Bab 16 Kebohongan
by Leong Sanchez
17:09,Apr 22,2021
“Kami bertemu di pameran lukisan Master Fergei.” Davion mengambil sepotong kerang tiram, mengambil seluruh potongan daging kerang, meletakkannya di piring di depan Mirana, lalu melanjutkan "Master Fergei waktu itu sedang mengadakan sebuah pameran lukisan di Kota Albino, Mirana dan aku sama-sama tertarik dengan sebuah karya oleh Master Fergei yaitu ‘Sarapan di pagi hari’ dan memberikan pendapat yang berbeda, aku masih ingat Mirana berkata bahwa dia merasa merindukan seseorang saat melihat lukisan itu, coretan garis-garis dalam lukisan itu membuatnya sangat tenang, sedangkan aku mengagumi emosi yang diekspresikan di mata karakter pria dan wanita dalam lukisan itu, kami bertemu sejak saat itu, tentu saja, lukisan itu bisa dibilang sangat bagus."
Ada tatapan aneh dari mata Ellen, dia berkata: "Ternyata itu adalah pameran lukisan dari Master Fergei di Kota Albino, aku sangat ingin pergi ke sana pada awalnya, tetapi aku tidak punya kesempatan, mendengar ceritamu aku jadi sangat iri padamu dan Mirana"
Davion tersenyum kecil "Tiga bulan lagi, Master Fergei akan mengadakan pameran lukisan lagi, jika ada waktu, kita bisa pergi bareng."
"Oke." Ellen juga tersenyum dan mengangguk, "Oh iya! Siput panggangku sudah mateng harusnya!"
Ellen berlari ke dapur dengan panik.
“Bagaimana kamu bisa tahu?” Suara lembut Mirana, dengan penuh keraguan, terdengar di telinga Davion.
“Apa?” Davion mengambil kerang untuk dirinya sendiri.
“Bagaimana kamu bisa tahu tentang pameran seni Master Fergei, bagaimana kamu bisa tahu tentang lukisan ‘Sarapan di pagi hari’?” Mirana merasa ada yang aneh, alasan mengapa dia memberi tahu Ellen bahwa dia dan Davion bertemu di sebuah pameran lukisan adalah karena dia juga suka melukis, kecuali pameran lukisan di Kota Albino yang mana dia juga tidak bisa datang dan sangat menyesalinya.
Ketika Davion mendengar pertanyaan Mirana, dia menunjuk ke ponsel di sakunya, "Aku baru saja memeriksanya, aku takut ketauan!"
“Kerja bagus!” Mirana mengacungkan jempol Davion.
"He he he, terima kasih atas pujiannya Nona Floria."
Dari dapur, Ellen mengintip ke meja makan untuk memastikan bahwa Mirana dan Davion sama-sama duduk di meja, dia mengeluarkan ponsel miliknya, dengan cepat memasukkan nomor untuk dihubungi, dan sebuah panggilan langsung tersambung.
Ellen memegang telepon di satu tangan dan menutup mulutnya dengan tangan lainnya, dia berkata dengan sangat pelan "Nike, apakah kamu ingat foto buronan yang kita lihat di jalan-jalan Prancis tiga tahun lalu?"
"Ingat." Ada suara perempuan yang nyaring dari ujung lain telepon, disertai dengan suara spatula yang bertabrakan dengan wajan, saat ini, sedang jam makan siang di Prancis, "Kenapa, kenapa kamu menanyakan ini tiba-tiba?? "
"Aku sedang melihatnya! Aku tidak tahu apa yang sudah terjadi, dia ada disini sekarang sudah menikah dengan teman baikku sebagai seorang artis!" Wajah Ellen tampak cemas.
“OMG!” Suara terkejut terdengar dari telepon “Aku tidak percaya kamu bisa benar bertemu dengannya! Bukankah dia sudah ditangkap oleh keluarga kerajaan Prancis? Kamu tahu, dia bahkan berani selingkuh dari putri kerajaan Prancis ! Mengapa kamu tidak langsung menelepon polisi dan menangkapnya langsung? Kamu bisa mengungkapkan identitas aslinya di depan sahabat baikmu! "
"Aku tidak tahu bagaimana dia bisa kembali, atau mengapa dia tidak ditangkap, aku hanya tahu bahwa sahabatku telah sepenuhnya ditipu olehnya saat ini! Aku tidak bisa menelepon polisi begitu saja, aku tidak punya bukti yang kuat, dan aku tidak bisa memberitahu identitas aslinya begitu saja, sekarang sahabat baikku sudah benar-benar dibodohi olehnya, jika aku langsung mengatakannya begitu saja bahwa dia adalah buronan dari Prancis, bukan hanya sahabatku yang tidak percaya, si pembohong ini juga akan langsung sadar dan waspada! "Nada suara Ellen terdengar marah dan cemas, pada saat ini, dia juga diam-diam melirik ke meja makan.
