Bab 1 Kakinya Terasa Lemah
by Chasandra Florence
10:29,Mar 04,2022
Saat Brenda Robero terbangun, seluruh tubuhnya terasa sakit. Terutama bagian selangkangannya. Rasa sakit tersebut membuat dia merasa sangat tidak nyaman.
Rasa sakit itu mengingatkan jika dia telah menikah kemarin.
Dan malam luar biasa yang dilaluinya tadi malam, benar-benar sangat liar…
Mengingat kejadian semalam, keringat menetes di dahinya.
Seluruh tubuh Brenda menjadi panas dan wajahnya segera memerah.
Brenda buru-buru turun dari tempat tidur, tetapi dia tidak menyangka kakinya ternyata sangat lemah, jadi dia langsung jatuh ke lantai dan membuat suara jeritan tajam.
“Ah…!”
Tiba-tiba pintu kamarnya dibuka oleh seorang pria yang hanya menggunakan handuk untuk menutupi bagian bawah tubuhnya. Melihat Brenda tergeletak di lantai dalam keadaan telanjang, pria tersebut sedikit mengernyit. Kemudian dia berjalan mendekat dan menggendong Brenda, lalu meletakkannya di tempat tidur.
Brenda segera menarik selimut untuk menutupi tubuhnya yang polos.
Kemudian Brenda mendongak dengan malu dan hal pertama yang dia lihat adalah otot kuat pria di depannya dan perut six pack yang dia sentuh tadi malam saat mereka sedang bermain.
Lalu Brenda menurunkan pandangannya dan melihat tubuh bagian bawah pria itu yang dililit oleh handuk.
Brenda segera memalingkan wajahnya.
Dia mengangkat matanya dan melihat wajah pria tampan di depannya yang dingin, dengan mata gelap seperti tinta sedang menatap dirinya.
Brenda merasa sedikit malu, meskipun pria di depannya adalah suami barunya, Austin Xavier. Namun mereka baru bertemu 3 kali.
“Kamu keluar saja, kakiku hanya sedikit lemah.”
Setelah mengatakan itu, Brenda merasa lebih malu lagi. Dia seperti melihat senyum di mata Austin, tetapi setelah melihat lebih dekat, itu sepertinya hanya ilusinya sendiri.
Kemudian Austin berkata dengan suara rendah, “Apa kamu yakin?”
“Ya, aku bisa mengurus diriku sendiri.”
Setelah Austin bergumam, “Hmm”, dia berbalik dan meninggalkan kamar.
Brenda merasa malu. Dia memegang wajahnya yang terasa panas dan merah. Setelah menenangkan dirinya untuk sementara waktu, dia perlahan mengambil dan mengenakan pakaiannya.
….
Brenda sedang duduk di meja makan dan memakan sarapan yang dibelikan oleh Austin di luar.
Dia hanya makan dengan diam.
Hingga terdengar suara keras dari pintu, seperti ada banyak orang yang ingin mendobrak pintu.
Tubuh Brenda tiba-tiba menegang saat mendengar seseorang tiba-tiba berteriak di luar.
“Buka pintunya Brenda, buka pintunya untukku.”
Sebelum Brenda menjawab, Austin sudah bangkit dan pergi untuk membuka pintu.
Para pria dan wanita di luar ingin bergegas masuk saat pintu terbuka, tetapi saat melihat mata gelap dan dingin Austin, mereka menyusut.
Benar-benar aneh. Padahal Austin hanya berdiri di ambang pintu tanpa melakukan dan mengatakan apa-apa, namun dia memiliki aura yang sangat kuat hingga membuat semua orang yang berada di luar tidak berani bergerak.
“Ada masalah apa?”
“Kamu…kamu minggir. Aku paman Brenda dan aku lebih tua darimu. Dia bahkan tidak berani melakukan apapun padaku, minggir!!”
Austin tidak mengatakan apa-apa, dia hanya berbalik dan menatap wajah Brenda yang sudah tenang saat ini.
“Biarkan mereka masuk.”
Setelah mendengar ucapan Brenda, Austin menyingkir dan beberapa orang di luar langsung bergegas masuk tanpa melepas sepatu mereka.
Brenda berdiri di tengah ruang tamu. Austin bersandar ke dinding pintu dan meletakkan tangan di dadanya, sambil menatap para penyusup dengan dingin.
