Bab 14 Jenius Saja Belum Cukup

by Leong Sanchez 17:09,Apr 22,2021
Elena menenangkan dirinya dan segera memberi tahu Davion secara singkat tentang pembangungan perumahan dan pembongkaran panti asuhan, perusahaan pihak lain jauh lebih kuat daripada perusahaan Elena, hanya sebagai perusahaan kelas dua di Kota Bestheda, jika Keluarga Riden menginginkan panti asuhan ini, Elena jelas tidak bisa berbuat apa-apa.

Begitu Elena selesai berbicara, dia melihat Davion berjongkok di depannya dan sedang menggambar sesuatu di tanah dengan tangannya, pandangan Elena tertutup oleh punggung Davion, ketika Elena berjalan berkeliling untuk melihat, mulut kecilnya tiba-tiba terbuka lebar.

Selagi dia bicara, Davion sudah menggambar seluruh daerah di sekitar panti asuhan ini, sangat detail sampai dengan tembok-tembok yang mengelilingi daerah sekitar, jalan besar dan jalan kecil yang ada di sekitar sini, rute bus berkendara, juga jalan untuk keluar dari daerah ini!

Bahkan jika seseorang sudah tinggal di tempat yang sama selama beberapa dekade, dia tidak akan bisa menggambar denah jalan sampai sedetail ini, bahkan menggambarkan daerah tetangga sekitar saja sudah cukup sulit untuk diingat.

Elena bertanya-tanya dalam hatinya bagaimana dia bisa melakukannya!

Davion baru saja selesai menggambar saat ini, melempar batu di tangannya dengan santai, seolah-olah hanya melakukan hal yang sangat biasa, "Nona Elena, kamu bilang bahwa perusahaan kamu bergerak di bidang perdagangan kan?"

“Betul.” Elena mengangguk dengan lembut.

Davion bangkit dan melihat ke arah Elena, jarak antara dia dan Elena hanya sekitar 20 sentimeter pada saat ini, keduanya bisa merasakan nafas satu sama lain.

Hati Elena sudah sangat berdebar-debar saat ini, rona merah mempesona sudah sangat terlihat di wajahnya.

Davion tersenyum kecil dan mengulurkan dua jarinya "Sekarang ada dua cara untukmu untuk menyelesaikan masalah ini, satu cara yang lembut untuk menghentikan orang-orang tadi menghancurkan panti asuhan ini, satunya lagi, tergantung ambisimu."

“Apa itu?” Elena langsung bertanya.

"Sebelum pembongkaran resmi panti asuhan disetujui, kamu harus mengambil alih perusahaan orang-orang ini, dengan kata lain, kamu harus melakukan ini dalam tiga hari!"

“Hahh!” Elena membuka lebar matanya.

"Aku akan memberi tahu kamu rencana spesifiknya, lihat denah yang kubuat ini." Davion menunjuk ke apa yang baru saja dia gambar di tanah dan memberi tahu Elena "Di Kota Bestheda sekarang, 99% dari harga rumah ada di sini meningkatnya pesat, orang-orang tadi memilih tempat ini sebagai lokasi pembangunan perumahan, namun berdasarkan pengumuman resmi dari pemerintah yang biasa di jelaskan di akhir tahun, jika tidak ada masalah apapun, pemerintah pasti akan menyetujui pembangungan tersebut akhir tahun ini."

"Kenapa?" Elena bertanya dengan keraguan di wajahnya, hasil pemilihan dari pemerintah resmi biasanya selalu sangat rahasia, bahkan orang dalam pun tidak bisa 100% yakin sebelum dokumen di setujui.

"Lihat." Tangan Davion menunjuk ke tiga tempat di denah yang dibuatnya "Lokasi geografis Kota Bestheda adalah pegunungan di daerah barat laut dan timur laut adalah kawasan industri, tiga di antaranya dibangun tahun ini, kedua arah ini masih belum resmi dan belum jelas akan berkembang, arah barat daya sudah tidak bisa dibuat apa-apa karena sudah di pegang oleh Perusahaan Floria tahun ini, arah tenggara ini adalah satu-satunya yang bisa dikembangkan."

Elena langsung menyadarinya "Jadi maksudmu, aku harus bersaing dengan mereka untuk mendapatkan daerah yang bisa berkembang ini?"

"Tidak!" Davion melambaikan tangannya, "Aku ingin kamu meratakan gunung!"

Kata-kata Davion membuat Elena tanpa sadar berkata padanya "Meratakan gunung?"

"Betul! Pada oktober tahun lalu, para petinggi di Kota Bestheda menyatakan niat mereka untuk memperluas daerah perdagangan dan transportasi di depan media umum, sebagai jalur transportasi terbesar, daerah tenggara ditetapkan sebagai target pembangunan utama, namun, jika jalan dapat dibuka di barat laut, para petinggi itu pasti akan lebih fokus ke barat laut, sedangkan untuk daerah tenggara, akan sementara di tinggalkan lagi, oleh karena itu, harga tanah di tempat ini akan jatuh ke titik terendah." Davion memberikan analisisnya ke Elena sedikit demi sedikit.