Mirana juga kebetulan melihat bahwa Ellen menatapnya dengan ekspresi bahagia di wajahnya yang cantik, dia memotongkan sepotong daging bebek dan diberikan untuk Davion.
Melihat pemandangan ini, Ellen gemetar karena sangat marah, dia berkata di telepon: "Hubungan ini pasti hanya kedok belaka, aku akan mencari cara untuk menunjukan siapa dirinya yang sebanarnya! Kamu tolong bantu aku ijinkan pada guruku, katakan bahwa aku tidak akan pulang untuk sementara waktu."
"Tidak akan pulang? OMG, Ellen, apa kamu tahu apa yang sudah kamu katakan? Guru sudah memberitahuku bahwa dia lolos dari test Yang Mulia, jika ada kesempatan, dia bisa membawa kita bertemu dengan Yang Mulia, jika kita bisa belajar sedikit darinya, kita bisa jadi koki untuk kerajaan Prancis! "Suara wanita di telepon itu penuh dengan kecemasan.
“Tidak masalah tentang koki dulu sekarang ini, aku tidak bisa membiarkan sahabatku dibodohi seperti ini, sudah dulu, aku tutup dulu teleponnya!” Ellen menutup telepon, mengambil siput panggang yang baru saja dia siapkan, dia berjalan ke meja makan lagi dengan senyum di wajahnya, bertingkah dengan sangat normal "Tuan Osgar, Mirana, cobalah siput panggang ini, kamu pasti menyukainya."
Mirana sangat menikmati makanan yang dibuat di Ellen, tetapi dia jadi lebih takut jika Ellen akan mengajukan pertanyaan yang rumit, dia makan makanan di atas meja dengan cepat alih-alih menikmatinya perlahan seperti sebelumnya.
“Mirana, apakah kamu ada acara malam ini?” Ellen melihat sikap Mirana yang terlihat aneh.
"Tidak ada." Mirana menggelengkan kepalanya, "Aku hanya cemas padamu, kamu belum pulang ke rumah setelah dari Prancis, hanya ada satu penerbangan ke Kota Geffen di malam hari."
Ellen memegang cangkang siput di tangannya dan menatap Mirana lalu berkata, " Mirana, aku tidak akan langsung pulang, aku ingin tinggal bersamamu selama dua hari lagi."
“Oh? Menginap dua hari lagi?” Mirana sedikit terkejut karena kejadian tidak terduga ini, mulutnya terbuka lebar.
"Iya." Ellen mengangguk penuh semangat, lalu menyipitkan matanya, menunjukkan mata kecilnya, "Kenapa, kamu tidak senang?"
Setelah dua detik terkejut, Mirana bereaksi, "Yeeee… tentu saja senang lah."
“Haha, aku tahu kamu tidak akan membiarkanku pergi begitu saja, jadi biarkan kupikir dulu, di kamar mana aku akan tidur?” Ellen mendongak dan mengecek lokasi lantai dua.
Senyum cemas terlihat di wajah Mirana, dia langsung melirik Davion.
Davion berkedip pada Mirana memberi isyarat pertanda untuk tetap tenang.
Melihat ekspresi Davion, Mirana merasa tidak berdaya, apa dia bisa mempercayai Davion sepenuhnya, cepat atau lambat mungkin akan ketauan! Jika iya, pasti akan sangat memalukan!
Setelah makan malam, Davion mencuci piring di dapur seperti biasa, setelah Ellen mengacungkan jempol dan memuji pria baik itu, dia mulai mengemasi barang bawaannya.
Mirana duduk di sofa, melihat Davion yang ada di dapur, dia melihat sahabatnya berkeliling di seluruh ruangan, dia mengulurkan tangannya untuk menutupi dahinya dan menghela nafas tak berdaya.
Setelah mencuci piring, Davion melihat Mirana duduk di sofa, menyeruput teh, sambil menonton berita keuangan kota hari ini, yang pasti ditonton Mirana setiap hari.