“Paman, bibi, sepupu…!”
“Tidak perlu berteriak!”
Samuel Robero menyela dengan keras, “Jaga sopan santunmu!”.
Ekspresi wajah Brenda seketika menjadi ganas dan kejam.
“Kami datang bukan tanpa tujuan, mari kita terus terang. Kamu harus memberi uang pembongkaran dan kami bertiga akan membaginya secara adil. Rumah yang akan dibongkar itu milik nenek, tapi kenapa ibumu mengambil semuanya sendiri? Aku adalah satu-satunya putra di keluarga Robero, jadi harusnya aku yang mendapat bagian terbesar! Selain itu, ibumu adalah seorang wanita yang sudah menikah selama bertahun-tahun dan kami sudah banyak membantunya. Tapi dia mengambil semua untuk dirinya sendiri. Hari ini kamu harus memberikan uang itu.”
“Ya, aku juga punya bagian. Aku juga anggota keluarga Robero.”
Brenda sudah menduga jika mereka akan datang karena uang.
Jika sebelumnya Brenda masih sedikit takut kalau mereka akan membuat masalah. Tapi saat ini dia sudah tidak takut lagi.
Brenda hanya menunjukkan wajah dingin dan kejamnya.
“Aku tidak punya uang. Aku akan meladeni jika kalian mau membuat masalah. Aku bahkan tidak takut jika harus melawan gugatan. Kalian tidak akan mendapat sepeserpun.”
“Kamu gadis berengsek!”
Ariel Robero dan Samuel Robero merasa sangat marah. Mereka melangkah maju untuk menyerang Brenda. Tetapi dalam sekejap pergelangan tangan mereka digenggam dengan kuat, hingga membuat mereka menjerit kesakitan.
“Ahh….”
Mata gelap dan dingin Austin menatap semua orang yang ingin maju untuk membantu.
“Sekarang Brenda adalah istriku dan aku juga punya bagian dari propertinya. Kalian pikir aku akan berbagi properti dengan kalian semua?”
Austin mengatakan itu dengan sangat dingin dan kejam.
Semua orang termasuk Brenda juga bisa merasakan peringatannya yang dingin hingga bisa membekukkan darah semua orang yang ada di sana.
Rasa sakit itu mengingatkan jika dia telah menikah kemarin.
Dan malam luar biasa yang dilaluinya tadi malam, benar-benar sangat liar…
Mengingat kejadian semalam, keringat menetes di dahinya.
Seluruh tubuh Brenda menjadi panas dan wajahnya segera memerah.
Brenda buru-buru turun dari tempat tidur, tetapi dia tidak menyangka kakinya ternyata sangat lemah, jadi dia langsung jatuh ke lantai dan membuat suara jeritan tajam.
“Ah…!”
Tiba-tiba pintu kamarnya dibuka oleh seorang pria yang hanya menggunakan handuk untuk menutupi bagian bawah tubuhnya. Melihat Brenda tergeletak di lantai dalam keadaan telanjang, pria tersebut sedikit mengernyit. Kemudian dia berjalan mendekat dan menggendong Brenda, lalu meletakkannya di tempat tidur.
Brenda segera menarik selimut untuk menutupi tubuhnya yang polos.
Kemudian Brenda mendongak dengan malu dan hal pertama yang dia lihat adalah otot kuat pria di depannya dan perut six pack yang dia sentuh tadi malam saat mereka sedang bermain.
Lalu Brenda menurunkan pandangannya dan melihat tubuh bagian bawah pria itu yang dililit oleh handuk.
Brenda segera memalingkan wajahnya.
Dia mengangkat matanya dan melihat wajah pria tampan di depannya yang dingin, dengan mata gelap seperti tinta sedang menatap dirinya.
Brenda merasa sedikit malu, meskipun pria di depannya adalah suami barunya, Austin Xavier. Namun mereka baru bertemu 3 kali.
“Kamu keluar saja, kakiku hanya sedikit lemah.”
Setelah mengatakan itu, Brenda merasa lebih malu lagi. Dia seperti melihat senyum di mata Austin, tetapi setelah melihat lebih dekat, itu sepertinya hanya ilusinya sendiri.
Kemudian Austin berkata dengan suara rendah, “Apa kamu yakin?”
“Ya, aku bisa mengurus diriku sendiri.”