“Kenapa kamu bisa sangat yakin?” Elena penuh bertanya dengan ragu pada pria di depannya, ketika orang di depannya ini menjelaskannya, kata-katanya terdengar 100% sangat meyakinkan dan penuh dengan percaya diri, Elena sangat yakin, selama pengalamannya di bidang bisnis ini, tidak ada orang yang bisa sangat yakin dan percaya diri yang bisa terlihat dari tatapan matanya, bahkan jika CEO dari Perusahaan Floria, Mirana pun tidak akan bisa!

"Ini bukan tentang yakin atau tidak, begitulah kebijakannya." Davion menghapus denah yang sudah di gambar dengan kakinya, mengeluarkan ponselnya dan memperlihatkan beberapa berita, Elena melihatnya, berita yang dilihat dari ponsel Davion adalah berita dari beberapa tahun terakhir dan bukan dari Kota Bestheda, tapi dari kota lain, tapi dari berita ini, ada pesan penting di dalamnya.

Informasi ini membuat mata Elena membesar.

Dalam sepuluh tahun terakhir, perdagangan adalah yang paling berkembang di Kota Bestheda, 13,24% pendapatan di dapat dari perdagangan, dilansir dari ibu kota, Ascent, Icebox, Provinsi Althea, daerah pegunungan dan tempat-tempat lain, masing-masing menyebutkan arah pengembangan Kota Bestheda selalu sama, dan telah disebutkan lebih dari sekali bahwa itu akan membuka jalur perdagangan ke arah barat laut, begitu kamu bisa mendapatkan hak untuk meratakan gunung yang menghalangi, kamu pasti akan mendapatkan dukungan resmi yang kuat! Saat itu tiba, menghadapi perusahaan yang harga tanahnya anjlok, bukankah akan jadi sangat mudah?

Elena melihat pria di depannya ini yang hanya memakai baju putih polos dan celana pantai, perasaannya saat ini sudah tidak bisa lagi dibilang terkejut, pria di depannya ini benar-benar seorang jenius dalam bidang bisnis!

Tidak! Jenius tidak cukup untuk menggambarkannya, dia super jenius! Super duper jenius! Pikirannya sangat jauh maju ke depan, melampaui dirinya sepuluh kali lipat! Berita dari provinsi lain yang tidak diperhatikan oleh siapa pun adalah sebuah harta karun yang sangat berharga!

Setelah cukup terkejut, Elena segera berpamitan pada Dekan Grace, setelah berbicara singkat dengan Davion, Elena dengan cepat pergi dari panti asuhan dan pergi ke perusahaan.

Davion menyuruh Dekan Grace untuk tidak mengkhawatirkan tentang panti asuhan lagi, setelah itu dia kembali mengampiri Nana dan bermain dengan anak-anak lainnya lagi.

Sekitar pukul enam sore, Davion kembali ke Ohana, begitu dia tiba di luar rumah, Davion mencium aroma nasi yang berasal dari dalam rumahnya.

Pikiran Davion penuh dengan keraguan, sejak kapan Mirana tahu cara memasak?

Di dalam Rumah.

Mirana memakai pakaian rumah berwarna biru muda, berdiri di depan dapur dengan ekspresi penuh harapan, dan terus bergumam, "Sudah jadi? Apakah sudah matang? Aku tidak sabar!"

Di dapur, seorang wanita yang berumur kira-kira dua puluh lima atau dua puluh enak tahun, tinggi 1,6 meter, berambut pendek dan berwajah cantik memakai celemek biru sambil memutar wajan dengan sangat hati-hati, "Sebentar lagi selesai, Mirana, bukankah kamu seorang CEO perusahaan yang sangat cuek, mengapa kamu terlihat sangat bersemangat sekarang? "

“Dasar kamu ini, kamu sangat tahu cara mengejekku!” Mirana melirik ke arah wanita yang ada di dapur bersamanya “CEO perusahaan sangat cuek gimana, itu cuma omong kosong dari orang-orang yanag tidak berkepentingan denganku, aku selalu menunggumu lho, koki dari restoran bintang 3 Michelin untuk memasakanku seperti ini setiap tahunnya."

“Kamu menungguku setiap tahum?” Wanita berambut pendek itu membalikkan wajannya lagi, “Sudah jadi, kamu duduk dulu di meja makan dan tunggu sebentar, kamu bisa memakannya sebentar lagi, lihat dirimu ini, mulutmu bahkan sudah berarir!”

Mirana tersenyum bahagia dan berjalan ke meja makan, begitu dia duduk di meja makan, dia mendengar pintu terbuka dan melihat Davion masuk.

Download APP, continue reading

Chapters

2220