“Kutambahkan air panas.” Davion datang dengan teko dan mengisi cangkir teh Mirana dengan air panas, dia melirik ke tv dan melihat bahwa berita tentang Elena sudah ada di tv, dalam berita, bisnis Antham Grup milik Elena juga disebutkan berita bahwa permohonan untuk meledakan gunung disetujui, dalam berita, para pejabat tersebut bilang akan sangat mendukungnya dan menganggap Antham Grup sebagai perusahaan utama di Kota Bestheda tahun depan.
Ada tatapan aneh dari mata Ellen, dia berkata: "Ternyata itu adalah pameran lukisan dari Master Fergei di Kota Albino, aku sangat ingin pergi ke sana pada awalnya, tetapi aku tidak punya kesempatan, mendengar ceritamu aku jadi sangat iri padamu dan Mirana"
Davion tersenyum kecil "Tiga bulan lagi, Master Fergei akan mengadakan pameran lukisan lagi, jika ada waktu, kita bisa pergi bareng."
"Oke." Ellen juga tersenyum dan mengangguk, "Oh iya! Siput panggangku sudah mateng harusnya!"
Ellen berlari ke dapur dengan panik.
“Bagaimana kamu bisa tahu?” Suara lembut Mirana, dengan penuh keraguan, terdengar di telinga Davion.
“Apa?” Davion mengambil kerang untuk dirinya sendiri.
“Bagaimana kamu bisa tahu tentang pameran seni Master Fergei, bagaimana kamu bisa tahu tentang lukisan ‘Sarapan di pagi hari’?” Mirana merasa ada yang aneh, alasan mengapa dia memberi tahu Ellen bahwa dia dan Davion bertemu di sebuah pameran lukisan adalah karena dia juga suka melukis, kecuali pameran lukisan di Kota Albino yang mana dia juga tidak bisa datang dan sangat menyesalinya.
Ketika Davion mendengar pertanyaan Mirana, dia menunjuk ke ponsel di sakunya, "Aku baru saja memeriksanya, aku takut ketauan!"
“Kerja bagus!” Mirana mengacungkan jempol Davion.
"He he he, terima kasih atas pujiannya Nona Floria."
Dari dapur, Ellen mengintip ke meja makan untuk memastikan bahwa Mirana dan Davion sama-sama duduk di meja, dia mengeluarkan ponsel miliknya, dengan cepat memasukkan nomor untuk dihubungi, dan sebuah panggilan langsung tersambung.
Ellen memegang telepon di satu tangan dan menutup mulutnya dengan tangan lainnya, dia berkata dengan sangat pelan "Nike, apakah kamu ingat foto buronan yang kita lihat di jalan-jalan Prancis tiga tahun lalu?"
"Ingat." Ada suara perempuan yang nyaring dari ujung lain telepon, disertai dengan suara spatula yang bertabrakan dengan wajan, saat ini, sedang jam makan siang di Prancis, "Kenapa, kenapa kamu menanyakan ini tiba-tiba?? "
"Aku sedang melihatnya! Aku tidak tahu apa yang sudah terjadi, dia ada disini sekarang sudah menikah dengan teman baikku sebagai seorang artis!" Wajah Ellen tampak cemas.
“OMG!” Suara terkejut terdengar dari telepon “Aku tidak percaya kamu bisa benar bertemu dengannya! Bukankah dia sudah ditangkap oleh keluarga kerajaan Prancis? Kamu tahu, dia bahkan berani selingkuh dari putri kerajaan Prancis ! Mengapa kamu tidak langsung menelepon polisi dan menangkapnya langsung? Kamu bisa mengungkapkan identitas aslinya di depan sahabat baikmu! "
"Aku tidak tahu bagaimana dia bisa kembali, atau mengapa dia tidak ditangkap, aku hanya tahu bahwa sahabatku telah sepenuhnya ditipu olehnya saat ini! Aku tidak bisa menelepon polisi begitu saja, aku tidak punya bukti yang kuat, dan aku tidak bisa memberitahu identitas aslinya begitu saja, sekarang sahabat baikku sudah benar-benar dibodohi olehnya, jika aku langsung mengatakannya begitu saja bahwa dia adalah buronan dari Prancis, bukan hanya sahabatku yang tidak percaya, si pembohong ini juga akan langsung sadar dan waspada! "Nada suara Ellen terdengar marah dan cemas, pada saat ini, dia juga diam-diam melirik ke meja makan.
Mirana juga kebetulan melihat bahwa Ellen menatapnya dengan ekspresi bahagia di wajahnya yang cantik, dia memotongkan sepotong daging bebek dan diberikan untuk Davion.
