Bab 12 Andre Duan Menjemputku

by Mecy 09:48,Dec 06,2019
Setelah lewat sekitar 10 menit, polisi sudah melepaskan kami pergi, ketika aku melihat Andre Duan yang berdiri di pintu dengan badannya yang tegap, mataku langsung memerah.
Dia tetap memakai jas tadi pagi, di rambutnya terdapat beberapa saljut putih kecil, di bahunya juga ada beberapa. DIa memiliki alus yang indah, wajah yang tampan terpapar didepanku.
Saat ini, parasnya membuat orang terpukau.
Kedua matanya menatap tubuhku, dan beberapa kata terlontar dari mulutnya, "Dasar bodoh."
Dengan nada yang menyindirku.
Aku tertawa kepadanya, dan aku juga tidak melawannya.
Pagi hari ini kata-kata dia masih terngiang-ngiang di kepalaku, tidak disangka sore harinya aku melakukan kesalahan lagi, jadi intinya memang aku yang terlalu agresif.
Christin Chen terdiam semenjak Andre Duan muncul, menunggu sampai Andre Duan mengantar kita ke kompleks rumah kita, dia baru bersuara: "Sisca, sejak kapan kau punya teman berkualitas tinggi seperti ini?"
"Selalu kenal." Setelah mengatakan kalimat ini, aku melihat Andre Duan secara sadar memengang cincin di tangannya.
"Oh, kalau begitu aku pulang." Setelah Christin Chen pergi, Andre Duan mengendarai mobil untuk kembali ke pusat kota dengan diam, ia tidak bersuara sedikitpun.
Aku berpikir dan berkata: "Terima kasih engkau telah melepaskan kami."
"Untuk apa aku melepaskan kalian?"
Ekspresi Andre Duan terlihat dingin, dia berkata dengan santai: "Sisca, kamu telah berjanji untuk menjadi pacarku."
Iya, dia pintar bisa menduga jawabanku.
Aku berkata iya: "Andre, kita harus bisa saling membantu."
Tapapan Andre Duan jatuh pada depannya, ia mengendarai mobil dengan konsentrasi dan bertanya padaku, "Kapan kamu bercerai?"
Aku menjelaskan berkata: "Reza bilang besok kita ke kantor pengadilan, tetapi soal harta, itu belum jelas pembagiannya, aku rasa kemungkinan untuk cerai akan kecil."
Sebenarnya aku sangat mengkhawatirkan hal pembagian harta ini, saat memikirkannya aku sangat gugup, tapi disaat yang sama aku juga tidak bisa membiarkannya.
Reza pastinya tidak akan memberikannya kepadaku, dan sebaliknya aku juga. Sebenarnya Reza mengambil foto bugilku adalah hal yang melanggar hukum, aku bisa menggunakan alasan ini untuk membuatnya pergi dari rumahku, tetapi aku tidak bisa melakukan hal ini.
Menukar harga diriku dengan harta, terus apa setelah itu? Bisa jadi nanti aku jadi tikus kompleks.
Memungut makanan bekas orang lain.
"Sisca, kamu bercerai dulu." Aku dengan tidak mengerti menatap sisi wajah Andre Duan, ia melihatku, dan menjelaskan: "Masalah harta aku akan membantumu merebutnya, tetapi sekarang aku butuh kamu untuk bercerai dulu."
Aku bertanya: "Kenapa?"
"Apakah kamu ingin aku terus pergi dengan wanita yang sudah menikah?" Andre Duan berkata dengan menyindir, dan memarahiku: "Bodoh."
Aku menatapnya, dan dalam hati berkata bahwa dialah yang bodoh.
Andre Duan membawaku untuk pergi ke kota, saat aku turun dari mobil aku baru sadar dia telah mengganti mobil, Bentley berwarna hitam.
Yang juga harganya bisa beratus-ratus juta.
Dia mengunci mobilnya di garasi, dan mengangkat kepalanya berbicara padaku: "Kedepannya engkau akan tinggal bersamaku disini."
Aku berkata Oh, dan Andre Duan memasukkan kunci mobil kedalam kantongnya dan menggandengku ke dalam lift.
Napas dia sangat tenang.
Apartmen Andre Duan berada di lantai 21.
Ketika ia membuka pintunya aku sangat terkejut, dekorasi yang mewah, dan disetiap sudutnya sangat menakjubkan, dan dulu saat aku berkonsultasi dengan orang interior design saat membangun rumah, chandelier itu harganya beratus-ratus juta!
Aku tidak bisa menahan tetapi memuji: "Andre kamu sungguh kaya."
"Benarkah? Rumah ini adalah milik temanku." Andre Duan melepaskan jas dia dan menaruhnya di sofa, dan juga dasinya."
"Terus mobil mu...."
Tiap hari mobil yang dia ganti-ganti juga punya orang?
Langkah Andre Duan menuju ke salah satu kamar, dia berkata: "Aku baru sampai ke kota ini 3 hari, plat mobil juga butuh waktu setengah bulan untuk dibuat."
Andre Duan berhenti di pintu, dia melihatku dan berkata: "Kamu tidak mungkin pikir aku orang kaya kan?"
Dalam hatiku, dia adalah orang yang kaya melintir.
Aku berkata ya dengan jujur, Andre Duan membuka pintu dan berkata: "Sisca, kalau begitu kamu akan kecewa."
Aku tidak mengerti: "Hm?"
Kenapa aku harus kecewa kalau dia tidak punya uang? Aku bukan ingin uangnya, lagian uang dia bukan uangku!
"Kuberitahu kamu satu rahasia, aku kabur dari rumah, sekarang semua barang ini adalah milik temanku.
Ujung bibirnya tersenyum, dan tertawa pelan, aku terkejut, dan mendengar dia berkata: "Bodoh, masih percaya."
Aku tidak percaya padanya, aku hanya terdiam karena tertawanya, aku bahkan menggeleng untuk mengalihkan tatapanku.
Andre Duan keluar dari kamar setelah 20 menit, dia mengganti jubah handuk berwarna putih, rambutnya yang hitam sedikit basah, menginjak lantai marmer hitamnya.
Aku mengangkat kepalaku melihat dia, dia juga melihatku, tatapannya dalam, dan mengandung perasaan yang tidak kumengerti.
Seperti pertama kali bertemu, di ranjang itu.
Matanya seperti ada gelombang besar, seperti ada sedikit semangat yang terpendam, dan juga kebencian! Betul! Aku menyadarinya.
Melihatnya seperti in iaku bertanya kebingungan, dan dengan gugup aku bertanya: "Kenapa?"
Andre Duan mendengar suaraku langsung memejamkan matanya.
Sekali lagi saat ia membuka matanya terlihat cerah.

Download APP, continue reading

Chapters

514