Setelah Austin bergumam, “Hmm”, dia berbalik dan meninggalkan kamar.
Brenda merasa malu. Dia memegang wajahnya yang terasa panas dan merah. Setelah menenangkan dirinya untuk sementara waktu, dia perlahan mengambil dan mengenakan pakaiannya.
….
Brenda sedang duduk di meja makan dan memakan sarapan yang dibelikan oleh Austin di luar.
Dia hanya makan dengan diam.
Hingga terdengar suara keras dari pintu, seperti ada banyak orang yang ingin mendobrak pintu.
Tubuh Brenda tiba-tiba menegang saat mendengar seseorang tiba-tiba berteriak di luar.
“Buka pintunya Brenda, buka pintunya untukku.”
Sebelum Brenda menjawab, Austin sudah bangkit dan pergi untuk membuka pintu.
Para pria dan wanita di luar ingin bergegas masuk saat pintu terbuka, tetapi saat melihat mata gelap dan dingin Austin, mereka menyusut.
Benar-benar aneh. Padahal Austin hanya berdiri di ambang pintu tanpa melakukan dan mengatakan apa-apa, namun dia memiliki aura yang sangat kuat hingga membuat semua orang yang berada di luar tidak berani bergerak.
“Ada masalah apa?”
“Kamu…kamu minggir. Aku paman Brenda dan aku lebih tua darimu. Dia bahkan tidak berani melakukan apapun padaku, minggir!!”
Austin tidak mengatakan apa-apa, dia hanya berbalik dan menatap wajah Brenda yang sudah tenang saat ini.
“Biarkan mereka masuk.”
Setelah mendengar ucapan Brenda, Austin menyingkir dan beberapa orang di luar langsung bergegas masuk tanpa melepas sepatu mereka.
Brenda berdiri di tengah ruang tamu. Austin bersandar ke dinding pintu dan meletakkan tangan di dadanya, sambil menatap para penyusup dengan dingin.
“Paman, bibi, sepupu…!”
“Tidak perlu berteriak!”
Samuel Robero menyela dengan keras, “Jaga sopan santunmu!”.
Ekspresi wajah Brenda seketika menjadi ganas dan kejam.
“Kami datang bukan tanpa tujuan, mari kita terus terang. Kamu harus memberi uang pembongkaran dan kami bertiga akan membaginya secara adil. Rumah yang akan dibongkar itu milik nenek, tapi kenapa ibumu mengambil semuanya sendiri? Aku adalah satu-satunya putra di keluarga Robero, jadi harusnya aku yang mendapat bagian terbesar! Selain itu, ibumu adalah seorang wanita yang sudah menikah selama bertahun-tahun dan kami sudah banyak membantunya. Tapi dia mengambil semua untuk dirinya sendiri. Hari ini kamu harus memberikan uang itu.”
“Ya, aku juga punya bagian. Aku juga anggota keluarga Robero.”
Brenda sudah menduga jika mereka akan datang karena uang.
Jika sebelumnya Brenda masih sedikit takut kalau mereka akan membuat masalah. Tapi saat ini dia sudah tidak takut lagi.
Brenda hanya menunjukkan wajah dingin dan kejamnya.
“Aku tidak punya uang. Aku akan meladeni jika kalian mau membuat masalah. Aku bahkan tidak takut jika harus melawan gugatan. Kalian tidak akan mendapat sepeserpun.”
“Kamu gadis berengsek!”
Ariel Robero dan Samuel Robero merasa sangat marah. Mereka melangkah maju untuk menyerang Brenda. Tetapi dalam sekejap pergelangan tangan mereka digenggam dengan kuat, hingga membuat mereka menjerit kesakitan.
“Ahh….”
Mata gelap dan dingin Austin menatap semua orang yang ingin maju untuk membantu.
“Sekarang Brenda adalah istriku dan aku juga punya bagian dari propertinya. Kalian pikir aku akan berbagi properti dengan kalian semua?”
Austin mengatakan itu dengan sangat dingin dan kejam.
Semua orang termasuk Brenda juga bisa merasakan peringatannya yang dingin hingga bisa membekukkan darah semua orang yang ada di sana.
Xi'an Perfect Planet Internet Technology Co., Ltd. (西安完美星球网络科技有限公司) © 2020 www.readmeapps.com All rights reserved