariku?”
Tatapan mataku sangatlah tidak beraturan, aku melihat sesosok bayangan yang duduk di sofa membelakanginya, sosok yang dulu sering aku peluk dan tempatku pernah bersandar, tapi saat ini hatiku merasa sangatlah dingin, dengan nada suara yang bergetar, aku bertanya, “Reza, apa yang akan kamu perbuat?”
Saat ini pikiranku penuh dengan rasa cemas, takut, bingung, aku takut sepasang kekasih brengsek ini berbuat hal yang tidak-tidak terhadapku.
Tapi situasiku yang saat ini, tentu saja mereka telah melakukan sesuatu terhadapku.
Aku melingkarkan tubuhku, berusaha untuk menjaga tubuhku sendiri.
Elisa Li menggunakan kakinya menendang-nendang perutku, dan dengan perasaan senang dia berkata, “Reza, kamu bilang dia sudah 2 bulan ini tidak mens, iya kan?”
Aku seketika menengadahkan kepala dan menatap ke arah Elisa Li, Elisa Li berjongkok lalu memukul-mukul wajahku, dengan nada suara yang bangga, dia berkata, “Tidak peduli kamu hamil atau tidak, tapi aku barusan sudah memberimu obat untuk menggugurkan bayi, 2 jam kemudian akan ada hasilnya.”
“Elisa, kamu berani!”
Dengan mata yang memerah, aku memandang Reza Wu, dan dengan sekuat tenaga, aku berkata, “Reza, kita pernah menjadi sepasang suami istri, apa kamu harus melakukannya sampai seperti ini? Haruskah kamu menghancurkan harga diriku di depan selingkuhanmu ini?”
Reza Wu yang membelakangiku akhirnya berdiri, dia menyalakan sepuntung rokok, dan mulai menghisapnya, dengan sikap sombongnya dia berdiri di hadapanku.
Ekspresi tertekannya hanya sebentar saja, kemudian dengan sikap dingin dia berkata, “Sisca, kamu menginginkan bercerai denganku, tapi kamu emosi dan kamu keras kepala, aku tau kamu menginginkan rumah ini, tapi aku tidak akan memberikannya padamu! Terlebih dekat-dekat ini, perusahaan sedang mulai memeriksa, lebih tidak mungkin aku membuat berita yang mengerikan.”
Aku melototinya dan bertanya padanya, “Apa maksudmu?”
“Aku baru saja memotret dirimu, aku tau perbuatanku yang seperti ini benar-benar sampah, tapi Sisca, aku juga tidak memiliki cara lain.”
“Reza, pergi kamu!”
Aku ingin menangis tapi aku tidak berani menangis, disini hanyalah 2 orang yang aku benci, apabila aku menangis hanya membuat mereka menertawakanku.
“Aku lupa memberitahumu, aku hamil.”Elisa Li menggandeng lengan Reza Wu, dia tersenyum dan berkata, “Jadi, anak yang di rahimmu, tidak boleh dipertahankan.”
“Aku juga tidak ingin.”
Kali ini perkataanku terasa sangat pedas.
Ya, memang selama 2 bulan ini aku tidak menstruasi, sebenarnya aku dapat menebak, diriku hamil.
Meskipun ini adalah anak Reza Wu, tapi dia juga adalah anakku, jadi tidak peduli ayahnya seberapa kejam, aku tetap menunggu kelahirannya.
Siapa yang sempat berpikir pria brengsek ini memberitahu semuanya pada Elisa Li?
Dahiku penuh dengan keringat dingin, dengan memegang perutku aku bertanya padanya, “Reza, katakan padaku, apa salah anak ini? Kenapa kamu begitu kejam!”
“Sisca, Elisa juga hamil.”Reza hening sejenak, lalu memadamkan api rokoknya, dan dengan keraguan dia berkata, “Sisca, apabila kamu mempertahankan anak itu, nanti hanya menambah repot saja.”
Elisa Li hamil, jadi dia kekurangan anak!
Aku kesal hingga tersumbat di tenggorokkanku, dan merasa diriku sangatlah tolol, ternyata tanpa pertahanan sedikitpun, aku langsung pergi ke tempat ini.
Terakhir, Elisa Li menendang perutku dan menarik Reza lalu pergi meninggalkanku, aku memegang perutku dan menangis di atas lantai, tidak tau harus berbuat apa.
Rasa sakit, aniaya, semuanya seperti air laut yang menenggelamkan kepalaku, aku menahan semua rasa sakitku dan beranjak berdiri!

Download APP, continue reading

Chapters

514