Melihat pemandangan ini, Ellen gemetar karena sangat marah, dia berkata di telepon: "Hubungan ini pasti hanya kedok belaka, aku akan mencari cara untuk menunjukan siapa dirinya yang sebanarnya! Kamu tolong bantu aku ijinkan pada guruku, katakan bahwa aku tidak akan pulang untuk sementara waktu."
"Tidak akan pulang? OMG, Ellen, apa kamu tahu apa yang sudah kamu katakan? Guru sudah memberitahuku bahwa dia lolos dari test Yang Mulia, jika ada kesempatan, dia bisa membawa kita bertemu dengan Yang Mulia, jika kita bisa belajar sedikit darinya, kita bisa jadi koki untuk kerajaan Prancis! "Suara wanita di telepon itu penuh dengan kecemasan.
“Tidak masalah tentang koki dulu sekarang ini, aku tidak bisa membiarkan sahabatku dibodohi seperti ini, sudah dulu, aku tutup dulu teleponnya!” Ellen menutup telepon, mengambil siput panggang yang baru saja dia siapkan, dia berjalan ke meja makan lagi dengan senyum di wajahnya, bertingkah dengan sangat normal "Tuan Osgar, Mirana, cobalah siput panggang ini, kamu pasti menyukainya."
Mirana sangat menikmati makanan yang dibuat di Ellen, tetapi dia jadi lebih takut jika Ellen akan mengajukan pertanyaan yang rumit, dia makan makanan di atas meja dengan cepat alih-alih menikmatinya perlahan seperti sebelumnya.
“Mirana, apakah kamu ada acara malam ini?” Ellen melihat sikap Mirana yang terlihat aneh.
"Tidak ada." Mirana menggelengkan kepalanya, "Aku hanya cemas padamu, kamu belum pulang ke rumah setelah dari Prancis, hanya ada satu penerbangan ke Kota Geffen di malam hari."
Ellen memegang cangkang siput di tangannya dan menatap Mirana lalu berkata, " Mirana, aku tidak akan langsung pulang, aku ingin tinggal bersamamu selama dua hari lagi."
“Oh? Menginap dua hari lagi?” Mirana sedikit terkejut karena kejadian tidak terduga ini, mulutnya terbuka lebar.
"Iya." Ellen mengangguk penuh semangat, lalu menyipitkan matanya, menunjukkan mata kecilnya, "Kenapa, kamu tidak senang?"
Setelah dua detik terkejut, Mirana bereaksi, "Yeeee… tentu saja senang lah."
“Haha, aku tahu kamu tidak akan membiarkanku pergi begitu saja, jadi biarkan kupikir dulu, di kamar mana aku akan tidur?” Ellen mendongak dan mengecek lokasi lantai dua.
Senyum cemas terlihat di wajah Mirana, dia langsung melirik Davion.
Davion berkedip pada Mirana memberi isyarat pertanda untuk tetap tenang.
Melihat ekspresi Davion, Mirana merasa tidak berdaya, apa dia bisa mempercayai Davion sepenuhnya, cepat atau lambat mungkin akan ketauan! Jika iya, pasti akan sangat memalukan!
Setelah makan malam, Davion mencuci piring di dapur seperti biasa, setelah Ellen mengacungkan jempol dan memuji pria baik itu, dia mulai mengemasi barang bawaannya.
Mirana duduk di sofa, melihat Davion yang ada di dapur, dia melihat sahabatnya berkeliling di seluruh ruangan, dia mengulurkan tangannya untuk menutupi dahinya dan menghela nafas tak berdaya.
Setelah mencuci piring, Davion melihat Mirana duduk di sofa, menyeruput teh, sambil menonton berita keuangan kota hari ini, yang pasti ditonton Mirana setiap hari.
“Kutambahkan air panas.” Davion datang dengan teko dan mengisi cangkir teh Mirana dengan air panas, dia melirik ke tv dan melihat bahwa berita tentang Elena sudah ada di tv, dalam berita, bisnis Antham Grup milik Elena juga disebutkan berita bahwa permohonan untuk meledakan gunung disetujui, dalam berita, para pejabat tersebut bilang akan sangat mendukungnya dan menganggap Antham Grup sebagai perusahaan utama di Kota Bestheda tahun depan.
Xi'an Perfect Planet Internet Technology Co., Ltd. (西安完美星球网络科技有限公司) © 2020 www.readmeapps.com All rights reserved